Kehilangan Orangtua Akibat Longsor, Hengki & Farel Diasuh Ridwan Kamil
Bak mukjizat dari tuhan, begini ternyata alasan Hengki dan Farel terselamatkan dari longsor
3 Januari 2019
Follow Popmama untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Memilukan, longsor yang menerjang Desa Sinarresmi, Cisolok, Sukabumi ini ternyata menyisakan cerita tersendiri bagi Gubernur Jawa Barat, Ridwan Kamil.
Usai longsor terjadi di beberapa desa di Jawa Barat, Ridwan Kamil pun bergegas menyambanginya. Saat evakuasi berlangsung, ia menemukan dua orang bocah bernama Hengki dan Farel.
Orangtua dari bocah tersebut telah meninggal dunia akibat musibah longsor yang terjadi pada (31/12/18) malam tahun baru kemarin.
Sepeninggalan kedua orangtuanya, Hengki dan Farel pun kini hidup sebatang kara. Mengetahui hal tersebut, Ridwan Kamil pun mengangkat kedua bocah tersebut sebagai anak untuk diurus hingga dewasa dan mandiri.
Uniknya lagi, saat itu Hengki dan Farel dapat terselamatkan dari longsor karena sedang keluar rumah untuk menjalankan ibadah salat maghrib.
Kisah itu pun dibagikan oleh Gubernur Jawa Barat, Ridwan Kamil di akun Instagramnya, @ridwankamil pada (2/1/2019).
"HENGKI dan FAREL, kakak beradik ini menjadi yatim piatu karena kedua orang tua tercintanya menjadi korban longsor di Desa Sinarresmi, Cisolok Sukabumi ini. ______ Tanpa mereka ketahui, Allah selamatkan mereka berdua, karena pada saat magrib (saat datangnya longsor besar itu), mereka berdua sedang berjalan kaki mau shalat magrib dan mengaji di masjid terdekat. _____ Insya Allah ke depannya, hidup keduanya akan saya dan Bu Cinta @ataliapr urus sampai mereka dewasa dan mandiri. Semoga Allah selalu melindungi Hengki dan Farel dan memberikan ketabahan lahir bathin karena kehilangan orang tua kandungnya. Aamiin." tulisnya di Instagram.
Mengetahui bahwa Indonesia merupakan negara yang rawan akan bencana alam, berikut Popmama.com telah merangkum 3 hal yang perlu dilakukan saat terjadi longsor.
Editors' Pick
1. Naiklah ke lantai dua, jika memungkinkan
Jangan segera panik jika longsor terjadi, namun Mama dan keluarga masih berada di dalam rumah. Sebaiknya, segeralah berlari ke lantai dua rumah.
Dengan begitu, Mama dan keluarga memiliki kemungkinan yang lebih kecil untuk tertimbun tanah longsor. Pasalnya, Mama dan keluarga berada di dataran yang lebih tinggi.
2. Menyingkirlah dari jalur tanah longsor secepat mungkin
Tanah longsor bergerak sangat cepat, jauh lebih cepat daripada kecepatan Mama dan keluarga untuk berjalan atau berlari.
Berusaha lari dari tanah longsor adalah tindakan sia-sia. Sebagai gantinya, menyingkirlah secepat mungkin dari jalur tanah longsor.
3. Meringkuklah seperti bola jika tidak sempat melarikan diri
Dalam beberapa kasus, Mama dan keluarga mungkin tidak bisa melarikan diri.
Jika sudah terjebak dalam jalur tanah longsor, meringkuklah seperti bola dan lindungi kepala masing-masing.
Himbauan dari BNPB terkait bencana tanah longsor
Selain 3 poin di atas, BNPB (Badan Penanggulangan Bencana) juga merekomendasikan kepada masyarakat untuk melakukan beberapa langkah untuk meminimalisir kerugian akibat bencana tanah longsor.
Salah satunya adalah dengan mengatahui letak hunian yang aman untuk keluarga serta melakukan penanaman pohon kembali.
Mulailah dari diri sendiri dan keluarga ya, Ma!
Nah, itulah beberapa fakta mengenai cerita Hengki dan Farel beserta hal-hal yang perlu dilakukan saat dan pasca bencana longsor terjadi.
Sebelum bencana menimpa, ada baiknya jika Mama selalu peka terhadap cuaca yang sedang tidak bersahabat. Dengan begitu, Mama juga lebih bisa mempersiapkan segala keperluan sebelum hal buruk terjadi.
Baca juga: 8 Benda yang Wajib Ada di Dalam Tas Bencana
Baca juga: Anak-anak Jadi Korban Bencana Alam. Bagaimana Menanggulanginya?
Baca juga: Jangan Panik, Begini 7 Cara Mempersiapkan Anak Menghadapi Bencana Alam