Yuk, Membuat Makanan dan Minuman Fermentasi Sendiri di Rumah
Membuat sendiri makanan dan minuman fermentasi di rumah ternyata bisa
21 Agustus 2020
Follow Popmama untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Makanan dan minuman fermentasi sangat baik bagi kesehatan, terutama kesehatan pencernaan. Sebab, dalam makanan dan minuman fermentasi terdapat kandungan bakteri baik yang membantu mencerna makanan-makanan yang masuk ke dalam pencernaan. Proses fermentasi juga akan membantu memecah gula dan selulosa yang sulit dicerna oleh manusia.
Dalam berbagai penelitian, makanan dan minuman fermentasi memberikan sejumlah manfaat bagi kesehatan. Maka tidak heran kalau sebuah merek minuman fermentasi menganjurkan untuk konsumsi produknya setiap hari.
Selain baik bagi kesehatan, makanan fermentasi juga sering dijadikan salah satu cara mengawetkan makanan oleh nenek moyang kita. Oleh karena itu, beberapa jenis makanan dan minuman fermentasi dapat disimpan dalam waktu yang lama bahkan sampai beberapa bulan hingga tahun.
Untuk memperoleh makanan dan minuman fermentasi, Mama bisa membuat sendiri di rumah. Selain jadi lebih bisa berhemat, Mama bisa memastikan bahan yang dicampurkan benar-benar sehat dan aman dikonsumsi, tanpa pengawet, perasa, pewarna, hingga perasa buatan.
Berikut ini Popmama.com berikan rekomendasi makanan dan minuman fermentasi yang bisa Mama buat sendiri di rumah.
1. Kimchi, makanan fermentasi wajib di Korea
Kimchi adalah hasil fermentasi sawi putih dengan beberapa bumbu khas Korea. Walaupun bumbu yang digunakan adalah khas Korea tapi Mama bisa mendapatkannya mudah di Indonesia.
Umumnya bumbu yang digunakan adalah cabai bubuk, garam, kecap ikan, air fermentasi udang, bawang putih, bawang bombay, daun bawang, larutan tepung beras dan beberapa jenis sayuran tambahan.
2. Tempe, makanan fermentasi asal Indonesia yang mulai populer di dunia
Walaupun tempe adalah makanan yang relatif murah dan mudah didapatkan di Indonesia, ternyata makanan fermentasi yang satu ini cukup populer di dunia. Bahkan, para pegiat hidup vegan atau gaya hidup sehat lainnya sering memasukan tempe sebagai menu dietnya.
Tempe sendiri adalah hasil fermentasi kedelai yang telah dikukus dan diberi ragi. Lalu, dalam dua hari jamur putih telah menyelimuti seluruh bagian kedelai dan telah menjadi tempe yang siap dikonsumsi.
Editors' Pick
3. Acar, makanan fermentasi yang segar dikonsumsi bersama martabak
Kalau Mama membeli martabak telur pasti akan menemukan acar sayur sebagai tambahannya. Rasa yang segar dan sedikit asam akan menambah kenikmatan saat memakan martabak yang sedikit berminyak.
Makanan fermentasi ini bisa dibuat sendiri di rumah. Bahan yang digunakan pun cukup mudah.
Sayur yang biasa digunakan adalah wortel, timun, cabai rawit, dan bawang merah. Lalu, bumbu yang digunakan hanya cuka dan gula yang diberikan sedikit air.
4. Tepache, minuman fermentasi khas Meksiko
Tepache merupakan minuman fermentasi kulit nanas yang direndam di dalam air gula selama dua hingga tiga hari. Asal minuman fermentasi ini dari negara Meksiko.
Agar kulit nanas tidak terbuang sia-sia, membuat tepache menjadi salah satu solusinya. Biasanya fermentasi kulit nanas ini juga ditambah dengan kayu manis, cengkeh, dan bunga lawang untuk memperkaya aroma dan rasa.
5. Water kefir, minum dengan sensasi soda yang lebih sehat
Mungkin Mama lebih umum dengan susu kefir ya. Tetapi kefir ada jenis yang lainnya, yaitu water kefir.
Proses pembuatannya lebih mudah karena Mama hanya butuh air dan gula saja untuk bisa mengonsumsi minuman yang kaya probiotik ini.
Tetapi, untuk bisa memfermentasi menjadi water kefir Mama membutuhkan grain kefir sebagai bakteri yang memproses fermentasi tersebut.
Proses fermentasi water kefir termasuk cepat, hanya butuh sekitar dua hari sudah siap panen.
Semakin lama proses fermentasi berlangsung maka rasa asam pada minuman fermentasi ini akan semakin kuat.
6. Teh kombucha, minum teh menjadi lebih menyehatkan
Hampir mirip dengan water kefir, kombucha juga minuman fermentasi yang memerlukan bakteri untuk memfermentasi minuman ini. Tetapi bakteri yang digunakan berbeda.
Bakteri yang digunakan untuk membuat kombucha adalah jamur berupa scooby. Jamur ini bentuk pipih dan mengikuti bentuk wadah yang digunakan.
Disebut sebagai teh kombucha karena bahan yang digunakan adalah daun teh yang direbus lalu diberikan gula yang cukup banyak.
Penggunaan gula yang banyak berfungsi sebagai makanan dari scooby tersebut. Sehingga saat teh kombucha siap diminum, rasa manis akan berkurang akibat scooby tersebut.
7. Sauerkraut, fermentasi kol menjadi lebih bernutrisi
Makanan fermentasi yang satu ini mirip dengan asinan sawi. Ya, rasanya dominan asin dan asam karena hanya menggunakan garam sebagai bumbu fermentasi.
Sauerkraut biasanya menggunakan kol sebagai bahan utamanya. Kol yang telah dicuci bersih kemudian diiris tipis. Setelah kol diiris tipis, barulah kol ditaburi garam dan kemudian diremas hingga air dari kol tersebut keluar.
Jika air kol sudah keluar maka pindahkan kol beserta air perasannya ke dalam wadah bersih dan rapat. Lalu biarkan terfermentasi selama dua hingga tiga hari.
Membuat makanan dan minuman fermentasi mudah bukan?
Selain lebih sehat, membuat makanan dan minuman fermentasi sendiri juga akan terjamin kualitas bahan yang digunakan dan tentu lebih terjaga kebersihannya.
Baca juga:
- Kimchi Sebagai Makanan Fermentasi, Amankah Dikonsumsi untuk Ibu Hamil?
- Harus Bijak! Ini 6 Rekomendasi Merek Yoghurt untuk Bayi
- Resep Membuat Steak Tempe, Camilan Sehat untuk Keluarga di Akhir Pekan