5 Fakta Vaksinasi Gotong Royong yang Sudah Dimulai Hari Ini
Ada 2 jenis vaksin yang digunakan. Apa saja dan berapa harganya?
17 Mei 2021
Follow Popmama untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Pengadaan vaksinasi gotong royong telah diatur dalam Peraturan Menteri Kesehatan (Permenkes) Nomor 10 Tahun 2021, tentang pelaksanaan vaksinasi dalam rangka penganggulangan pandemi Covid-19.
Di dalam Permenkes itu tercatat, vaksinasi gotong royong merupakan pelaksanaan vaksinasi kepada karyawan/karyawati, keluarga dan individu lain dalam keluarga yang pendanaannya dibebankan pada badan hukum atau badan usaha. Oleh karena itu, penerima program vaksinasi gotong royong semestinya tidak dipungut bayaran atau gratis.
Sementara, pelaksanaan vaksinasi gotong royong sudah dimulai hari ini, Senin, 17 Mei 2021.
Pengadaan vaksin gotong royong merupakan program yang dilakukan oleh pemerintah melalui Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN).
Seperti apa penjelasan lebih lanjut mengenai syarat dan harga vaksi gotong royong? Berikut Popmama.com telah merangkum penjelasannya.
1. Pekerja beserta keluarga bisa mendapatkan secara gratis
Bagi warga yang merupakan pekerja, semestinya bisa mendapatkan vaksinasi gotong royong secara gratis.
Mengutip Permenkes Nomor 10 Tahun 2021, vaksinasi gotong royong adalah pelaksanaan vaksinasi kepada karyawan/karyawati, keluarga dan individu lain dalam keluarga yang pendanaannya dibebankan pada badan hukum atau badan usaha. Maka, penerima program vaksinasi gotong royong tidak aka dipungut bayaran atau gratis.
Lalu biayanya dibebankan ke siapa?
Biaya untuk membeli vaksin dari program vaksinasi gotong royong ditanggungkan kepada perusahaan atau badan hukum yang menaungi pekerja.
Jadi ada 2 tugas bagi pemerintah dan masyarakat, yaitu melakukan sosialisasi baik untuk mendapatkan peserta vaksinasi sesuai dengan syarat, lalu yang kedua adalah mencari badan usaha atau badan hukum yang bersedia ikut memberikan dana agar vaksinasi gotong royong bisa berjalan dengan baik.
Editors' Pick
2. Berapa harga vaksin gotong royong?
Ketua Komite Penanganan Covid-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional (KPC-PEN) Airlangga Hartarto
menyebutkan harga vaksinasi gotong royong.
Perusahaan atau badan hukum hanya perlu membayar sebilai Rp 375.000 per dosis dengan biaya penyuntikannya Rp 125.000 per dosis.
Berarti total biaya per dosis adalah Rp 500.000 untuk satu orang, lalu dikalikan dua untuk dosis vaksin kedua, berarti menjadi Rp 1.000.0000 biaya per orang.
3. Jenis vaksin yang digunakan
Dalam program vaksinasi gotong royong, ada 2 jenis vaksin yang digunakan. Pemerintah telah menunjuk Sinopharm dan CanSino untuk diberikan kepada masyarakat yang memenuhi syarat.
Vaksinasi gotong royong sudah dimulai, mari kenali terlebih dulu kedua jenis vaksin yang digunakan!
1. Sinopharm
Vaksin Sinopharm telah diuji dan dinyatakan aman oleh Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) dan lulus untuk mendapatkan sertifikat halal dari Majelis Ulama Indonesia (MUI). Berarti untuk syarat administrasi sudah aman ya, Ma.
Jadi, Vaksin Sinopharm itu berjenis inactivated vaccine yang disebut SARS-CoV-2 Vaccine (Vero Cell). Vaksin jenis tersebut menggunakan partikel virus yang dimatikan untuk mengekspos sistem kekebalan terhadap virus tanpa mengambil risiko respons penyakit serius.
Pemerintah sudah mengadakan kontrak dengan pihak Sinopharm untuk pengadaan vaksin sebanyak 7,5 juta dosis, dengan jumlah vaksin yang tersedia mencapai 500 ribu dosis.
Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) juga sudah menyetujui vaksin Sinopharm digunakan untuk menjadi vaksinasi penangkal Covid-19.
2. CanSino
Vaksin Covid-19 buatan CanSino Biologics Inc menjadi yang pertama kali diberikan hak paten oleh pemerintah China yaitu diberikan sejak 11 Agustus 2020.
Berbeda dengan vaksin lainnya yang sudah digunakan Indonesia, vaksin buatan CanSino hanya disuntikan sebanyak satu dosis kepada sasaran vaksinasi. Sekilas terdengar lebih praktis ya, Ma. Tidak perlu ada vaksinasi lanjutan seperti yang lainnya.
4. Distribusi dalam program vaksinasi gotong royong
Pendistribusian vaksin dalam program ini dilaksanakan oleh PT Bio Farma ke fasilitas pelayanan kesehatan milik swasta yang sudah masuk dalam daftar faskes yang bekerja sama dengan badan hukum atau badan usaha penyumbang.
Nah, jumlah vaksin yang didistribusikan juga harus sesuai dengan jumlah yang diajukan. Jadi tidak sembarangan untuk pendistribusiannya.
Selain itu bagi pihak pelaksana juga harus berkoordinasi dengan Dinas Kesehatan setempat. Laporan bisa dilakukan melalui Sistem Informasi Satu Data Vaksinasi Covid-19 atau dilakukan secara manual dengan menemui Dinkes Kabupaten setempat.
5. Vaksin yang digunakan berbeda dengan vaksin gratis pemerintah
Vaksin Covid-19 yang dikelola pemerintah adalah buatan Sinovac, AstraZeneca, Novavax dan Pfizer. Jelas program vaksinasi gotong royong menggunakan jenis vaksin yang berbeda.
Pelaksanaan vaksinasi gotong royong pun hanya bisa diselenggarakan oleh badan swasta. Tidak bisa dilakukan oleh layanan kesehatan milik pemerintah.
Namun, meski dilaksanakan oleh badan swasta, hasil dari data vaksinasi tetap akan dilaporkan pada Kementrian Kesehatan (Kemenkes).
Itulah fakta vaksinasi gotong royong yang sudah dimulai hari ini. Pastikan Mama dan Papa sudah terdaftar untuk penerimaan vaksin Covid-19 ya. Ingat juga, untuk selalu menerapkan protokol kesehatan dimanapun berada.
Baca juga:
- Apa yang Dilakukan Jika Positif Covid Setelah Vaksinasi Dosis Pertama?
- Vaksinasi & Alkohol, serta Hubungan Keduanya yang Amat Mengejutkan!
- 6 Hal yang Harus Diketahui oleh Ibu Hamil sebelum Vaksinasi Covid-19