Psikolog Kuak 3 Prediksi Kehidupan Masyarakat Setelah Corona Berakhir!
Diprediksi akan banyak terjadi gangguan psikologi akibat kecemasan berlebih
1 April 2020
Follow Popmama untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Pusat Pemodelan Matematika dan Simulasi (P2MS) Institut Teknologi Bandung (ITB) memprediksi epidemi virus corona atau Covid-19 akan berakhir di Indonesia pada akhir Mei hingga awal Juni 2020.
Artinya, epidemi Covid-19 itu belum berakhir saat memasuki mudik Lebaran 2020. Sebelumnya, simulasi dari tim peneliti pada Pusat Pemodelan Matematika dan Simulasi (P2MS) ITB memperkirakan wabah Covid-19 di Indonesia akan mengalami puncak pada akhir Maret 2020 dan berakhir pada pertengahan April 2020.
Adanya prediksi tersebut membuat banyak orang bertanya-tanya, bagaimana kehidupan sosial setelah pandemi corona berakhir? Adakah kebiasan-kebiasaan baru yang muncul setelah terjadinya pandemi corona?
Terkait pertanyaan tersebut, Psikolog Alexandra Gabriella A., M.Psi, C.Ht pun mencoba menuangkan prediksinya mengenai pola kehidupan masyarakat setelah berakhirnya pandemi corona.
Nah, agar lebih jelas, berikut Popmama.com telah merangkum 3 informasi menariknya.
Editors' Pick
1. Prediksi kehidupan sosial setelah pandemi corona berakhir
Kita tidak pernah tahu apa yang akan terjadi ke depannya tentang hidup ini, namun kita tetap dapat memprediksikannya jika benar-benar peka terhadap fenomena yang terjadi saat ini.
Sama seperti wabah corona, kita tidak pernah tahu kapan pandemi ini bisa berakhir, namun kita masih bisa memprediksikan pola hidup masyarakat ke depannya setelah Covid-19 ini berakhir.
Menurut Alexandra, setelah pandemi corona berakhir, kemungkinan besar kekhawatiran masyarakat masih akan berlanjut.
Beberapa orang juga mungkin akan mengalami gejala-gejala gangguan psikologis yang didasari oleh kecemasan, seperti hipokondriasis atau illness anxiety disorder, psikosimatis, germ phobia, hoarding makanan, dan gangguan psikologis lainnya.
Namun hal positifnya, orang-orang cenderung akan tetap melakukan pola hidup bersih, mulai dari kebersihan diri hingga kebersihan lingkungan.
2. Kebiasaan baru yang akan dilakukan masyarakat
Pandemi baru yang membuat hampir seluruh warga dunia panik ini ternyata menciptakan kebiasaan baru di masyarakat. Kebiasaan baiknya, masyarakat akan lebih fokus ke kebersihan diri dan lingkungan.
Menurut Alexa, masyarakat cenderung tidak lagi jajan sembarangan, selalu mencuci tangan, rutin mengonsumsi vitamin dan makan yang menyehatkan. Namun perlu diingat, jika kebiasaan tersebut dilakukan secara berlebihan juga tidak baik. Lakukanlah segalanya secara seimbang.
Selain dapat lebih menjaga kebersihan, masyarakat juga diprediksikan akan hidup lebih teratur. Mereka tak lagi suka berdesak-desakan untuk mengantri karena mereka tak mau tertular virus atau penyakit dari orang lain.
Sesuai dengan aturan, mereka akan mengantri dengan teratur dan diberikan jarak sekitar 1.5 meter untuk setiap orang. Semoga saja hal ini tetap terbawa hingga menjadi kebiasaan.