Cara Mengurangi Kebiasaan Konsumsi Makanan Manis
Menjaga kadar gula yang masuk ke dalam tubuh seperti halnya menjaga diri dari terkena penyakit
9 Maret 2021
Follow Popmama untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Makanan manis sering dikaitkan dengan berbagai jenis makanan dan minuman kemasan. Padahal, sumber gula juga bisa didapatkan dari makanan lain, seperti buah-buahan, nasi putih, ubi,, dan jenis kue-kue yang menggunakan gula. Walaupun buah dianggap sebagai makanan yang sehat, tetapi jumlah konsumsinya tetap harus dibatasi.
Mengapa pembatasan asupan gula sangat penting? Sebab, gula menjadi salah satu penyumbang penyebab berbagai macam penyakit. Tidak hanya menyebabkan diabetes, gula juga berkontribusi terhadap penyakit lainnya, mulai dari kerusakan gigi, ketidakseimbangan hormon, stroke, hingga kanker.
Bagi sebagian orang memang cenderung lebih menyukai cita rasa manis dibandingkan dengan rasa gurih. Bahkan, orang-orang di daerah tertentu, seperti Jawa misalnya, memiliki kecenderungan untuk mengonsumsi makanan dengan cita rasa manis, apa pun makanannya.
Kebiasaan untuk mengonsumsi makanan manis ini harus dikontrol agar tidak menyebabkan masalah kesehatan.
Popmama.com punya beberapa cara untuk mengurangi kebiasaan konsumsi makanan manis. Berikut ini penjelasannya.
1. Ganti jenis camilan manis dengan yang lebih sehat
Kebiasaan untuk menghentikan kebiasaan mengonsumsi camilan manis akan sulit untuk dilakukan secara langsung.
Mama bisa dengan mengurangi jatah camilan manis per minggu. Atau, bisa juga dengan mengganti jenis camilan yang lebih sehat.
Bisa dengan kacang, almond, edamame, dan yang lainnya. Cara ini akan memudahkan Mama mengurangi kebiasaan konsumsi makanan manis dengan cara yang lebih santai.
2. Kurangi dan ganti penggunaan gula pada masakan
Jika Mama termasuk salah satu pecinta makanan manis, bahkan makanan utama pun harus manis, maka mulailah untuk mengurangi penggunaan gula pada masakan.
Tidak akan sulit untuk bisa mengurangi kebiasaan konsumsi makanan manis jika dilakukan secara bertahap.
Selain itu, ganti penggunaan gula pasir dengan pemanis lainnya yang lebih rendah angka glikemiknya. Tetapi, mengganti jenis gula bukan berarti Mama bisa menggunakannya lebih banyak dan menganggap aman. Tetap batasi jumlah pemakaiannya.