Penyebab Kim Ki Soon, Ketua Sekte Baby Garden Tuntut Netflix
Ketua sekte sesat tuntut penghentian film dokumenter ‘In the Name of God: A Holy Betrayal’
15 Maret 2023
Follow Popmama untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Sekte Baby Garden adalah salah satu sekte sesat di Korea Selatan yang menjadi perbincangan usai mengisahkan kisah asli dan ditampilkan dalam serial dokumenter Netflix ‘In the Name of God: A Holy Betrayal’ pada awal Maret.
Pendiri dari sekte Baby Garden adalah Kim Ki Soon pada 1982. Ia mengajukan tuntutan terhadap Netflix untuk menghentikan penyangan film dokumenter ‘In the Name of God: A Holy Betrayal’.
The Baby Garden adalah organisasi kedua yang mengajukan tuntutan kepada Netflix setelah Misi Injil Kristen (JMS). Sekte ini memiliki aturan yang ketat dan setiap anggota harus mematuhinya.
Berikut Popmama.com telah merangkum kisah Kim Si Soon, ketua sekte Baby Garden tuntut Netflix. Penasaran dengan cerita ini? Yuk, disimak terus agar tidak ketinggalan informasi lengkapnya!
1. Sosok di balik pendiri sekte Baby Garden
Pemimpin atau ketua sekte ini adalah seorang wanita bernama Kim Ki Soon. Kim Ki Soon mengambil ahli peran sebagai pemimpin dan membuat sekte barunya sendiri, yakni Baby Garden setelah seorang pengkotbah bernama Lee Kyo Bu dipenjara.
Tidak butuh waktu lama, Kim Ki Soon dengan cepat menjadi populer di kalangan pengikutnya dan membuat semua orang bergabung dengan sekte barunya sendiri yang disebut Baby Garden. Beberapa pihak menyebut Kim Ki Soon adalah seorang predator seksual.
Di balik sosok pendiri sekte Baby Garden, Kim Ki Soon memiliki tujuan untuk mendapatkan banyak pengikut dan mengincar orang yang tidak mempunyai tempat tujuan, tertindas, dan mengalami kesulitan finansial.
Selain dikenal sebagai pemimpin sekte Baby Garden, ia ternyata adalah presiden dari Synnara Record. Hal ini diungkap melaluiVietnam Post English, Synnara Record merupakan platform terkenal asal Korea Selatan yang menjual berbagai album dan merchandise Kpop dengan harga murah.
2. Kronologi sekte Baby Garden
Awal dari Baby Garden adalah sekte keagamaan dengan jumlah pengikut 200-300 orang. Namun, seiring berjalannya waktu, Kim Ki Soon mengubah Baby Garden menjadi persekutuan di mana semua pengikutnya untuk tinggal bersama.
Kim Ki Soon mengaku bahwa kiamat akan segera melanda peradaban manusia dan hanya para pengikutnya yang akan selamat. Ada beberapa aturan sekte yang cukup “aneh” dalam sekte tersebut, seperti pasangan suami istri yang tidak bisa hidup bersama, anak-anak tidak bisa memanggil orang tua mereka dengan sebutan ayah atau ibu.
Editors' Pick
3. Kim Ki Soon mengeksploitasi banyak anak laki-laki dan remaja secara seksual
Pada saat itu, aturan ini masih belum dianggap aneh oleh para pengikutnya. Namun, Kim Ki Soon telah melakukan eksploitasi tenaga kerja kepada para pengikutnya dengan fasilitas yang tidak sebanding atau imbalan makanan.
Menyebar informasi tentang sekte ini secara cepat karena pada akhirnya beberapa mantan pengikut sekte Baby Garden memutuskan untuk mempublikasikan pengalamannya setelah keluar dari sekte sesat tersebut.
Kronologi ini mulai terungkap secara perlahan dan menyebar luas setelah sejumlah besar pengikutnya memutuskan untuk keluar dari sekte Baby Garden pada 1996.
Kim Ki Soon juga menyuruh pengikutnya pergi ke kota untuk menjual makanan dan barang-barang lainnya dengan hasil uang yang akan ia simpan untuk dirinya sendiri.
4. Kim Ki Soon menyerahkan diri ke polisi pada 1997
Setelah bersembunyi beberapa lama, Kim Ki Soon akhirnya menyerahkan dirinya ke polisi pada 1997, seperti yang disarankan oleh pengacaranya.
Bukan hanya penyiksaan yang dilakukan olehnya, sekte Baby Garden juga dilaporakan telah membunuh ketiga pengikutnya dengan kejam. Terlepas dari kejahatannya, Kim Ki Soon sempat lolos dengan mudah karena ia memanfaatkan kekuasaan dan uangnya.
Namun, sayangnya, pengadilan memutuskan bahwa kematian salah satu korban Kim Ki Soon dikatakan tidak sengaja dan dua korban lainnya tidak dapat diadili karena jenazahnya tidak ditemukan.
