Blogger Sekaligus Entrepreneur, Ini Kiat Sukses Tanya Larasati!
Anak bukanlah halangan untuk tetap aktif dan kreatif
10 Mei 2018
Follow Popmama untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Menjadi seorang ibu dan memiliki anak bukanlah halangan untuk tetap berkarya, apalagi jika Mama dapat menghasilkan pundi-pundi rupiah.
Mungkin, sebagian Mama berpikir untuk tidak bekerja karena ingin fokus mengurus anak dan keluarga. Namun kenyataannya, saat ini ada begitu banyak pekerjaan yang memungkinkan Mama untuk tetap bekerja dari rumah.
Salah satunya adalah pekerjaan yang sudah dilakukan oleh Tanya Larasati. Menjadi blogger sekaligus entrepreneur, memungkinkannya untuk lebih flexible dalam mengatur jadwal bekerja dan mengurus rumah tangga.
Mengingat kesuksesannya dalam berkarir sekaligus mengurus rumah tangga, kali ini Popmama.com berkesempatan untuk mewawancarai brand ambassador dari YOUVIT, Tanya Larasati.
Nah, daripada semakin penasaran, langsung simak rahasianya yuk!
1. Working and nursing? No worrying!
Meskipun dalam kultur Asia, perempuan tidak diharuskan untuk bekerja, namun tidak ada salahnya lho jika Mama tetap berkarya dan memiliki penghasilan.
Selain mengurangi beban Papa, menjadi seorang wanita karir saat ini tidak selalu harus stay dikantor. Menjadi penulis lepas ataupun blogger seperti Tanya Larasati merupakan salah satu pekerjaan yang dapat Mama lakukan dari rumah.
Selain itu, Mama juga bisa memulai usaha sendiri. Mulailah dari usaha kecil seperti online shopping. Selama terus melakukan inovasi baru serta bekerja keras, pasti nantinya Mama akan mendapatkan hasil yang setimpal.
Sama halnya dengan Tanya Larasati, blogger sekaligus pengusaha kartu ucapan yang satu ini sukses merintis karir sekaligus mengurus rumah tangganya. Bahkan saat ini ia sudah dikaruniai dengan dua anak.
Lalu, bagaimana cara mengatur jadwalnya yang semakin padat ya?
“Kadang memang karena banyak hal yang harus aku urus, jadi aku lupa apa yang harus aku kerjakan sampai tidak tahu prioritas. Nah tips dari aku, biasanya aku tulis semua jadwal ku dicatatan. Mulai dari apa yang harus aku lakukan, hingga jadwal untuk balas whatsapp. Kalau sudah ditulis, aku jadi tahu apa yang mau aku lakukan terlebih dahulu,” begitu ungkapnya.
2. A simple me time!
Bukan hanya Mama, semua orang pasti membutuhkan me time-nya masing-masing. Menghabiskan waktu sendiri tanpa gangguan dari siapapun perlu dilakukan, setidaknya untuk menghargai diri kita sendiri.
Biasanya Mama Millenial diluar sana lebih sering melakukan me time diluar rumah, seperti ke salon, pergi berbelanja, ataupun arisan bersama teman-teman.
Beda halnya dengan Tanya Larasati, Mama dari dua anak ini memiliki me time yang tidak muluk-muluk lho Ma!
“Me time aku as simple as mandi nggak ada yang gang, itu me time! Kalau dulu mungkin me time-nya muluk-muluk, mau ke salon atau apalah tapi kalau sekarang aku tuh lebih ke yang realistis dan menghargai hal-hal kecil. Apalagi sekarang sudah punya dua anak. Toh kalau mandi juga aku masih bisa sekalian scrubbing atau masker rambut, which is merawat diri juga. Kalau mau ke salon paling aku lebih memilih yang home service, jadi bisa sambil mengurus anak juga dirumah,” sarannya.
Nah, kalau me time Mama seperti apa nih?
Editors' Pick
3. Tetap olahraga setelah melahirkan
Menjadi seorang Mama bukanlah menjadi alasan untuk tidak berolahraga. Mama tetap harus rutin berolahraga, namun jenis olahraganya yang harus dibedakan.
Bukan hanya untuk menjaga kesehatan, olahraga juga dapat menjaga penampilan Mama agar tetap vit dan ideal seperti Tanya Larasati.
