Remehkan Obat Jamu, Drama Korea Doctor Cha Tuai Kontroversi!
Inilah penyebabnya. Meski tuai kontroversi, rating tetap menjulang
6 Mei 2023
Follow Popmama untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Beberapa minggu terakhir ini, JTBC telah merilis drama baru yang bertajuk ‘Doctor Cha’. Drama tersebut telah tayang sejak 15-16 April lalu. Sayangnya, drama Doctor Cha kini terseret kontroversi.
Perusahaan produksi JTBC mengambil tindakan karena drama ‘Doctor Cha’ baru-baru ini dikritik karena meremehkan obat herbal, salah satunya jamu. Singkatnya, Episode pertama dan kedua drama tersebut membahas tentang transplantasi hati.
Dalam adegan drama tersebut, karakter utama, Cha Jung Sook (Uhm Jung Hwa) dirawat di rumah sakit karena hepatitis akut setelah meminum obat yang dibuat di salah satu toko herbal. Lantas, seperti apa selengkapnya? Berikut ini Popmama.com telah merangkum penyebab drakor Doctor Cha tuai kontroversi akibat remehkan obat jamu. Yuk, disimak terus, ya!
1. Drama Doctor Cha berhasil menarik minat banyak penonton
Drama Doctor Cha telah menarik minat banyak penonton dan berhasil meraih kesuksesan yang terlihat melalui rating tingginya. Tapi, ternyata drama ini menuai kontroversi, lho.
Saat karakter utama dalam drama Doctor Cha meminum obat yang dibuat di pusat kesehatan, Cha Jung Sook menderita efek samping setelah meminum obat herbal tersebut. Obat herbal tersebut adalah jamu yang diberikan oleh neneknya. Akibat pemberian obat herbal jamu, Cha Jung Sook harus menerima transplantasi hati.
Meski dialog ini dimaksudkan secara dramatis menggambarkan motivasi Cha Jung Sook untuk mengembangkan impiannya menjadi dokter lagi, tapi adengan ini menuai kritik.
Editors' Pick
2. Meremehkan jamu tanpa memberikan bukti yang jelas
Beberapa penonton yang menonton drama tersebut, menunjukkan bahwa adegan tersebut telah meremehkan jamu tanpa memberikan bukti atau pengertian yang jelas.
Salah satu netizen di Naver Tv menarik perhatian dengan komentar yang mengatakan, “Jadi masalah hati disebabkan oleh jamu?”.
Hal ini sontak ramai jadi pembicaraan publik yang ditimbulkan oleh kesalahan penulis naskah tanpa konfirmasi terlebih dahulu yang dapat memengaruhi pekerja obat herbal jamu.