Pada akhirnya, Kim Ki Soon mendapatkan hukum dari pengadilan selama empat tahun penjara atas tuduhan penipuan uang.
5. Episode 5 dan 6 pada film dokumenter ‘In the Name of God: A Holy Betrayal’ dinilai berisi informasi palsu
Setelah seluruh episode serial dokumenter ‘In the Name of God: A Holy Betrayal’ ditayangkan dan berhasil membuat heboh masyarakat, ternyata ada pihak yang tak sependapat dengan apa yang disampaikan dalam film tersebut.
Beberapa pihak mengatakan bahwa episode 5 dan 6 ini merupakan informasi palsu, baik tentang sekte Baby Garden itu sendiri, maupun pemimpinnya, Kim Ki Soon, yang jadi fokus utama dua episode tersebut.
6. Sekte Baby Garden menuntut Netflix dan meminta bayaran ganti rugi
Kim Ki Soon meminta pengadilan untuk melarang penayangan episode 5 dan 6. Masing-masing dari kedua episode ini bertajuk The Baby Garden, On the Way to the Heaven dan The Baby Garden of Death.
Selain mengajukan permohonan untuk melarang kedua episode tersebut, pemuka agama sebagai perwakilan The Baby Garden dan Kim Ki Soon meminta Netflix Korea membayar ganti rugi sebesar 10 juta KRW atau setara dengan Rp 117 juta per hari selama episode ke-5 dan 6 terus ditayangkan.
7. Sinopsis dari dokumenter ‘In the Name of God: A Holy Betrayal’
Serial dokumenter ‘In the Name of God: A Holy Betrayal,’ mengisahkan empat pemimpin sekte sesat yang populer di Korea Selatan, yakni JMS, Five Oceans, The Baby Garden, dan Manmin Central Church.
Pertama, JMS atau Providence menjadi kultus yang diceritakan dalam tiga episode awal ‘In the Name of God: A Holy Betrayal’, God’s Brides, Messiah on Red Notice, dan Messiah with Electronic Anklets. Sama seperti judulnya, tiga episode ini mengisahkan Jeong Myeong-Seok selaku pemimpin JMS yang menyebut dirinya sebagai Mesias.
Penjelasan darinya begitu rasional sehingga mudah diterima oleh banyak orang. Namun, disaat yang bersamaan, ia melakukan pelecehan seksual dan pemerkosaan terhadap banyak perempuan, termasuk anak di bawah umur.
Kedua, Kisah Five Oceans diceritakan dalam episode 4 yang bertajuk God and 32 Dead Bodies, yakni 28 perempuan dan 4 laki-laki ditemukan meninggal pada 29 Agustus 1987.
Five Oceans merupakan kelompok agama sekaligus bisnis perdagangan yang dipimpin Park Soon-Ja.
Ia bersama 31 orang lainnya ditemukan tewas di Gyeonggi-do dengan melakukan bunuh diri massal.
Ketiga, Baby Garden dikisahkan dalam episode 5 dan 6 yang bertajuk On the Way to the Heaven dan The Baby Garden of Death. Sekte ini dipimpin Kim Ki Soon yang diduga melakukan pemerasan, penyerangan fisik, dan pembunuhan. Sekte Baby Garden telah ada sejak 1980-an. Namun, pada 90-an Kim Ki-soon terjerat kasus eksploitasi seksual anak di bawah umur, dibiarkan kelaparan dan dipukuli, serta dibunuh karena dianggap berkhianat.
Keempat, Manmin Central Church diceritakan dalam dua episode akhir yang bertajuk The Man Who Became God of Manmin dan God of Manmin Who Went to Prison. Manmin Central Church dan pimpinannya, Lee Jae-rock, dikenal melalui kemampuan menyembuhkan banyak penyakit.
Para pengikutnya juga percaya tidak akan pernah sakit dan bisa sembuh asal percaya. Hal ini membuat para pengikut Manmin menolak perawatan dari dokter sehingga banyak yang meninggal dunia akibat TBC atau kanker.
Lee Jae-rock juga menekankan pada pengikutnya bahwa tidak memiliki hasrat seksual, tetapi pada 2018, ia diduga melecehkan sembilan perempuan dan mengklaim bahwa dirinya tak bersalah.
Nah, itu dia informasi lengkap tentang kisah Kim Si Soon, ketua sekte Baby Garden tuntut Netflix. Bagaimana tanggapan Mama terkait sekte sesat Baby Garden ini?
Baca Juga:
- 5 Rekomendasi Film Dokumenter Tentang Lingkungan yang Wajib Ditonton
- Asah Kreativitas Anak, Belajar Membuat Film Dokumenter saat Pandemi
- 10 Film Dokumenter yang Bisa Bikin Anak Ingin Mengubah Dunia