Pandemi Covid-19 masih belum berakhir sejak Maret 2020. Vaksin pun sudah ditemukan namun keefektivitasannya masih diragukan oleh sebagian banyak orang. Indonesia pun sudah membeli vaksin dari negara lain.
Presiden Joko Widodo resmi menggratiskan vaksin kepada masyarakat Indonesia. Sebelumnya, masyarakat harus membayar jika ingin mendapatkan vaksin Covid-19. Dengan memberikan vaksin kepada masyarakat, semua berharap pandemi Covid-19 akan berakhir.
Bagaimana pun, pandemi Covid-19 membuat aktivitas terhambat. Indonesia pun sudah menyiapkan jutaan dosis vaksin Covid-19. Rencananya, vaksin akan dilakukan pada awal tahun 2021.
Namun, tidak semua orang bisa disuntikan vaksin karena beberapa hal tertentu. Menurut Ahli Alergi dan Imunologi Profesor Iris Rengganis, beberapa kondisi tertentu tidak baik diberikan vaksin. Hal itu dikarenakan vaksin akan memberikan reaksi berbeda di setiap orang. Bahkan vaksin bisa tidak bekerja di beberapa orang.
Nah, kali ini Popmama.com akan memberitahukan orang-orang yang tidak bisa diberikan vaksin Covid-19. Simak baik-baik ya, Ma.
1. Orang yang sedang sakit
Freepik
Profesor Iris menegaskan bahwa vaksin hanya diberikan kepada orang sehat. Jadi, apabila sedang sakit maka tidak diizinkan untuk melakukan vaksinisasi Covid-19. Untuk itu, jika sedang sakit baiknya sembuh terlebih dahulu sampai dinyatakan sehat.
Setelah sumbuh maka boleh dilakukan vaksinisasi Covid-19. Bahkan demam pun tidak diizinkan untuk melakukan vaksinisasi. Jadi, jaga kesehatan agar bisa divaksinasi Covid-19 sampai hari itu tiba.
2. Orang yang memiliki alergi parah
Freepik
Orang yang memiliki gejala alergi atau anafilaksis sebaiknya tidak diberikan vaksin. Hal ini diungkapkan oleh Otoritas Ilmu Kesehatan Singapura yang menyarankan hal demikian.
Hal tersebut dikarenakan adanya laporan di Alaska, Amerika Serikat yang mengalami alergi parah setelah diberikan vaksin Covid-19. Korban tersebut mendapatkan alergi ketika 10 menit setelah vaksin disuntikan.
Padahal korban tidak memiliki riwayat alergi. Umumnya semua obat pasti memiliki reaksi. Namun, setiap orang pasti mendapatkan reaksi yang berbeda-beda pula.
Editors' Pick
3. Memiliki penyakit penyerta
Freepik/jcomp
Orang yang memiliki riwayat penyakit penyerta yang tidak terkontrol adalah diabetes atau hipertensi. Kedua penyakit tersebut disarankan untuk tidak menerima vaksin terlebih dahulu.
Jadi, untuk Mama yang mempunyai riwayat penyakit ini baiknya dicek terlebih dahulu kondisi kesehatannya.
Serta yang memiliki penyakit tersebut harus dalam kondisi terkontrol untuk mendapatkan persetujuan disuntikannya vaksin dari dokter yang merawat.
4. Orang yang memiliki kekebalan tubuh rendah
Pexel/rawpixel
Untuk Mama yang penderita leukimia atau kanker darah pasti akan mengalami penurunan kekebalan tubuh. Selain itu penderita HIV, transplantasi organ juga tidak disarankan untuk melakukan vaksinisasi Covid-19.
Namun, jika pernah mengalami leukimia dan sudah dinyatakan sembuh maka bisa pulih ketika menjalani kemoterapi. Kekebalan tubuh yang rendah akan membuat semakin jatuh. Efek samping pada vaksin pun belum ditemukan jika disuntikan kepada orang yang memiliki kekebalan tubuh yang rendah.
5. Ibu hamil
Pexels/Negative Space
Ibu hamil tidak benar-benar dijadikan uji coba Covid-19 dan tidak ada juga vaksin untuk ibu hamil selama pandemi Covid-19 berlangsung. Hal tersebut dikarenakan dosis dari vaksin Covid-19 tidak akan bagus untuk kesehatan bayi dan dapat menunjukan efek samping yang merugikan.
Untuk itu, ibu hamil tidak diperkenankan untuk melakukan vaksinisasi Covid-19. Jadi, untuk ibu hamil baiknya selalu menjaga kesehatan agar tidak terkena Covid-19 dan berakibat pada kesehatan bayi dalam kandungan.
6. Orang memiliki riwayat autoimun
Freepik/jannoon028
Pengurus Pusat Perhimpunan Alergi Imunologi Indonesia (PP Peralmuni) mengatakan bahwa orang yang memiliki riwayat penyakit autoimun tidak dianjurkan mendapatkan vaksin Covid-19. Autoimun adalah kondisi di mana sistem kekebalan tubuh menyerang tubuh sendiri.
Autoimun bisa menyerang apa saja, seperti kulit, organ dalam, pencernaan, dan lainnya. Untuk itu vaksinisasi pada autoimun tidak dianjurkan. Hal itu dikarenakan takutnya efek samping akan vaksin Covid-19 dapat memperparah kondisi orang yang memiliki riwayat autoimun.
7. Bayi dan anak-anak
Freepik/Rawpixel-com
Sampai saat ini bayi dan balita tidak dianjurkan untuk pemberian vaksin Covid-19. Hal tersebut dikarenakan dosis vaksin tidak sesuai dengan sistem kekebalan tubuh pada bayi dan anak-anak. Jadi, untuk membuka sekolah dan tempat hiburan harus mendapatkan vaksin yang aman untuk bayi dan anak-anak.
Tentunya sistem kekebalan tubuh pada anak-anak akan mendapatkan reaksi yang berbeda setelah diberikannya vaksin. Untuk itu, baiknya bayi dan anak-anak tidak dianjurkan melakukan vaksinisasi. Serta harus menunggu sampai adanya vaksin yang aman.
Itulah beberapa orang yang tidak dianjurkan mendapatkan vaksin Covid-19 karena alasan tertentu atau efek sampingnya. Semoga pandemi Covid-19 segera berakhir ya, Ma agar aktivitas bisa berjalan normal seperti sedia dulu kala.