Penyakit Tiroid Dapat Disembuhkan Tanpa Operasi

Metode penyembuhan terbaru ini lebih mudah dan murah!

7 Februari 2022

Penyakit Tiroid Dapat Disembuhkan Tanpa Operasi
indianexpress.com

Penyakit tiroid adalah masalah umum yang menyebabkan ketidakseimbangan hormon tiroid dalam tubuh.

Penyakit tiroid ini terjadi ketika kelenjar tiroid di leher tidak cukup memproduksi hormon atau menjadi kurang aktif (hipotiroid), terlalu banyak memproduksi hormon atau terlalu aktif (hipertiroid), membengkak atau gondok.

Penyakit tiroid ini lebih umum terjadi pada perempuan dibandingkan pada laki-laki. Penyakit tiroid juga dapat memengaruhi semua orang pada usia berapa pun.

Meskipun efek dari penyakit tiroid bisa membuat kamu menjadi tidak nyaman, tapi sebagian besar kondisi akibat gangguan kelenjar tiroid ini dapat diatasi dengan baik jika didiagnosis dan dirawat dengan benar.

Menurut dr. Rochsismandoko, Sp.PD-KEMD, FACE, Dokter Spesialis Penyakit Dalam Sub Spesialis Endokrin dan Penyakit Metabolik Rumah Sakit Awal Bros Tangerang, penyakit tiroid juga dapat terjadi pada ibu hamil.

"Jika ibu hamil mengalami penyakit tiroid pada awal kehamilannya, maka benjolan tiroid di leher masih bisa disembuhkan. Namun, jika diketahui di pertengahan dan akhir kehamilan maka benjolan tiroid sudah sulit untuk ditangani." jelasnya.

Hal tersebut juga ternyata dapat mempengaruhi kondisi kesehatan sang Ibu dan janin, berikut beberapa dampaknya:

  • Janin berpotensi mengalami down syndrome
  • Bayi lahir cacat
  • Gagal jantung kongestif
  • Preeklamsia atau kenaikan tekanan darah yang berbahaya pada akhir kehamilan
  • Serangan tiroid mendadak, gejala parah yang memburuk
  • Keguguran
  • Bayi lahir prematur

Mengetahui bahwa tiroid merupakan jenis penyakit yang membahayakan jika tak ditangani dengan tepat, maka dari itu berikut Popmama.com telah merangkum beberapa faktanya.

Editors' Pick

Penyebab dan Gejala

Penyebab Gejala
babymed.com

Penyakit tiroid secara umum disebabkan oleh produksi hormon yang dihasilkan kelenjar ini tidak memadai untuk bekerja sesuai fungsinya.

Ketika kelenjar tiroid di leher tidak menghasilkan cukup hormon, keseimbangan reaksi kimia dalam tubuh dapat terganggu. 

Ada beberapa penyebab, termasuk:

  • Penyakit autoimun
  • Makanan cepat saji
  • Gaya hidup yang buruk
  • Pengaruh dari beberapa penyakit seperti infeksi virus dan bakteri, kekurangan vitamin K dan C
  • Efek dari pengaruh obat-obat yang di konsumsi dalam jangaka panjang sepeti obat amiodarone dan imunosupresan

Gejala penyakit kelenjar tiroid di leher akibat terlalu sedikit hormon yang dihasilkan (hipotiroid) bisa bervariasi, tergantung pada tingkat keparahannya. 

Namun, secara umum gejala hipotiroid cenderung berkembang perlahan, sering kali selama beberapa tahun. Sementara itu, berikut beberapa gejala spesifik dari hipertiroid antara lain:

  • Sistem pencernaan

Banyak makan, haus, muntah, sulit menelan, pembesaran limfa.

  • Sistem reproduksi

Gangguan siklus haid, penurunan libido, kemandulan, ginekomastia pada laki-laki.

  • Kulit

Keringat berlebihan, kulit basah, rambut rontok.

  • Psikis dan saraf

Labil, mudah tersinggung, sulit tidur, tangan gemetar.

  • Jantung

Jantung berdebar-debar, gangguan irama jantung, hipertensi, gagal jantung.

  • Sistem otot dan tulang

Mudah lelah, nyeri tulang, osteoporosis.

Diagnosa dan Metode Penyembuhan Baru

Diagnosa Metode Penyembuhan Baru
konsula.com

Penentuan diagnosis penyakit tiroid dilakukan lewat serangkaian wawancara medis yang mendetail dan pemeriksaan fisik secara langsung yang menyeluruh. 

Selanjutnya, beberapa pemeriksaan penunjang juga dapat dilakukan untuk menentukan diagnosis berbagai penyakit tiroid.Pemeriksaan darah dapat dilakukan untuk melihat kadar hormon tiroid dan TSH.

Selain itu, pemeriksaan tersebut juga dapat dilakukan untuk mengidentifikasi adanya antibodi terhadap jaringan tiroid, seperti anti-tiroglobulin, anti-tiroperoksidase, atau antibodi yang menstimulasi reseptor TSH.

Pemeriksaan pencitraan juga dapat dilakukan bila didapatkan nodul tiroid atau pembesaran tiroid. Pemeriksaan ultrasonografi (USG) dapat membantu dilakukannya visualisasi konsistensi jaringan yang terdapat pada kelenjar tiroid, serta menunjukkan adanya kista atau kalsifikasi.

Setelah hasil diagnosa keluar dan dinyatakan mengidap penyakit tiroid, maka dulu pasien tiroid akan diberikan obat seumur hidup untuk menghancurkan benjolan di leher atau disarankan melakukan operasi untuk mengangkat bejolan tersebut.

Namun, kini pasien penderita tiroid hanya perlu menjalankan pengobatan melalui Radio Frekuensi Ablasi, yakni sebuah alat yang berfungsi untuk menusuk dan menghancurkan sumber benjolan tiroid pada leher.

Alat penghancur tiroid ini berasal dari Korea dan hanya ada di 3 rumah sakit di Indonesia, yakni di Aceh, Magelang, dan Rumah Sakit Awal Bros di Tangerang. 

"Kemungkinan keberhasilan penghancuran benjolan tiroid adalah 47% dan hanya dilakukan 1 kali," ungkap dr. Rochsismandoko saat ditemui di Rumah Sakit Awal Bros Tangerang beberapa waktu lalu.

Kisaran harga pengobatan tiroid melalui Radio Frekuensi Ablasi adalah Rp 12.000.000 hingga Rp 15.000.000. 

Nah, jika dibandingkan dengan obat-obatan yang harus pasien konsumsi seumur hidup dan operasi tiroid yang memakan banyak biaya, maka pilihan pengobatan melalui Radio Frekuensi Ablasi lah yang paling efektif dan terjangkau.

Baca juga:

The Latest