Hobi Selingkuh? Ketahui Gejala Infeksi Menular Seksual & Penularannya
Apa itu infeksi menular seksual (IMS) dan seperti apa gejalanya?
10 November 2019
Follow Popmama untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Infeksi menular seksual (IMS) adalah penyakit yang disebarkan melalui hubungan seks. Sebelumnya, IMS disebut sebagai Penyakit Menular Seksual (PMS). Seseorang bisa mendapatkan penyakit menular seksual melalui aktivitas seksual yang melibatkan anus, mulut, dan alat kelamin vital (penis dan vagina). Perubahan penyebutannya disesuaikan dengan kebijakan WHO pada tahun 1998.
Menurut American Social Health Organization, satu dari empat remaja di Amerika Serikat terinfeksi dengan IMS setiap tahun.
Setelah berusia 25 tahun, pada umumnya orang dewasa muda yang aktif secara seksual bisa berkemungkinan menemukan risiko terkena IMS.
Berikut Popmama.com telah merangkum penjelasan mengenai apa itu penjelasan tentang Infeksi Menular Seksual (IMS) dan gejalanya yang mudah dikenali.
Editors' Pick
1. Penyebab infeksi menular seksual
Penyakit ini merupakan salah satu dari sepuluh penyebab pertama penyakit yang tidak menyenangkan pada dewasa muda laki- laki dan penyebab kedua terbesar pada dewasa muda perempuan di negara berkembang.
Usia dewasa dan remaja (15-24 tahun) merupakan 25 persen dari semua populasi yang aktif secara seksual, tetapi memberikan kontribusi hampir 50 persen dari semua kasus IMS baru yang didapat.
Diperkirakan lebih dari 340 juta kasus baru dari IMS yang dapat disembuhkan (sifilis, gonore, infeksi klamidia, dan infeksi trikomonas) terjadi setiap tahunnya pada laki- laki dan perempuan usia 15-49 tahun.
Diidentifikasi pada tahun 1980-an, salah satu jenis IMS yang banyak terjadi adalah Mycoplasma genitalium, demikian dilansir dari laman BBC News.
Bakteri penyebab Mycoplasma genitalium ini sekarang menginfeksi sekitar satu sampai 2 persen penduduk dan terutama ditemui pada remaja dan orang muda.
Infeksi mycoplasma genitalium, meskipun sering kali tanpa gejala, dapat menyerupai klamidia atau gonore dengan iritasi berlanjut pada urethra dan serviks.
Karena hal ini dapat memicu penyakit pembengkakan panggul pada sistem reproduksi perempuan, bakteri ini juga dikaitkan dengan ketidaksuburan, keguguran, kelahiran dini dan bahkan bayi dilahirkan dalam keadaan meninggal.
Dengan mempelajari lebih dalam tentang IMS, kamu dapat menemukan cara untuk melindungi diri dari penyakit menular seksual lainnya, seperti herpes genital, papilloma virus (kutil kelamin), hepatitis B, chlamyida, sipilis dan gonore.
2. Gejala infeksi menular seksual
Infeksi menular seksual ini benar-benar bisa terjadi pada pria maupun perempuan. Kadang-kadang, IMS tidak menunjukkan gejala khusus.
Namun, ada beberapa gejala umum yang bisa menjadi gejala infeksi menular seksual:
- Ruam yang mungkin makin hari makin melebar dekat kelamin vital.
- Luka, benjolan, jerawat, kutil di dekat mulut, anus, penis, atau vagina.
- Bengkak atau kemerahan dekat penis atau vagina.
- Nyeri saat buang air kecil.
- Berkeringat di malam hari, terasa tidak nyaman.
- Nyeri, demam, dan menggigil.
- Seks yang menyakitkan.
- Keputihan menimbulkan aroma yang tak sedap.
- Gatal terasa luar biasa.
Bila tidak diobati secara tepat, infeksi ini bisa menjalar dan menyebabkan rasa sakit berkepanjangan yang menimbulkan penderitaan bagi orang yang mengalaminya.
Risiko lain akibat IMS adalah kemandulan, keguguran dan bahkan kematian. Untuk remaja perempuan, risiko untuk terkena IMS lebih besar dari pada laki-laki sebab alat reproduksinya lebih rentan.
Seringkali berakibat lebih parah karena gejala awal tidak segera dikenali, sedangkan penyakit menjadi lebih parah.