Virus corona atau COVID-19 semakin hari kian bermutasi menjadi virus yang lebih kuat dan lebih cepat penyebarannya. Oleh karena itu, pemerintah melarang masyarakat untuk berada di tempat umum guna mencegah penyebaran virus corona.
Tak hanya itu, pemerinta juga menyarankan agar masyarakat melakukan social distancing dengan jarak minimal 1 meter dari orang lain. Guna mencegah penularan COVID-19, pemerintah DKI Jakarta bahkan menutup beberapa tempat wisata dan hiburan yang berpotensi tinggi menyebarkan virus asal Wuhan, Tiongkok tersebut.
Lantas, bagaimana dengan rumah sakit yang juga merupakan tempat umum? Beberapa Perhimpunan Dokter Spesialis Indonesia menyarankan masyarakat agar menghindari rumah sakit terlebih dahulu jika penyakit yang diderita tidak terlalu parah.
Sebagai tolak ukur, berikut Popmama.com telah merangkum 7 daftar gejala penyakit yang perlu segera dibawa ke rumah sakit atau klinik. Jika tidak ada gejala seperti di bawah ini, sebaiknya tunda ke dokter dulu, ya!
1. Tunda ke Dokter THTKL
Dok. Perhimpunan Dokter Spesialis Telinga Hidung dan Tenggorokan Bedah Kepala Leher Indonesia
Jika kamu berniat untuk memeriksakan telinga, hidung, tenggorokan, atau kepala leher, sebaiknya urungkan dulu niat tersebut. Mengingat penyebaran corona semakin cepat, maka mengunjungi rumah sakit justru akan lebih membahayakanmu.
Namun, jika kamu mengalami beberapa hal berikut, segeralah ke rumah sakit atau klinik guna mendapatkan pertolongan:
Mimisan banyak tidak berhenti
Keluar cairan telinga yang disertai demam dan sakit kepala hebat
Kemasukan benda asing ke telinga, hidung, tenggorokan, dan saluran napas
Trauma pada wajah dan leher
Penurunan pendengaran secara drastis dan tiba-tiba
Sakit telinga hebat disertai pilek
Nyeri wajah atau dahi hebat (pada dugaan sinusitis)
Abses daerah leher
2. Tunda ke dokter spesialis mata
Dok. Organisasi Profesi Dokter Spesialis Mata
Sama seperti ke dokter THTKL, kamu juga perlu menunda kunjunganmu ke dokter spesialis mata. Alasannya sudah pasti untuk mencegah penyebaran corona di rumah sakit atau klinik.
Namun, jika kamu menemukan beberapa gejala berikut, segeralah periksakan matamu ke dokter spesialis mata:
Buram mendadak
Trauma kimia, tajam, tumpul
Mata merah
Nyeri hebat
Editors' Pick
3. Tunda ke spesialis saraf
Dok. Perhimpunan Dokter Spesialis Saraf Indonesia
Perhimpunan Dokter Spesialis Saraf Indonesia atau PERDOSSI menganjurkan untuk menunda kunjungan ke dokter sarar selama masa corona belum berakhir guna mencegah penyebarannya.
Namun, jika mengalami beberapa hal berikut, segeralah periksakan dirimu ke rumah sakit atau klinik:
Nyeri kepala atau pusing berputar yang tidak mempan obat
Pingsan atau tidak sadarkan diri
Bicara pelo atau bicara meracau mendadak
Kelemahan mendadak anggota gerak atau wajah
Kejang
4. Tunda ke dokter spesialis jantung
Dok. Perhimpunan Dokter Spesialis Kardiovaskular Indonesia
Meski penyakit jantung terdengar sangat berbahaya, namun ternyata memeriksakan kondisi jantung ke rumah sakit juga sebaiknya ditunda guna mencegah penyebaran corona.
Perhimpunan Dokter Spesialis Kardiovaskular Indonesia atau PERKI menjelaskan hanya ada beberapa kondisi yang disarankan untuk pergi ke dokter atau rumah sakit.
Berikut diantaranya:
Sesak yang memberat dengan posisi tidur
Sesak dan tidak bisa tidur posisi rata (harus >2 bantal)
Sesak yang disertai batuk riak berdahak pink
Nyeri dada seperti ditindih atau ditimpa beban berat
Nyeri dada yang menjalar ke lengan, punggung, atau leher
Nyeri dada yang disertai mual, muntah, dan keringat dingin
5. Tunda ke dokter gigi
Dok. Persatuan Dokter Gigi Indonesia
Mengingat bahwa mulut merupakan area yang sensitif dalam penularan virus corona, maka sebaiknya kamu tidak berkunjung ke dokter gigi terlebih dahulu.
Namun, jika kamu mengalami hal berikut segeralah periksakan ke dokter gigi terdekat:
Nyeri tidak tertahankan
Gusi bengkak akibat infeksi
Perdarahan yang tidak terkontrol
Trauma pada gigi dan tulang wajah akibat kecelakaan
6. Tunda dulu periksa gigi
Dok. Persatuan Dokter Gigi Indonesia
Sama seperti poin di atas, kamu disarankan untuk memeriksa gigi jika mengalami beberapa hal di bawah ini:
Sakit gigi berat
Bengkak
Gigi lepas, patah, atau retak
Gigi tiruan atau kawat gigi lepas
Perdarahan gusi
Patah rahang
7. Tunda ke spesialis urologi
Dok. Ikatan Ahli Urologi Indonesia
Terakhir adalah menunda ke spesialis urologi. Ikatan Ahli Urologi Indonesia menganjurkan agar masyarakat tidak memerikasan diri terlebih dahulu ke rumah sakit atau klinik guna mencegah penularan virus corona, kecuali merasakan beberapa kondisi berikut:
Tidak bisa buang air kecil
Buang air kecil berwarna merah
Nyeri pinggang hebat
Ereksi terus menerus (priapismus)
Nyeri hebat pada kantung buah zakar
Itulah beberapa anjuran dari Perhimpunan Dokter Spesialis Indonesia jika seseorang ingin memeriksakan diri ke rumah sakit atau klinik.
Untuk saat ini, sebisa mungkin masyarakat mengurangi kegiatan yang terdapat banyak orang terlebih dahulu guna mencegah penyebaran COVID-19.