Penyebab dan Cara Mengatasi Benjolan di Vagina, Berbahayakah?
Pernahkah kamu mengalami adanya benjolan pada vagina?
17 Oktober 2023
Follow Popmama untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Menjaga kesehatan vagina adalah sesuatu yang wajib dilakukan oleh seorang perempuan.
Saat vagina mengalami gangguan maka hal itu bisa memengaruhi tingkat kesuburan, hasrat berhubungan seksual hingga kondisi kesehatan perempuan secara keseluruhan.
Benjolan di vagina juga dapat membuat seorang perempuan merasa risau dan tidak nyaman.
Lantas, apakah penyebabnya? Bagaimana cara mengobatinya?
Adakah cara khusus untuk menjaga kesehatan vagina?
Untuk mengetahuinya lebih dalam, berikut Popmama.com telah merangkum beberapa informasi pentingnya.
Editors' Pick
1. Penyebab benjolan di vagina
Salah satu masalah yang harus diwaspadai oleh perempuan adalah benjolan di vagina. Pada dasarnya, benjolan yang tumbuh disekitar vagina dapat disebabkan oleh berbagai macam sebab.
Beberapa penyebab benjolan di vagina di antaranya:
- Sumbatan kelenjar,
- infeksi,
- kongenital atau tumor.
Sementara itu, benjolan yang paling sering terjadi pada organ intim perempuan ini adalah kista bartholin. Kelenjar bartholin berukuran kecil pada keadaan normal, bahkan biasanya tidak terlihat dan tidak teraba.
Namun pada keadaan terentu seperti infeksi kronis, terbentuklah kista bartholin yang ditandai dengan adanya benjolan dengan perabaan lunak pada bibir kemaluan, biasanya tidak disertai dengan adanya nyeri.
Gangguan pada kelenjar bartholin yang sering terjadi adalah kista bartholin dan abses bartholin, di mana kedua hal ini merupakan penyebab tersering terjadinya benjolan pada vagina dan biasanya hanya mengenai salah satu kelenjar.
Kista bartholin terjadi akibat adanya sumbatan pada saluran keluar kelenjar bartholin, sehingga kelenjar membengkak dan membentuk kista.
Kista bartholin yang menyebabkan benjolan di vagina pada umumnya tidak nyeri, adanya nyeri dapat menunjukan bahwa ukuran kista sudah semakin membesar dan terjadi infeksi.
Sedangkan abses bartholin terbentuk ketika kista bartholin mengalami infeksi bakteri seperti Chlamydia, Gonorrhea, dan Escherichia coli.
Pada abses bartholin, dapat ditemukan benjolan kemerahan pada bibir vagina, disertai dengan rasa nyeri terutama saat berhubungan seksual dan rasa tidak nyaman saat posisi duduk. Gejala demam juga dapat menyertai kondisi ini.
Pada abses bartholin memiliki gejala seperti nyeri, kemerahan pada daerah sekitar vagina, terasa adanya gumpalan pada lubang vagina, tidak nyaman saat berjalan atau duduk, nyeri saat berhubungan seksual, hingga menimbulkan demam.
2. Cara mengatasi benjolan di vagina
Penegakan diagnosis kista dan abses bartholin dilakukan dengan cara pemeriksaan fisik oleh dokter, kultur hanya dilakukan untuk menentukan jenis bakteri penyebab terjadinya abses.
Selain itu, dapat dilakukan pembedahan insisi untuk kembali membuka sumbatan dan mengeluarkan abses, serta pemberian antibiotik yang sesuai.
Melihat banyaknya penyebab benjolan di vagina, tentu sangat sulit untuk menentukan penyebabnya tanpa melakukan pemeriksaan dengan tenaga medis profesional.
Penanganan sementara yang bisa kamu coba adalah merendam daerah vagina di bathtub atau dibasuh dengan air hangat.
Apabila dalam beberapa hari tidak ada perbaikan atau bahkan kista semakin membesar, disertai nyeri yang semakin hebat, demam, dan perdarahan pada vagina, segeralah pergi dokter untuk mendapatkan penanganan yang tepat.