Macam-Macam Masalah Jantung dan Pembuluh Darah Akibat Hipertensi
Komplikasi hipertensi bisa melemahkan kerja jantung dan pembuluh darah sehingga
5 Februari 2021
Follow Popmama untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Dulu kita mengenal hipertensi adalah penyakit bagi kaum lansia. Namun kini usia muda pun bisa mengalami hipertensi. Tak jarang usia kepala tiga sudah bisa mengalami penyakit ini.
Hipertensi atau tekanan darah tinggi memiliki beberapa faktor penyebab. Faktor keturunan adalah salah satu yang umum terjadi.
Jika sudah ada anggota keluarga yang memiliki riwayat hipertensi, maka besar untuk mengalami penyakit serupa. Risiko semakin besar jika orang tersebut adalah perokok aktif.
Merokok bisa meningkatkan tekanan jantung dan kerja pembuluh darah karena zat-zat kimia yang terkandung di dalamnya. Zat tersebut membuat pembuluh darah menyempit dan memicu hipertensi.
Kalau sudah begitu maka akan menimbulkan gangguan kesehatan pada jantung dan pembuluh darah. Organ tersebut dipaksa untuk bekerja keras agar berfungsi normal. Ini mungkin bisa membahyakan dan kamu perlu mengetahuinya.
Berikut ini Popmama.com telah merangkum macam-macam komplikasi hipertensi yang menyebabkan masalah jantung dan pembuluh darah. Simak yuk!
1. Serangan jantung
Hipertensi berat yang tidak terkontrol bisa membuat struktur dan fungsi jantung mengalami kerusakan, begitu pun dengan pembuluh darah.
Komplikasi hipertensi yang sering terjadi adalah serangan jantung mendadak.
Hipertensi lama-lama bisa membuat pembuluh darah arteri pada jantung menjadi rusak karena mengeras. Jika kerusakan sudah cukup parah, maka aliran darah yang menuju otot-otot jantung akan mengalami penyumbatan.
Hambatan akibat penyumbatan inilah yang menyebabkan serangan jantung secara mendadak.
Editors' Pick
2. Aneurisma
Dinding arteri yang melemah karena hipertensi bisa memicu terbentukany kantong yang rapuh pada pembuluh darah arteri.
Aneurisma biasanya terbentuk di aorta atau mungkin juga di bagian tubuh lainnya. Risiko terbentuknya aneurisma akan semakin tinggi jika hipertensi belum mereda.
Orang yang mengalami hipertensi dalam jangka waktu yang lama akan berisiko mengalami anurisma pecah. Ini dapat mengakibatkan kerusakan organ tubuh secara permanen atau kematian.