Dipicu oleh Tampon! Waspadai Toxic Shock Syndrome yang Mematikan
Bisa terjadi pada semua orang lho, Ma
12 Desember 2018
Follow Popmama untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Berawal dari salah pakai tampon, seorang perempuan 33 tahun mengalami toxic shock syndrome hingga nyaris meninggal dunia! Wanita ini bernama Kristina Makris, yang pada 15 Januari lalu merasa seperti ‘ditabrak truk’ karena menggunakan tampon organik yang memicu toxic shock syndrome.
Kristina yang berprofesi sebagai makeup artist ini kemudian langsung ke klinik kesehatan, namun hanya dinyatakan terkena influenza.
Merasa kondisinya semakin menurun, ia pun dilarikan ke Lahey Hospital, Massachusetts, dan ia mulai muntah empedu selama 10 menit tanpa henti.
Ini sangat mengagetkan, karena Kristina dikenal sebagai sosok yang sangat peduli kesehatan, ia vegetarian dan rutin berolahraga.
Dalam waktu yang sangat cepat, kondisi Kristina semakin memburuk, ia bahkan nyaris tak sadarkan diri
Apa sih sebenarnya yang menyerang tubuh Kristina? Yuk, simak kisah pilunya dan tingkatkan kewaspadaan Mama akan toxic shock syndrome.
1. Penyebab toxic shock syndrome
Mengutip Mayo Clinic, toxic shock syndrome adalah komplikasi infeksi bakteri, penyakit ini sangat langka dan mengancam nyawa.
Kebanyakan kasus ini disebabkan oleh racun yang dihasil oleh bakteri Staphylococcus aureus (staph). Namun pada beberapa kondisi lain, ini juga bisa disebabkan oleh racun yang dihasilkan oleh bakteri group A streptococcus (strep).
Mengutip Daily Mail, toxic shock syndrome terjadi ketika bakteri staph dan step yang hidup di kulit, tiba-tiba menginvasi aliran darah dan mengeluarkan racun berbahaya.
Ini kondisi yang jarang terjadi, diperkirakan hanya terjadi pada 1 atau 2 dari 100.000 perempuan. Dan terjadi berulang pada 30 sampai 40 persen kasus.
Mayo Clinic juga menyebutkan kalau toxic shock syndrome memang berkaitan erat dengan penggunaan tampon berdaya serap tinggi (superabsorbent).
Sependapat dengan ini, kasus Kristina Makris juga diawali dengan penggunaan tampon tertentu.
Editors' Pick
2. Gejala
Ada beberapa gejala dan tanda yang menunjukkan terjadi toxic shock syndrome, yaitu:
- Mendadak demam tinggi (di atas 38,9 derajat Celcius),
- Tekanan darah rendah,
- Sering muntah,
- Diare,
- Ruam di telapak tangan dan kaki,
- Merasa bingung atau linglung,
- Nyeri otot,
- Matah merah,
- Mulut dan tenggorokan terasa nyeri dan merah,
- Kejang,
- Sakit kepala hebat.
Jika Mama atau anak remaja Mama mengalami hal di atas, maka bisa jadi Mama mengalami toxic shock syndrome.
Segera ke dokter, terutama jika Mama baru mengganti tampon atau pembalut dengan merek yang belum pernah dicoba sebelumnya, atau jika Mama memiliki infeksi kulit atau luka.