Prolaps Organ Panggul, Turunnya Posisi Rahim dan Organ Panggul
Sering dengar istilah turun peranakan, begini penjelasan medis menurut ahlinya!
13 November 2020
Follow Popmama untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Prolaps organ panggul (POP) adalah turun atau menonjolnya dinding vagina ke dalam liang vagina atau luar vagina. Hal ini kemudian diikuti dengan rahim, kandung kemih, usus atau rektum karena lemahnya struktur penyokong dasar panggul.
Prolaps uteri bisa terjadi pada perempuan di usia berapa saja. Umumnya dialami di masa setelah menopause, namun bisa juga karena pernah melahirkan normal.
Prolaps dikenal juga dengan turun peranakan. Ini karena bagian dari penurunan organ panggul secara keseluruhan.
Berikut Popmama.com akan mengulas apa yang perlu dilakukan ketika mengalami prolaps berdasarkan keterangan dr. Astrid Yunita, Sp.OG (K), Dokter Spesialis Kebidanan dan Kandungan Konsultan Uroginekologi, RS Pondok Indah, Pondok Indah.
Editors' Pick
1. Gejala prolaps organ panggul
dr. Astrid Yunita, Sp.OG (K) menjelaskan bahwa ada beberapa gejala turun peranakan atau prolaps yang membuat seseorang menyadari mengalaminya. Bukan hanya karena sakit atau ngilu, perhatikan beberapa hal lainnya juga ya, Ma.
Apabila kamu merasakan salah satu gejala ini, sebaiknya segera berkonsultasi dengan dokter spesialis kebidanan dan kandungan konsultan uroginekologi.
Gejala pada vagina
Keluhan gejala benjolan di vagina dipengaruhi oleh gravitasi, sehingga semakin berat terasa pada posisi berdiri.
Semakin lama, benjolan akan terasa semakin menonjol terutama setelah adanya aktivitas fisik berat jangka panjang seperti mengangkat benda berat atau berdiri.
Gejala pada vagina lainnya seperti rasa menggantung/tertarik pada vagina, tekanan pada panggul hingga rasa pegal pada punggung, rasa tidak nyaman/penuh di vagina, keputihan, keluar darah dari erosi benjolan vagina.
Gejala gangguan berkemih
Gejala gangguan berkemih dapat disadari dengan sulit memulai berkemih, berkemih tidak lampias atau tidak tuntas, harus mengedan, keluar urin saat batuk atau tertawa, sulit menahan dorongan berkemih, serta infeksi saluran kemih berulang.
Gejala buang air besar (BAB)
Benjolan di dalam vagina saat mengedan, BAB tidak lampias atau tidak tuntas, sulit BAB dan harus mengedan, perlunya penekanan pada perineum atau vagina posterior untuk membantu BAB.
Gejala seksual
Gejala seksual antara lain rasa tidak nyaman saat berhubungan, nyeri saat berhubungan, menghindari hubungan seksual akibat adanya kepercayaan diri yang menurun.
Ini umum terjadi pada perempuan yang baru saja melahirkan. Meski selama masa nifas beristirahat tidak melakukan hubungan badan, namun saat pertama kali mencoba bisa saja merasa nyeri yang luar biasa.
Perhatikan ya, itu bisa jadi kamu mengalami tanda turun peranakan atau prolaps.
2. Diagnosis prolaps organ panggul
Dokter biasanya akan merujuk kamu untuk melakukan pemeriksaan fisik, terutama pemeriksaan kondisi pelvis.
Kemudian dokter akan meminta kamu untuk mengejan seperti saat akan buang air besar untuk menilai sejauh mana penurunan terjadi, dan melakukan gerakan seperti saat menahan buang air kecil untuk mengetahui kekuatan otot pelvis.
Jika diperlukan informasi yang lebih mendetail, dokter dapat melakukan beberapa pemeriksaan penunjang untuk melihat organ dalam pelvis. Di antaranya adalah:
- USG panggul dan saluran kemih, untuk memastikan kondisi organ kandungan dan penyebab penurunan yang terjadi
- Foto rontgen saluran kemih dengan kontras (pielografi intravena/IVP), untuk memeriksa gangguan saluran kemih akibat turun peranakan
- Tes urodinamik, untuk memeriksa fungsi kandung kemih dan uretra saat menyimpan urin dan membuangnya, terutama dilakukan pada pasien yang menderita inkontinensia parah
3. Penanganan prolaps uteri
Pilihan penatalaksanaan prolaps uteri terdiri dari prosedur bedah dan non-bedah, tergantung tingkat keparahan prolaps.
Pilihan non-bedah
Pilihan non-bedah meliputi penggunaan pesarium, rehabilitasi otot dasar panggul dan symptom-directed therapy.
Symptom-directed therapy dengan observasi prolaps dapat direkomendasikan pada pasien dengan prolaps derajat rendah.
Pilihan bedah
Untuk pilihan penanganan dengan bedah, pilihan operatif dapat berupa pengangkatan rahim maupun penggantungan rahim untuk kasus prolaps apikal atau prolaps yang terjadi pada area leher rahim, rahim dan puncak vagina.
Pilihan operatif dapat dilakukan melalui pendekatan pervaginam maupun laparoskopi (bedah invasif minimal).
Pada tindakan pengangkatan rahim dapat dilanjutkan dengan penggantungan puncak vagina jika masih ingin mempertahankan fungsi seksual.
Untuk prolaps anterior atau prolaps yang terjadi di area dinding vagina anterior yaitu pada urethrokel, sistokel maka tindakan penanganan yang dapat dilakukan yaitu kolporafi anterior dengan atau tanpa penggunaan mesh/grafting.
Hal ini dilakukan untuk mengencangkan otot di sekitar vagina. Sementara kolporafi posterior dilakukan pada kasus prolaps posterior atau prolaps yang terjadi pada area dinding vagina posterior (rektokel, enterokel).
Pilihan operasi untuk pasien dengan tingkat rekurensi tinggi dapat dilakukan teknik obliterasi atau penutupan introitus vagina (kolpokleisis) apabila tidak lagi mempertahankan fungsi vagina untuk hubungan seksual.
Prolaps organ panggul dapat terjadi pada kamu yang memiliki faktor risiko, namun dengan menghindari faktor risiko termasuk melakukan gerakan senam kegel saat hamil dan setelah melahirkan dapat menurunkan risiko terjadinya prolaps organ panggul di kemudian hari.
Itulah penjelasan apa itu prolaps dan cara menanganinya berdasarkan penjelasan ahli. Jangan takut untuk berkonsultasi dengan dokter kebidanan jika mengalami keluhan seperti turun peranakan ya, Ma.
Baca juga:
- Gejala, Obat Herbal dan Cara Mengatasi Turun Peranakan
- Didiagnosis Penebalan Dinding Rahim, Berbahaya atau Tidak?
- 5 Cara Mengatasi Sakit Perut saat Mens Hari Pertama