7 Manfaat Olahraga Lari untuk Menekan Risiko Diabetes Menurut Ahli
Merayakan Hari Diabetes Sedunia, Organa mengajak warga lari berkeliling Bandung
25 November 2024
Follow Popmama untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Hari Diabetes Sedunia yang berlangsung pada 14 November 2024. Bertepatan dengan hari penting ini, Organa berkolaborasi dengan Yumaju Cofeee menyelenggarakan “Road to YoRun 2024”.
Acara ini diadakan dengan berlari keliling Bandung bersama komunitas lari, seperti Kecerun, RIOT, Teman Sporty, UBR, Fake runner, Freerunner, Pelari Retjeh, Pepes Runner, Masjid Runner, Snail Runner, Asia Runner, Top Runner, LingkaRUN , ROOLICS.
Rute lari kali ini start di Yumaju Coffee, Jalan Maulana Yusuf ke Ultimacare Wellness Clinic (Jl. Kasim No. 5 Asia Afrika) dan kembali ke Yumaju Maulana Yusuf dengan jarak 10 kilometer.
Kasus penyakit diabetes perlu mendapat perhatian khusus. Tercatat dalam data yang dirilis oleh IDF Diabetes Atlas pada tahun 2021, melaporkan bahwa 10,5% populasi dewasa yang berada di rentang usia 20-79 tahun menderita diabetes, dan hampir setengahnya tidak menyadari mereka mengidap diabetes.
Pada tahun 2045, proyeksi IDF menunjukkan bahwa 1 dari 8 orang dewasa, sekitar 783 juta jiwa akan mengidap diabetes dengan peningkatan sebesar 46%. Sementara, lebih dari 90% pengidap diabetes mengidap diabetes tipe 2.
Adapun penyumbang terbesar meningkatnya pengidap diabetes tipe 2, di antaranya disebabkan oleh urbanisasi, usia yang bertambah, aktivitas fisik menurun, dan meningkatnya prevalensi kelebihan berat badan.
Berikut Popmama.com telah merangkum penjelasan ahli tentang manfaat lari untuk menekan risiko diabetes.
Editors' Pick
1. Diabetes sebagai penyakit kronis
Menurut dr. Lira Chita Devlina dari Ultimacare Wellness Clinic, memaparkan bahwa diabetes adalah penyakit kronis yang ditandai dengan meningkatnya kadar gula darah atau glukosa di atas batas normal.
Penyakit ini memicu perbagai penyakit berbahaya seperti stroke, serangan jantung, hingga gangguan penglihatan. Terdapat dua tipe diabetes, yakni diabetes tipe 1 disebabkan oleh tidak adanya produksi insulin, sedangkan diabetes 2 disebabkan oleh kerja insulin yang tidak cukup dan efektif di dalam tubuh.
“Ketika seseorang telah mengidap diabetes, maka dia mesti menjaga kesehatan tubuh dengan konsisten menjaga kadar gula, memantau gula darah secara rutin dan menjaga pola hidup sehat salahsatunya dengan mengkonsumsi makanan bergizi seimbang. Mengingat Indonesia berada di peringkat ke-5 dunia dengan kasus diabetes terbanyak di dunia,” ungkap dr. Lira.
2. Pentingnya untuk mengontrol konsumsi makanan dan minuman manis
dr. Lira Chita Devlina menyarankan dengan mengonsumsi pemanis alami dari daun Stevia, sebagai pengganti gula sehingga dapat mengontrol asupan gula darah tubuh. Selain sebagai pengganti gula, Stevia tidak mengandung karbohidrat dan bahan kimia buatan lainnya sehingga terhitung nol kalori.
Di zaman sekarang yang sudah serba instan ini, setiap orang harus lebih peduli untuk menjaga diri dari berbagai bahaya yang mengintai, salah satunya kadar gula yang kebanyakan didapat dari makanan instan yang dikonsumsi sehari-hari.
Meskipun begitu, tak dapat dipungkiri bahwa kebanyakan orang-orang memiliki rasa craving untuk konsumsi makanan atau minuman manis sangat tinggi, yang mana itu sebenarnya normal.
"Namun, untuk mengontrol asupan gula dalam tubuh pemanis alami seperti daun Stevia bisa menjadi pilihan bagi penyuka makanan atau minuman manis,” ujar dr. Lia.
Stevia berasal dari tanaman stevia rebaudiana yang tumbuh di Indonesia yang di ekstrak dan dijadikan pemanis alami. Salah satu produk yang bersumber manis dari ekstraksi daun stevia adalah brand Organa. Bisa dijadikan pilihan pemanis yang lebih sehat, karena nol kalori dan memiliki tingkat kemanisan setara dengan gula di rumah.