4 Manfaat Pentingnya Mencatat Siklus Menstruasi Setiap Bulan
Harus dipahami, inilah manfaatnya mencatat siklus menstruasi untuk kesehatan
30 November 2020
Follow Popmama untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Sebagian perempuan merasakan siklus menstruasi yang dirasakannya di setiap bulan tidak teratur. Kondisi ini bisa terjadi karena berbagai faktor, salah satunya terlalu stres atau banyak pikiran.
Perubahan siklus menstruasi yang tidak teratur ini memang akan membuat perasaan menjadi cemas, bahkan takut ada hal yang tidak diinginkan terjadi. Untuk mengatasi permasalahan kesehatan yang bisa terjadi di depan, maka penting sekali untuk mencatat perubahan siklus menstruasi di setiap bulannya.
Catatan tersebut bisa membantu untuk memahami bagaimana siklus menstruasi bekerja dari bulan ke bulan. Ketika ini konsisten terus dilakukan, maka ini akan membantu untuk menjaga kesehatan. Apalagi proses menstruasi yang baik juga akan memengaruhi kualitas kesehatan reproduksi perempuan.
“Sangat penting bagi perempuan untuk mengetahui siklus menstruasi karena memilki banyak manfaat seperti mendektesi anomali, perencanaan kehamilan, dan lain-lain,” jelas dr. Kartika Cory, SpOG, Spesialis Obstetri dan Ginekologi pada acara Halotalks Vol. 4 Mencatat Periode Menstruasi via zoom (25/11/2020).
Terkait dengan adanya manfaat mencatat siklus menstruasi setiap bulannya, kali ini Popmama.com telah merangkumnya secara detail.
Disimak manfaatnya yuk, Ma!
1. Membantu meningkatkan peluang kehamilan untuk mengetahui masa subur
Salah satu manfaat dari konsisten mencatat siklus menstruasi setiap bulannya, yakni membantu memahami peluang untuk bisa hamil. Bagi pasangan muda yang baru saja menikah perlu memahami ini, sehingga bisa lebih cepat mendapatkan keturunan.
Sebagian perempuan yang sudah menikah justru tidak memperhatikan siklus menstruasi di setiap bulannya, sehingga ia sendiri tidak mengetahui masa subur. Padahal dengan mengetahui masa subur yang pasti dari pencatatan siklus menstruasi tersebut mampu meningkatkan peluang kehamilan.
Masa subur sendiri terjadi di sekitar masa-masa ovulasi, yakni ketika ovarium melepaskan sel telur.
Secara umum, ovulasi pun akan terjadi sekitar 12 sampai 14 hari sebelum periode menstruasi dimulai. Rata-rata masa subur perempuan mulai terjadi pada hari ke 10 sampai ke 17, intinya setelah hari pertama menstruasi.
Namun, perlu diperhatikan bahwa hitungan tersebut bisa tepat apabila siklus menstruasi berlangsung selama 28 hari.
Editors' Pick
2. Sebagai KB alami untuk menunda kehamilan
Jika Mama sudah menikah berkeinginan untuk menunda kehamilan, maka hasil catatan terkait siklus menstruasi setiap bulannya bisa dimanfaatkan. Catatan yang dibuat secara konsisten tersebut mampu menentukan masa subur atau masa tidak subur.
Terkait dengan masa tidak subur, Mama bisa menghitungnya secara manual. Apabila siklus menstruasi setiap bulannya memiliki rentang kira-kira 26-32 hari, maka masa tidak subur akan jatuh di hari ke-21. Penetapan masa tidak subur tersebut bisa dihitung, sehingga bisa melakukan hubungan intim tanpa takut hamil.
Hasil catatan siklus menstruasi setiap bulannya bisa membantu sebagai KB alami untuk menunda kehamilan.
3. Bisa menentukan umur bayi dari tanggal terakhir menstruasi
Usia bayi di dalam kandungan memang bisa dilihat ketika melakukan USG pertama kali, namun ketika berkonsultasi biasanya dokter dan bidan akan menanyakan tanggal terakhir menstruasi.
Apabila Mama konsisten mencatat siklus menstruasi setiap bulannya, maka ini akan sangat membantu.
“Rata-rata pasien yang datang itu hanya mengira-ngira kapan terakhir dia menstruasi. Padahal setiap konsultasi kehamilan yang akan ditanya pertama kali ya siklus menstruasi,” jelas dr. Kartika Cory.
Perlu diketahui bahwa tanggal hari pertama haid terakhir (HPHT) akan digunakan untuk memperkirakan usia kehamilan, bahkan membantu untuk menetapkan hari perkiraan lahi (HPL).
4. Membantu untuk mengetahui berbagai jenis gangguan selama menstruasi
Ma, usahakan untuk tidak menganggap sepele apabila terjadi keluhan seputar menstruasi. Hal ini dikarenakan bisa saja berhubungan terhadap masalah kesehatan lain yang lebih serius, salah satunya Sindrom Polikistik Ovarium (PCOS).
Perlu diketahui bahwa gangguan hormonal ini akan menyebabkan peningkatan volume ovarium atau sel telur yang terdiri dari folikel-folikel kecil berisi air, sehingga gambarannya menyerupai kista kecil.
Pentingnya mencatat siklus menstruasi setiap bulannya juga membantu untuk mendeteksi berbagai masalah kesehatan, apalagi ini membantu deteksi menjadi lebih awal.
Beberapa jenis gangguan menstruasi yang perlu dipahami, seperti:
- Dysmenorrhoea atau kram perut akibat kontrkasi pada rahim.
- Menorrhagia atau pendarahan berlebihan dalam waktu yang berlangsung lama.
- Amenorrhoea atau kondisi saat perempuan yang tidak mengalami menstruasi dalam periode tertentu, sehingga bisa menjadi tanda ketidaksuburan.
Kapan Waktu yang Tepat untuk Mulai Mencatat Siklus Menstruasi?
Terkait dengan waktu yang tepat untuk mulai mencatat siklus menstruasi, dr. Kartika Cory mengatakan bahwa setiap perempuan memiliki siklus yang berbeda-beda. Hanya saja, secara umum berjarak 21-35 hari sejak hari pertama menstruasi di bulan sebelumnya.
"Yang harus diperhatikan juga adalah periode berlangsungnya menstruasi, ini umumnya berlangsung antara 3-7 hari," ucap dr. Kartika Cory.
Dengan mencatat siklus setiap bulannya secara konsisten, maka ini bisa menentukan tanggal menstruasi selanjutnya dalam waktu 21-35 hari tanpa harus merasa cemas.
itulah manfaat dan pentingnya memiliki catatan terkait siklus menstruasi. Jadi, mulai sekarang baiknya dicatat ya, Ma!
Baca juga:
- Bolehkah Remaja Perempuan Berenang saat Menstruasi?
- Ma, Ini 6 Tanda Menstruasi Sedang Bermasalah
- Tips Melancarkan Menstruasi untuk Anak Remaja