“Karena aku baru melahirkan secara caesar, jadi olahraga ku paling yoga dan jogging. Atau kalau nggak sempat, setidaknya aku tetap bergerak bahkan cuma naik turun tangga saja biar badan ku nggak kaku dan tetep segar,” tuturnya.
4. Pola makan 4 sehat 5 sempurna
Poin yang satu ini seringkali diremehkan oleh sebagian orang. Munculnya begitu banyak fast food dan junk food, semakin membuat gaya hidup masyarakat menjadi tidak sehat.
Nah untuk mengatasinya, Tanya Larasati berusaha untuk tetap menerapkan pola makan 4 sehat 5 sempurna.
“Makanan ku harus tetap 4 sehat 5 sempurna. Meskipun aku picky eater, tapi mengingat aku harus tetap menyusui, jadi aku harus mengkonsumsi sayuran setiap hari. Paling biasanya aku konsumsi sayuran yang sudah di jus atau sayuran yang sudah ditumis dengan bawang. Setidaknya dalam sehari aku harus minum jus sayur dan buah serta air putih, karena kan semenjak punya anak dan menyusui, aku jadi sering dehidrasi,” jelasnya.
Jadi, bagi Mama yang masih menyusui, jangan sampai kekurangan asupan nutrisi dan perbanyak air putih ya!
5. Mengatasi problema pada anak
Setiap anak dilahirkan dengan masalah yang amat beragam. Dari mulai alergi terhadap makanan ataupun alergi terhadaop cuaca.
Sama halnya dengan apa yang dirasakan blogger yang satu ini, anak pertama dari Tanya Larasati merupakan picky eater. Ia tidak terlalu menyukai sayuran, namun Tanya mempunya trik tersendiri untuk mengatasinya.
“Paling biasanya aku cincang dahulu sayurannya agar tidak terlihat, yang terpenting harus sampai halus atau setidaknya sampai tidak terlihat di mata. Nah, dia kan suka chicken katsu curry, jadi paling aku campur kentang, wortel, bawang bombay disana. Biasanya kalau sudah dicampur bumbu, dia mau makan. Selain itu, aku juga memberikannya jus buah dan sayur,” tuturnya.
Bukan sampai disitu saja, anak kedua dari Tanya juga mengalami problema lain. Putri kecilnya sempat tidak mengetahui letak putingnya karena sudah terbiasa menggunakan botol susu ketika Tanya sedang sibuk bekerja.
Namun, lagi-lagi Tanya mencoba segala cara untuk mengatasinya.
“Bingung puting. Kalau menurut aku, bingung puting itu tidak ada, karena itu hanya di mindset. Senja kan masih umur 2 bulan dan belum pintar menyusui, nah jadi kita sebagai orangtua juga harus pintar mencari posisi yang tepat bagi bayi. Dan yang paling utama adalah, jangan panik.”
6. Perbedaan kehamilan
Banyak rumor beredar bahwa kehamilan anak perempuan dan anak laki-laki sangatlah berbeda. Jika sang Mama memiliki perut yang cenderung lebar maka bisa jadi ia mengandung anak perempuan.
Namun jika perutnya lebih condong mengerucut, maka diprediksikan Mama mengandung anak laki-laki. Nah, mitos seperti itu tidaklah terjadi pada Tanya.
“Menurut ku itu mitos. Perbedaan yang aku rasakan sewaktu aku hamil anak laki-laki, aku jadi lebih sensitif ecara emosi. Tapi kalau anak perempuan, kulitku yang lebih sensitif semenjak trimester kedua kehamilan hingga melahirkan,” ungkapnya.
7. Membedakan pola asuh
Anak perempuan dan anak laki-laki perlu dibedakan pola pengasuhannya. Bukannya berniat untuk membeda-bedakan, namun memang setiap anak memiliki kebutuhannya masing-masing.
“Treatment ke anak perempuan mungkin lebih hati-hati, misalnya bicaranya tidak boleh terlalu lebih tinggi. Namun kalau anak laki-laki harus lebih tegas. Tetapi persamaannya ada pada kemandirian mereka, karena dari awal Sada sudah aku ajarkan untuk tetap mandiri, bisa menenangkan diri sendiri, setidaknya mulai dari duduk di car seat sendiri,” tegasnya.
Nah, itulah 7 kiat sukses berkarir serta tips mengurus rumah tangga ala Tanya Larasati. Gimana Ma, sudah terpikir untuk mengikuti jejaknya?
Tetap semangat ya!