Agar Keuangan Keluarga Teratur, Ini 7 Cara Alokasi Dana Darurat!
Jangan sampai lebih besar pasak daripada tiang, ya Ma!
26 April 2022
Follow Popmama untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Mengelola keuangan keluarga bukan hanya sebatas mencukupi kebutuhan hidup sehari-hari, namun juga setidaknya bisa menyisihkan sebagian penghasilan untuk menabung guna menyimpan dana darurat.
Dana darurat sendiri sejatinya merupakan dana yang khusus disimpan untuk kemudian digunakan hanya untuk kondisi tertentu dan mendesak saja. Seperti misalnya tiba-tiba masuk rumah sakit atau pun terjadi hal yang tak diinginkan lainnya.
Dalam jangka yang lebih panjang, dana darurat bahkan juga bisa digunakan untuk mencukupi kebutuhan hidup ketika kepala keluarga kehilangan pekerjaan, seperti yang banyak terjadi saat pandemi corona berlangsung.
Dengan kata lain dana ini memiliki peranan yang sangat penting dalam kehidupan keuangan keluarga, terlebih bagi sebuah keluarga yang tidak memiliki pekerjaan yang tetap dan juga karena kondisi keuangan yang tidak pasti.
Terkadang menabung dan menyisihkan sebagaian penghasilan secara khusus bukanlah hal yang mudah dilakukan. Namun, bukan berarti hal tersebut sulit untuk dilakukan.
Nah, sebagai acuan Mama dalam menyimpan dana darurat keluarga, berikut Popmama.com telah merangkum tips mudah yang dapat diterapkan pada keluarga.
1. Ketahui besar pendapatan dan pengeluaran keluarga
Dana darurat bukanlah dana yang bisa dipergunakan sewaktu-waktu sesuai keinginan, maka mempersiapkannya pun harus dipikirkan dengan baik.
Untuk itu, yang lebih dulu harus dilakukan ialah mengetahui besar kecilnya pendapatan serta pengeluaran yang wajib dikeluarkan setiap bulan.
Dengan mengetahuinya secara pasti, barulah Mama akan mengetahui berapa selisih uang yang dimiliki dan bisa dialokasikan ke dalam dana darurat.
Besarannya pun bisa disesuaikan dengan kemampuan, agar nantinya Mama tak tergiur untuk menggunakan simpanan dana darurat ini.
2. Potong anggaran dana darurat secara otomatis
Terkadang ada saatnya Mama lupa untuk menyisihkan sebagian pendapatan ke dalam dana darurat karena kebutuhan keluarga yang sedang tinggi-tingginya.
Jika kebiasaan ini dibiarkan berlanjut, maka hal tersebut bisa mengurangi kefektifan dana darurat. Oleh karena itu, ada cara yang cukup cerdas untuk mengatasinya, yakni dengan auto debit atau pemotongan langsung dari akun rekening tabungan.
Hal ini efektif dilakukan agar Mama tak lagi harus pusing memikirkan berapa banyak yang harus disisihkan karena semuanya bisa diatur secara otomatis seperti pembayaran tagihan.
Cara yang satu ini terbukti jauh lebih simpel dan efektif demi terhindar dari kelupaan dan memiliki keuangan yang aman serta terencana.
Selain dengan cara tersebut, Mama ataupun anggota keluarga yang lain juga tetap perlu melatih diri agar lebih disiplin dalam hal mengatur keuangan, terutama soal dana darurat.
Editors' Pick
3. Masukan uang berlebih untuk dana darurat
Sehabis belanja bulanan, biasanya ada sedikit uang yang tersisa, nah jangan buru-buru menghabiskannya untuk membelanjakan hal yang tidak perlu.
Ada baiknya jika Mama menyisihkan uang tersebut untuk dimasukan ke dalam dana darurat. Selain menyisihkan dari uang gaji perbulan, Mama pun bisa mempergunakan dana berlebih dari keperluan lainnya.
Dengan begitu, tanpa Mama sadari, dana darurat pun bisa terkumpul secara mudah tanpa merasa tertekan. Kurangi juga kebiasaan konsumtif dan biasakan untuk hidup sederhana agar mengelola dana darurat pun tak sulit dilakukan.
Tekankan pada diri sendiri bahwa hidup sederhana itu bukanlah hal yang memalukan, tetapi justru hal yang menantang.
4. Simpan dana darurat ditempat yang mudah diambil
Selain memikirkan untuk mengalokasikan dana guna dimasukan ke dalam dana darurat, Mama juga harus memikirkan bagaimana cara menyimpannya dengan cermat.
Karena sifatnya yang darurat, maka akan lebih baik jika dana darurat disimpan di tempat yang aman serta mudah diambil sewaktu-waktu.
Mama bisa saja memasukan dana darurat ke dalam rekening tabungan biasa, bukan ke dalam bentuk deposito atau jenis tabungan berjangka lainnya yang membutuhkan jangka waktu tertentu.
5. Alokasikan dana darurat untuk investasi
Ketika dana darurat sudah mencapai nilai yang cukup besar, sedangkan tidak ada kebutuhan mendesak, maka akan lebih baik bila Mama menginvestasikannya.
Dengan begitu, dana darurat yang tersimpan bisa lebih bermanfaat daripada hanya dibiarkan begitu saja. Namun, selalu ingat bahwa investasi memiliki resiko, untuk itu pilihlah investasi yang risikonya bisa diminimalisir.
Perhatikan juga investasi jangka panjang ataukah jangka pendek yang ingin diambil.
