Hati-Hati! Bahaya Melakukan Tes Swab Mandiri Tanpa Tenaga Medis
Bahayanya melakukan tes swab mandiri tanpa dampingan tenaga medis
7 Januari 2021
Follow Popmama untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Beberapa waktu lalu, pengguna media sosial dikejutkan oleh Bunga Citra Lestari (BCL) yang melakukan tes swab sendiri terhadap teman-temannya.
Tes swab tersebut dilakukan oleh dirinya sendiri tanpa didampingi tenaga medis. Ia membagikan pengalamannya tersebut melalui instastory di akun Instagram pribadinya.
Tindakan ini pun viral dan menimbulkan banyak tanggapan. Sebab, dalam video tersebut BCL tidak didampingi tenaga medis dan ia tidak mengenakan pakaian Alat Pelindung Diri (APD). Sehingga, hal tersebut banyak menimbulkan banyak pertanyaan.
Lalu, adanya tindakan tes swab mandiri ini apakah sebetulnya boleh dilakukan? Apa bahaya yang mungkin terjadi jika dilakukan?
Simak penjelasan Popmama.com terkait bahaya melakukan tes swab mandiri berikut ini ya.
Hidung Memiliki Struktur Anatomi yang Sempit dan Melengkung
Melakukan tes swab mandiri tanpa pengawasan tenaga medis adalah hal yang sangat berisiko. Sebab, orang awam yang tidak mempelajari ilmu kesehatan dengan mendalam tidak memahami anatomi tubuh manusia.
Hidung manusia memiliki struktur rongga yang sempit. Selain itu, rongga hidung juga memiliki struktur anatomi yang melengkung. Sehingga, jika dilakukan oleh seseorang yang tidak memahami hal ini bisa melakukan kesalahan saat pengambilan sampel.
Saat seseorang yang tidak terlatih melakukan tes swab, bisa saja sampel yang terambil hanya dari rongga hidung bagian luar. Padahal, bagian sampel yang diambil seharusnya berada di bagian dalam hidung. Hal tersebut dapat membuat hasil akhir tes menjadi tidak akurat.
Editors' Pick
Kemungkinan Alat Patah saat Swab dan Terjadi Infeksi
Pengambilan tes swab mandiri tanpa dibantu oleh tenaga medis bisa sangat membahayakan. Akibat ketidakpahaman terhadap struktur anatomi dan penggunaan alat, bisa membuat kemungkinan alat menjadi patah. Hal ini bisa terjadi karena alat mengenai bagian mukosa yang membuat seseorang reflek menjadi bersin dan alat menjadi putus.
Kejadian ini cukup sering terjadi. Namun apabila hal ini terjadi, lalu yang melakukan tes swab adalah orang yang tidak paham bagaimana cara mengambilnya dan menanganinya maka dapat berakibat terjadinya perdarahan. Tentu hal demikian akan sangat membahayakan bagi seseorang yang dilakukan tes.
Perdarahan juga bisa terjadi karena alat yang tanpa sengaja menyenggol pembuluh darah yang mengakibatkan pecahnya pembuluh darah. Sebab, di bagian rongga hidung terdapat banyak pembuluh darah yang mudah pecah.
Jika ada pembuluh darah yang pecah,jalur pernapasan bisa tersumbat dan sangat membahayakan. Dalam bidang THT, pecahnya pembuluh darah termasuk ke dalam kegawatdaruratan. Sehingga, hal ini harus ditangani serius oleh pihak medis.