Hati-Hati, Infeksi Ulang Omicron 5 Kali Lebih Tinggi dari Delta
Ancaman Covid-19 varian Omicron ternyata lebih berbahaya
21 Desember 2021
Follow Popmama untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Sebuah studi terbaru menunjukkan bahwa Covid-19 varian terbaru, yaitu Omicron infeksi ulangnya 5 kali lebih tinggi dari varian Delta. Hal tersebut merupakan hasil penelitian dari Imperial College London (ICL).
Seorang peneliti Inggris mengatakan bahwa tidak ada bukti varian Omicron lebih ringan dari Delta. Karena hal tersebut hingga membuat keraguan dan lebih berhati-hati pada varian terbaru ini dari beberapa ahli. Berikut ini, Popmama.com akan menjelaskan terkait infeksi ulang Omicron 5 kali lebih tinggi dari Delta.
Editors' Pick
Penelitian Mempertimbangkan Beberapa Faktor
Dalam penelitian tersebut dikatakan bahwa mengontrol status vaksin, usia, jenis kelamin, etnis, status tanpa gejala, wilayah, dan tanggal spesimen, Omicron dikaitkan dengan risiko infeksi ulang 5 kali lebih tinggi dibandingkan dengan Delta.
“Ini menyiratkan bahwa perlindungan terhadap infeksi ulang oleh Omicron dari infeksi Covid-19 di masa lalu mungkin hanya sekitar 19 persen,” ujar penelitian itu. Para peneliti yang melakukan studi dari Imperial College London tersebut masih menjalani peer-reviewed.
Omicron Bisa Menimbulkan Ancaman yang Besar
Imperial College London mengatakan bahwa perlindungan yang diberikan oleh infeksi masa lalu terhadap infeksi ulang oleh varian Omicron mungkin lebih rendah 19%. Penelitian itu melibatkan vaksin AstraZeneca dan Pfizer.
Mereka juga menemukan peningkatan risiko yang signifikan untuk mengembangkan kasus Omicron bergejala dibanding varian Delta pada mereka yang dua minggu atau lebih telah melewati dosis suntikan kedua, serta dua minggu atau lebih setelah dosis booster mereka.
Penelitian telah menyimpulkan bahwa efektivitas vaksin antara 0-20 persen setelah dua dosis, lalu 55-80 persen setelah booster. Tapi, ini tergantung dari efektivitas vaksin terhadap infeksi varian Delta bergejala.
Pembatasan di Sejumlah Negara Eropa Jadi Lebih ketatĀ
Imperial College London menganalisis didasarkan pada 333.000 kasus Covid-19. Dari kasus tersebut terdapat 122.062 kasus varian Delta dan 1.846 kasus varian Omicron. Hal itu dapat mempercepat aturan pembatasan di sejumlah negara Eropa menjadi lebih ketat. Itu merupakan upaya untuk menekan penyebaran Covid-19 varian Omicron.
Sejumlah negara itu, termasuk Prancis dan Jerman telah memperketat kebijakan pembatasan itu serta membatasi perjalanan untuk menghentikan penyebaran varian baru. Mereka juga melakukan karantina wilayah ketat selama periode Natal 2021 dan Tahun Baru 2022.
Itu dia, beberapa penjelasan singkat mengenai infeksi ulang Omicron yang 5 kali lebih tinggi dari Delta. Jangan lupa untuk selalu jaga kesehatan dan protokolnya ya, Ma!
Baca juga:
- Cara Orangtua Sigap Hadapi Varian Omicron agar Tak Menyerang Anak
- WHO: Varian Covid-19 Omicron Sudah Terdeteksi di 23 Negara
- Mau Travelling? Waspada Virus Omicron 500 Persen Lebih Cepat menular