5 Alasan Mengapa Makanan Cepat Saji Buruk untuk Kesehatan
Terlalu sering mengonsumsi makanan cepat saji akan berdampak buruk bagi kesehatan tubuh
17 Februari 2021
Follow Popmama untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Makanan cepat saji kini telah menjadi sebuah gaya hidup manusia modern dalam pola konsumsi makanan, terutama masyarakat perkotaan.
Biasanya orang-orang yang hidup di perkotaan terbiasa dengan arus hidup yang cepat. Mereka harus bangun lebih cepat, berangkat kerja lebih cepat, dan beradaptasi lebih cepat dengan perubahan yang ada.
Hal ini berpengaruh pada kebiasaan makan yang menuntut kecepatan. Itulah mengapa, makanan cepat saji menjadi makanan yang sangat diminati saat ini. Selain bisa dengan cepat dikonsumsi, rasa makanan cepat saji pun sangat lezat.
Walaupun makanan cepat saji memiliki keunggulan dalam penyajian makanan yang cepat dan rasa yang lezat, ternyata dari segi kesehatan dapat memberikan dampak buruk bagi tubuh.
Popmama.com merangkumkan beberapa alasan mengapa makanan cepat saji buruk bagi kesehatan. Simak informasi selengkapnya ya!
1. Mengandung sodium yang sangat tinggi memicu darah tinggi
Tidak bisa dipungkiri makanan cepat saji memiliki rasa yang sangat lezat. Rasa gurih dari makanan cepat saji akan mudah membuat seseorang ingin terus menerus memakannya.
Ketahuilah kalau makanan cepat saji menjadi sangat lezat karena menggunakan sodium yang cukup tinggi. Sodium akan membuat rasa makanan menjadi lebih gurih.
Walaupun tubuh membutuhkan sodium, tetapi jumlah yang berlebihan akan menyebabkan masalah kesehatan, salah satunya adalah memicu darah tinggi. Sebab, sodium akan mengentalkan darah.
Jika darah mengental maka kerja jantung akan meningkat. Itulah mengapa makanan cepat saji buruk bagi kesehatan.
Editors' Pick
2. Mengandung penyedap rasa, pewarna, pengawet, hingga pengemulsi
Jika Mama mengetahui bahan yang digunakan di balik dapur restoran cepat saji pasti akan terkejut. Sebab, restoran cepat saji biasanya menggunakan bahan-bahan instan yang mengandung penyedap rasa, pewarna buatan, pengawet, hingga pengemulsi.
Hal tersebut dilakukan untuk menghemat waktu dalam proses pemasakan namun tetap memiliki hasil rasa dan bentuk yang membuat orang ingin menyantapnya.
Bahkan, dengan bahan-bahan tersebut hasil makanan bisa menjadi lebih baik daripada masakan yang dibuat secara natural.
Namun, penggunaan bahan buatan dalam makanan cepat saji buruk untuk kesehatan dalam jangka panjang.
Bahan-bahan tersebut dapat menyebabkan iritasi pencernaan, muncul alergi yang tidak pernah terjadi sebelumnya, keluhan jerawat, dan sebagainya.