5 Tips Bekerja Dari Rumah atau WFH, Sambil Mengasuh Anak
Ini cara yang tepat agar kegiatan WFH Mama bisa berjalan dengan lancar
1 April 2020
Follow Popmama untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Wabah virus corona semakin menyebar dari satu orang ke orang lainnya dengan kecepatan tinggi. Diduga sebagai carrier terbesar dengan tingkat kasus terkecil, akhirnya anak-anak di pun dibebaskan dari kegiatan di sekolah, diganti dengan belajar dari rumah.
Bagi para orangtua yang diminta kantornya untuk bekerja di rumah, menjaga keseimbangan antara pekerjaan dan rumah menjadi tantangan besar tersendiri selama covid-19 masih merajalela.
Hal ini tentunya tidak mudah. Bahkan seperti yang dilansir oleh laman CNBC, Brie Reynolds, Career Develoment Manager di Flexjobs, merasa terus harus belajar menyesuaikan diri menghadapi kedua anaknya yang berusia 6 dan 1 tahun. Padahal ia sudah bekerja dari rumah selama 10 tahun,
Apa yang harus Mama lakukan? Berikut tips yang dikumpulkan oleh Popmama.com untuk para Mama yang bekerja dari rumah sambil mengasuh anak. Mari simak, Ma.
1. Buat dan patuhi jadwal
Mama tidak akan pernah tahu, sampai kapan keadaan seperti ini berlangsung. Bisa saja wabah ini baru berhenti menyebar dalam hitungan bulan ke depan. Oleh karena itu, Mama harus membuat jadwal. Samakan jadwal ini dengan keadaan saat anak-anak masih pergi ke sekolah.
Dengan demikian, anak akan terus terbiasa menjalani rutinitas mereka sehari-hari. Mama juga akan terbiasa berdisplin menjalani kegiatan berdasarkan jadwal.
Patrice Cameau, yang menjalankan wirausaha dari rumah, memiliki jadwal harian yang menarik. Ia nempelkannya di kertas panjang berwarna, menuliskan jadwal anak-anak mulai dari bangun tidur, mandi, makan, belajar, istirahat, bermain, hingga malam hari. Ia menempelkan gambar-gambar lucu di masing-masing jadwal yang ia tulis dengan huruf besar-besar, agar semua anak bisa melihat dan mematuhinya.
Ia berbagi tips mengenai hal ini. "Saat bangun pagi, hal pertama yang saya lakukan adalah membereskan mainan yang bertebaran, sehingga ruang keluarga bukan lagi ruang untuk bermain," jelasnya. Baginya, hal ini efektif sehingga saat anak-anak tidur siang, ia tak perlu menghabiskan waktu untuk membereskan mainan tersebut. Anak-anak baru boleh bermain pada saat sore hari, sesuai jadwal yang telah disepakati.
Editors' Pick
2. Jelaskan kondisi Mama pada rekan kerja
Mama harus berterus terang kepada rekan-rekan kerja, seperti apa keadaan Mama. Beri tahu mereka bahwa Mama juga harus memenuhi kebutuhan anak-anak, sembari melakukan pekerjaan kantor. Jadi mereka pun bersiap akan apa yang akan terjadi.
Brie mencontohkan, misalnya saat Mama akan melakukan conference call. Beritahu rekan-rekan kerja atau klien Mama bahwa sewaktu-waktu akan ada kemungkinan anak Mama masuk ke ruangan, atau berseliweran di dalam. Jadi, beri mereka pemahaman bahwa Mama bisa jadi tiba-tiba harus berhenti sekejap untuk menangani si Anak, dan kemudian akan kembali melakukan percakapan dengan rekan kerja Mama.
Brie juga memberikan ide, agar Mama bisa berbagi jadwal waktu luang dengan rekan lainnya. "Lebih baik menentukan bersama-sama, waktu virtual meeting yang tepat bagi semua orang," ungkapnya. Itu bisa jadi berarti jadwal pertemuan virtual yang lebih sering tapi santai, atau menentukan waktu pertemuan yang lebih sedikit tetapi lebih lama, di jam-jam yang benar-benar minim gangguan seperti jam tidur siang anak.