Bisa Mencegah Penularan Covid-19, Bagaimana Cara Kerja Vaksin Pfizer?
Vaksin Pfizer memperlihatkan bukti efektivitas untuk mencegah paparan virus
23 November 2020
Follow Popmama untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Kabar terbaru terkait perkembangan vaksin Covid-19 terus berlanjut dan memperlihatkan hasilnya.
Perkembangan vaksin Pfizer telah melakukan pengujian akhir serta diyakini aman apabila digunakan oleh orangtua dan lansia yang rentan terhadap Covid-19.
Vaksin Covid-19 dari Pfizer ini merupakan pertama di dunia yang telah memperlihatkan bukti efektivitas untuk mencegah paparan virus, termasuk SARS-CoV-2. Hal ini telah terbukti dari hasil analisis interim uji klinis fase 3.
Berdasarkan hasil riset, Pfizer dan BioNTech mengatakan bahwa vaksin ini 94 persen lebih efektif pada orang yang berusia 65 tahun ke atas.
Jika Mama ingin mengetahui informasi lebih lanjut terkait vaksin Covid-19 dari Pfizer, Popmama.com telah merangkumnya.
Editors' Pick
1. Bagaimana cara kerja vaksin Pfizer?
Dr. Ugur Sanin, CEO dan salah satu pendiri BioNTech mengatakan bahwa vaksin Pfizer memiliki perlidungan yang luar biasa kuat untuk mencegah paparan virus.
Studi terkait vaksin Pfizer ini telah melibatkan 44.000 orang dari beberapa negara, termasuk AS. Pfizer dan BioNTech berharap pada akhri tahun 2020 ini dapat memproduksi lebih dari 50 juta dosis vaksin secara global dan pada 2021 nanti bisa mencapai hingga 1,3 miliar dosis vaksin.
Dengan keefektivitasan mencapai 94 persen, vaksin Pfizer ini cukup efektif diberikan kepada orang dewasa terutama untuk usia di atas 65 tahun.
Melalui unggahannya di Instagram, dr. Adam Prabata juga menjelaskan bahwa vaksin Covid-19 dari Pfizer memiliki kelebihan tersendiri. Vaksin ini lebih fleksibel dan pengembangannya lebih cepat, sementara kelemahannya harus disimpan di dalam pendingin (-70 derajat Celcius) saat ingin dilakukan distribusi.
Terkait cara kerjanya, vaksin ini menggunakan RNA virus penyebab Covid-19. Hal tersebut diciptakan agar sistem imun dapat mengenali protein spesifik virus saat terinfeksi
2. WHO mengimbau untuk tidak terlalu berharap pada vaksin
Michael Ryan, Direktur Darurat Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) mengatakan bahwa vaksin tidak akan datang pada gelombang kedua Covid-19. Dalam hal ini, vaksin bukanlah solusi utama untuk menghadapi pandemi.
Meskipun banyak sekali pengembang vaksin yang mengumumkan tingkat keefektivitasan terkait uji coba mereka, namun perlu dipahami bahwa manusia tidak bisa sepenuhnya berharap terhadap vaksin.
Sebelum vaksin benar-benar ditemukan, Mama dan keluarga bisa menerapkan pola hidup sehat. Mulailah dari hal-hal kecil, seperti mengonsumsi asupan makanan yang bergizi, berolahraga dan memiliki istirahat yang berkualitas.
Penerapan pola hidup sehat yang konsisten tentu akan membantu imunitas tubuh menjadi lebih baik.