Cegah Anak Kena DBD, Perhatikan Kebersihan 3 Tempat Ini di Rumah
Ketahui juga 3 tempat tersembunyi di rumah yang menjadi tempat favorit nyamuk Aedes Aegypti!
21 Februari 2019
Follow Popmama untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Berdasarkan informasi dari WHO, DBD adalah masalah kesehatan utama bagi seluruh masyarakat di wilayah tropis dan sub-tropis di dunia, termasuk di Indonesia. Dalam kurun waktu 50 tahun terakhir, telah terjadi peningkatan frekuensi kasus DBD yang sangat tinggi dan belum pernah terjadi sebelumnya. Ini tentu menjadi kondisi yang memprihatinkan.
Tercatat sekitar 3,9 miliar orang, di 128 negara, berisiko terinfeksi virus Dengue dan diperkirakan hampir sebanyak 390 juta kasus infeksi DBD terjadi setiap tahun.
Hal ini mengakibatkan setiap tahun tercatat sebanyak 500.000 orang membutuhkan perawatan akibat terinfeksi virus Dengue dan 20.000 orang di antaranya meninggal dunia.
Mengetahui hal tersebut, maka penting bagi Mama untuk selalu menjaga kesehatan anak serta menjaga kebersihan rumah agar terhindar dari DBD.
Tak tanggung-tanggung, anak yang terserang DBD sebanyak dua kali dapat berakibat fatal, bahkan dapat menyebabkan kematian.
Mengapa DBD dapat sebabkan kematian?
Jika dibiarkan tanpa penanganan medis, DBD akan sembakin berkembang parah dan menimbulkan berbagai komplikasi. Salah satu komplikasi yang paling mungkin terjadi adalah kerusakan pembuluh darah dan kelenjar getah bening, yang dapat menyebabkan perdarahan. Perdarahan akibat DBD biasanya ditandai dengan mimisan, gusi berdarah, dan/atau memar berwana keunguan yang terjadi tiba-tiba.
Lambat laun perdarahan dalam ini dapat menyebabkan syok akibat tekanan darah yang menurun drastis dalam waktu singkat.
Terlebih, pasien DBD juga mengalami kebocoran plasma seperti yang telah dijelaskan di atas. Artinya, anak akan tetap kehilangan cairan meskipun sudah banyak minum atau mendapatkan cairan infus.
Inilah yang paling sering mengakibatkan terjadinya syok. Jika DBD sampai pada tahap syok, kondisi ini disebut sebagai dengue shock syndrome (DSS) dan dapat menyebabkan kegagalan sistem organ yang berujung pada kematian.
Mengetahui bahaya DBD bagi keluarga, berikut Popmama.com telah merangkum beberapa area rumah tersembunyi yang harus diwaspadai dapat menjadi sarang nyamuk Aedes Aegypti.
Editors' Pick
1. Dispenser
Tak disangka, ternyata wadah penampung dispenser dapat menjadi sarang nyamuk Aedes Aegypti. Bagaimana bisa?
Begini, ketika mengisi air minum, kamu pasti tidak sadar telah menumpahkan sedikit sisa air ke wadah penampung yang berada di bawah.
Semakin sering mengisi air minum, maka semakin banyak pula sisa air yang terkumpul di dalam wadah.
Nah, di dalam wadah tersebutlah nyamuk Aedes Aegypti bersarang dan akhirnya menelurkan bibit-bibit baru.
2. Belakang kulkas
Terkadang di belakang kulkas sering terdapat tetesan air yang berasal dari freezer. Tak disadari, genangan air tersebut dapat menjadi sarang nyamuk Aedes Aegypti.
Jika tak segera dibersihkan, genangan air tersebut dapat menjadi tempat favoritnya untuk bertelur dan menyebarkan DBD yang berbahaya.
3. Dinding bak mandi
Tempat terakhir adalah di dinding bak mandi. Meski bak mandimu selalu di kuras secara rutin, namun hal tersebut akan sia-sia jika kamu tidak menyikat dinding-dindingnya.
Nyamuk Aedes Aegypti justru lebih suka menempelkan telurnya pada dinding bak mandi daripada menelurkannya di air.
Maka dari itu, jika menemukan bintik-bintik hitam pada dinding bak mandimu, segeralah sikat hingga bersih, karena bintik hitam itu adalah telur dari nyamuk Aedes Aegypti yang akan berkembang.
Nah, itulah beberapa fakta mengenai bahaya DBD bagi anak-anak yang mengalaminya lebih dari satu kali.
Setelah mengetahui hal tersebut, maka jangan lupa untuk terus menjaga kebersihan rumah sedetail mungkin agar kesehatan anak dan keluarga pun dapat terjaga.
Baca juga:
- Usir Nyamuk dengan 5 Bahan Alami Ini
- 10 Tanaman yang Dapat Mengusir Nyamuk di Rumah Kamu
- Kenali Gejala dan Cara Mencegah DBD Pada Anak