6. Gunakan aplikasi yang bisa membantumu mengalokasikan dana dengan cermat
Selanjutnya, kamu bisa menggunakan aplikasi keuangan yang bisa membantu kamu dalam mengatur perencanaan keuangan termasuk untuk dana darurat.
Salah satunya, aplikasi Jago dirancang untuk membuat pengelolaan uang lebih mudah, kolaboratif, dan inovatif. Dalam tahun pertamanya, aplikasi bank digital ini telah digunakan oleh jutaan nasabah untuk membantu mereka selangkah lebih jago mewujudkan mimpi-mimpi mereka.
Salah satunya diceritakan oleh Viprilla Andita yang berhasil merenovasi rumah berkat fitur unggulan Aplikasi Bank Jago, yakni Kantong atau Pocket.
Mimpi Renovasi rumah ini sudah
tertunda sekitar 3 tahun, atau sejak awal menikah pada 2018 lalu.
“Sejak awal menikah kami bermimpi bisa renovasi rumah. Belum menabung untuk renovasi, kami harus menabung untuk biaya melahirkan. Sehingga bertahun-tahun kami belum bisa renovasi rumah,” cerita Viprilla yang akrab dipanggil Lala.
Lala bersama suami telah berusaha untuk mengatur keuangan dan menabung.
Ada tiga rekening yang dipakai, yakni rekening Lala, rekening suami, dan satu rekening bersama untuk menabung dan dana darurat.
Namun, ternyata tiga rekening terpisah ini kurang efektif dan sulit terkontrol. Banyak pengeluaran yang tidak terduga yang menyedot dana rekening menabung.
Apalagi Lala tergolong sandwich generation, sebutan untuk individu yang harus mencukupi kebutuhan
ekonomi keluarga intinya dan orang tua. “Uang tabungan jadi terpakai ke mana-mana,” ujar Lala.
Pada 2021 lalu, Lala mendengar kehadiran aplikasi Bank Jago yang akan memudahkan setiap nasabah untuk mengatur keuangan.
Dia pun mencoba untuk membuka rekening dan mulai memindahkan uangnya ke Bank Jago.
Untuk menabung dia membuat beberapa Kantong agar pengaturan keuangan lebih tertib dan alokasi dana tidak tercampur.
Mulai dari Kantong tabungan sekolah anak, hingga Kantong untuk renovasi rumah, sebuah mimpi yang tertunda.
“Meski kebutuhan rumah tangga semakin bertambah, tapi mimpi renovasi rumah berhasil tercapai. Sejak menggunakan Kantong Jago, saya dapat mengalokasikan dana dengan mudah sesuai dengan kebutuhan masing-masing, jadi semuanya lebih terkontrol. Progres renovasi
rumah mulai berjalan di bulan ini (April 2022),” ujarnya sambil tertawa bahagia.
Memasuki ulang tahun yang pertama, Aplikasi Jago telah membantu nasabah mengelola 3,6 juta Kantong yang dibuat untuk mewujudkan mimpi.
Setiap nasabah bisa membuat hingga 40 kantong dengan mudah yang dapat dikustomisasi sesuai kebutuhan nasabah, baik untuk menabung maupun transaksi. Kantong ini memiliki beberapa fitur, seperti plan ahead, kantong terkunci, hingga kantong arisan.
”Bank Jago berkomitmen untuk selalu mengedepankan aspek hidup sebagai prioritas utama dan aspek keuangan sebagai pendukungnya. Oleh karena itu sebagai bank yang berbasis teknologi dan tertanam dalam ekosistem, kami menyediakan solusi keuangan digital yang fokus pada kehidupan sehari-hari (life-centric finance solution). Ini merupakan langkah awal bagi kami, kedepannya akan semakin banyak inovasi dan kolaborasi dengan partner untuk menambah pengalaman baru bagi para nasabah untuk membantu nasabah selangkah lebih jago untuk mewujudkan mimpi finansial mereka,” ujar Direktur Kepatuhan dan Sekretaris
Perusahaan Bank Jago Tjit Siat Fun.
7. Lebih baik sedikit daripada tidak sama sekali
Jika Mama dan Papa memiliki pekerjaan tetap dan mampu mengalokasikan sebagian penghasilan untuk dana darurat, maka hal tersebut akan jauh mempermudah kalian.
Lain halnya bila pekerjaan kepala keluarga belum menentu dan hanya seorang diri yang bekerja, mungkin hal tersebut akan terasa sedikit berat. Meski begitu, sebisa mungkin sisihkalah dana darurat walaupun hanya sedikit.
Dana darurat bukan ditetukan oleh seberapa besar uang yang bisa disisihkan, tetapi seberapa konsisten kamu untuk melakukannya. Jangan remehkan nominal uang yang kecil, karena bila dikumpulkan terus-menerus juga bisa menjadi banyak.
Oleh karena itu, lebih baik menyisihkan sedikit tetapi sering dari pada tidak sama sekali.
Itu dia beberapa tips penting mengalokasikan dana darurat keluarga. Hal yang perlu diingat adalah dana darurat sendiri sangat penting peranannya dalam mendukung finansial saat kondisi yang tidak terduga.
Karenannya, jangan remehkan setiap rupiah yang bisa kamu simpan, sebab semuanya bisa sangat berharga dan menyokong keuangan keluarga. Semoga bermanfaat dan selamat mencoba!
Baca juga:
- Ayudia Bagikan Tips Bangun Rumah Minim Budget untuk Keluarga Millennial, Dicoba Yuk!
- Lebih Irit! Ini 7 Aplikasi Video Call yang Hemat Kuota Internet
- 5 Cara Menghemat Kuota Internet Selama WFH