Melisha Idol Meninggal Dunia, Kenali Gejala Pembengkakan pada Jantung
Demi kesehatan, Mama perlu memahami pembengkakan pada jantung
11 Desember 2020
Follow Popmama untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Salah satu kontestan Indonesia Idol, Melisha Sidabutar meninggal dunia pada Selasa (8/12/2020). Informasi ini resmi dikabarkan dari instagram Indonesian Idol.
“Beautiful soul is never forgotten" Keluarga besar Indonesian Idol turut berduka cita atas berpulangnya "Melisha Sidabutar" Kontestan Top 35,” Tulis pada instagram Indonesia Idol. Kabar ini cukup mengagetkan banyak masyarakat dan penggemar Melisha.
Diketahui bahwa penyebab kematian Melisha adanya pembengkakan pada jantung. Banyak faktor pembengkakan jantung bisa terjadi, yaitu penyakit jantung bawaan, penyakit jantung artima, penyakit jantung rematik dan penyakit jantung kardiomiopati.
Jika Mama ingin mengetahui berbagai informasi terkait pembengkakan jantung yang bisa terjadi pada usia muda, kali ini Popmama.com telah merangkumnya.
1. Apa saja penyebab pembengkakan jantung?
Jantung yang membesar atau kardiomegali itu bukanlah suatu masalah itu sendiri, melainkan gejala dari masalah yang mendasar yang bisa menyebabkan jantung bekerja lebih keras dari biasanya.
Orangtua lebih berisiko terkena pembengkakan jantung. Namun, kali ini dialami pada usia muda.
Hal mendasar yang bisa menyebabkan pembengkakan pada jantung adalah penyakit otot jantung atau Patologis dan tekanan darah tinggi atau penyakit tiroid nama lainnya fisiologis. Fisiologis bisa menyababkan jantung bekerja lebih keras.
Editors' Pick
2. Gejala pembengkakan pada jantung
Terdapat beberapa kasus pembengkakan pada jantung yang tidak memiliki gejala. Namun, Mama bisa mencurigai bahwa adanya pembengkakan jantung apabila kinerja jantung tidak stabil.
Dalam hal ini, jantung akan gagal memompa darah secara optimal dan bisa mengarah ke sindrom gagal jantung kongestif.
Tak hanya terasa sesak ketika sedang bernapas yang menjadi gejala pembengkakan jantung, namun gejala lainnya antara lain:
- Merasakan pusing
- Palpitasi jantung
- Retensi cairan
- Detak jantung tidak beraturan
- Masalah pernapasan lainnya
Jika Mama merasakan gejala tersebut baiknya segera ke rumah sakit dan melakukan rontgen pada organ jantung. Hal ini perlu dilakukan untuk menjaga kesehatan sekaligus meminimalisir kejadian buruk yang tidak diinginkan terjadi.
3. Penyebab lain pembengkakan jantung
Penyakit arteri koroner atau adanya timbunan lemak atau plak yang terbentuk di satu atau lebih arteri koroner jantung. Pendangkalan ini disebut dengan aterosklerosis. Hal itu akan menyebabkan penyempitan arteri dan akan mengurangi asupan oksigen yang merupakan bahan bakar pada jantung.
Tekanan darah tinggi atau hipertensi adalah memompa darah dengan kekuatan lebih yang membuat tekanan pada jantung. Darah tinggi dipicu dengan adanya hidup tidak sehat dan obesitas.
Memakan makanan yang tidak sehat terlalu sering serta tidak berolahraga bisa membuat hipertensi. Jadi, obesitas juga bisa menjadi masalah pada pembengkakan jantung.
Lalu ada kardiomiopati atau penyakit otot jantung. Jika adanya penyakit otot jantung maka akan ada gejala sesak napas dan pembengkakan pada pergelangan kaki. Serta pusing dan nyeri dada namun, itu jarang terjadi pada penderita penyakit otot jantung.
Miokarditis adalah infeksi pada jantung karena virus. Seseorang mungkin terlebih dahulu terinfeksi virus dan pada akhirnya memiliki gagal jantung kongestif.
Selain itu, katup jantung yang rusak bisa menyebabkan darah mengalir ke belangkang dan harus berkontraksi lebih kuat.
Hal itu bisa juga penyebab adanya pembengkakan pada jantung. Otot jantung yang melemah bisa membesar untuk memenuhi kebutuhan pompaan darah ke seluruh tubuh. Lalu ada aliran darah ke jantung berkurang bisa menyebabkan sakit jantung atau angina.
Selain itu, ada penyakit tiroid, kelenjar tiroid mengatur banyak fungsi metabolisme sehingga jika tiroid rusak maka menyebabkan tekanan darah tinggi, kolesterol tinggi, detak jantung yang tidak berarturan dna pembesaran jantung.
4. Diagnosa pembengkakan jantung
Dengan melihat banyaknya gejala, perlu adanya pemeriksaan lebih lanjut. Untuk mendiagnosa apakah itu pembengkakan pada jantung atau bukan perlu dilakukan beberapa tes, sebagai berikut:
Jantung yang membesar didiagnosis menggunakan sejumlah tes, yaitu pemeriksaan fisik atau kesehatan, rontgen dada untuk melihat ukuran jantung dan paru-paru, ekokardiogram untuk menampilkan gambaran detak jantung, setelah itu studi doppler untuk melihat aliran darah melalui katup dan katup berfungsi dengan benar atau tidak.
Setelah itu, elektrokardiogram untuk mengukur aktivitas listrik di jantung dan menilai irama jantung, serta bukti infark lama atau iskemia.
Ternyata banyak pemeriksaan yang perlu dilakukan untuk mendiagnosa apakah benar adanya pembengkakan jantung atau bukan.
5. Pengobatan dan pencegahan jantung membesar
Pengobatan jantung membesar itu tergantung dari masalah yang mendasari hal tersebut. Untuk tidak memperparah pembengkakan pada jantung adalah dengan memulai hidup sehat. Seperti berolahraga, diet, berhenti merokok, operasi untuk mengganti katup jantung yang rusak, serta mengontrol tekanan darah tinggi.
Selain itu diperlukan memakan makanan rendah lemak untuk mengurangi kadar kolesterol dalam darah, dan selalu melakukan pemeriksaan rutin untuk mengetahui perawatan berhasil atau tidak. Jika tidak maka bisa ditangani dengan cepat.
Itulah beberapa informasi tentang pembengkakan pada jantung. Tetap menjaga kesehatan dengan memulai pola hidup yang sehat ya, Ma!
Baca juga:
- Orang Sakit Jantung Tidak Dianjurkan Perawatan Pengencangan Kulit
- 5 Pilihan Jenis Olahraga yang Relatif Aman untuk Jantung
- Hipertensi, Penyakit yang Berisiko Menyebabkan Gagal Jantung