Zaman Berubah, Ini Tren Gaya Hidup yang Akan Terjadi di Tahun 2020
Apa saja perbedaanya?
2 Januari 2020
Follow Popmama untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Zaman berubah, anak yang sedang bertumbuh juga terus mengikuti keadaan sekitarnya. Bukan hanya anak-anak, orangtua juga perlu mengikuti perkembangan dan hal yang menjadi tren saat ini.
Tahun 2019 telah berlalu, perlahan kita melanjutkan hari-hari di tahun yang baru. Facebook telah menyusun 2020 Topics and Trends Report From Facebook IQ.
Untuk mengkompilasi tren secara menyeluruh, jejaring sosial menunjuk topik-topik percakapan yang tumbuh di Facebook dari awal 2018 hingga 2019, mencari penelitian pihak ketiga dan sumber media yang kredibel untuk menginformasikan dan memvalidasi temuan, kemudian memeriksa "pergeseran budaya lintas beragam aspek kehidupan orang-orang dengan pandangan terhadap bagaimana tema-tema ini dapat bertahan dan menjadi tren di masa mendatang."
Apa saja tren di 2020 yang perlu kamu ketahui?
Berikut Popmama.com telah merangkumnya untuk kamu simak.
Editors' Pick
1. Tren kepedulian pada diri sendiri (selfcare)
Sebelumnya banyak orang mengabaikan bagaimana cara mereka hidup. Sedikit kesempatan untuk merawat diri sendiri. Minimnya selfcare ternyata sekarang sudah tidak zaman lagi.
Kebiasaan merawat diri pada orangtua di zaman terdahulu yang minim, ternyata sudah tidak menjadi hal yang menurun ke generasi sekarang. Laporan Facebook mencatat bahwa kini di AS, orang semakin menyadari hal minor terkait selfcare, beberapa di antaranya sebagai berikut:
- orang semakin menyadari bahwa mandi adalah ritual untuk merawat diri,
- menggunakan rendaman dengan aroma khusus sambil mendengarkan musik santai untuk menciptakan pengalaman seperti spa di rumah,
- mandi juga jadi lebih lama karena ini menjadi bagian dari me time, di mana orang membuka smartphone, lalu melihat media sosial dan terhubung dengan orang lain di waktu yang bersamaan.
Ini dilaporkan sebagai bagian dari pergeseran gaya hidup tentang kepedulian seseorang pada bentuk selfcare untuk dirinya sendiri.
2. Kegiatan populer yang dilakukan orangtua bersama anak-anak
Laporan tersebut menunjukkan bahwa ada kecenderungan di berbagai belahan dunia terhadap pengalaman yang bersifat sentuhan langsung dengan hal baru dan terjadi di alam.
"Aktivitas yang berkaitan dengan sentuhan dan mencoba sesuatu di alam menjadi hal yang paling disukai karena semakin banyak orang menemukan nilai dan hal tersebut mendatangkan kesenangan setelah belajar sambil 'mengotori' tangan mereka," catat Facebook.
Inilah yang terlihat di berbagai negara:
Brazil
Pembuat budaya baru saja muncul. Ada alat yang diciptakan untuk membantu orang bereksperimen melalui inovasi sebuah teknologi seperti pencetak 3D dan pemotongan laser.
"Dengan mengajari siswa cara membuat sesuatu dari ketiadaan, sekolah bertujuan untuk menanamkan semangat kewirausahaan pada anak-anak," kata laporan itu.
Amerika Selatan
AS juga meningkatkan kemampuan teknologi '80-an untuk hiburan mereka.
"Untuk menyalurkan waktu dengan cara yang tidak rumit, orang-orang memakai teknologi kuno. Mereka beralih ke video game 8-bit, dan memilih untuk memainkan musik pada kaset bukannya pada platform streaming," seperti dijelaskan dalam laporan tersebut.
Kanada
Berkebun dalam ruangan adalah tren yang populer di negara Kanada.
"Semakin banyak orang memesan tanaman secara online dan membagikan foto keluarga fauna mereka di media sosial," catatan laporan tersebut.
India
Orang semakin suka hiking dan backpacking. Itu benar-benar menjadi tren, baik bagi anak muda, orangtua, keluarga, semua sepertinya ingin mencoba backpacking.
3. Tren kesehatan
Orangtua terus-menerus dibombardir dengan informasi tentang langkah-langkah tindakan yang dapat mereka ambil untuk meningkatkan kesejahteraan mereka dan itulah yang benar-benar mencuri perhatian mereka.
Sepertinya tahun 2020 akan membawa pendekatan yang lebih proaktif untuk menghadapi bahaya kesehatan di lingkungan dan akan dimulai dari makanan kita sehari-hari.
Seperti Facebook menemukan bahwa di Prancis, konsumen yang sadar menggunakan aplikasi populer untuk menyaring makanan sehari-hari dan barang-barang perawatan pribadi untuk bahan-bahan berbahaya, nutrisi, antioksidan dan polutan.
Di Australia, orang mencari makanan tertentu, seperti kefir, kimchi, dan mentega yang dibudidayakan untuk menumbuhkan microbiome usus yang sehat, karena penelitian terus menghubungkan kesehatan usus dengan ginjal, jantung, dan otak.
Sementara itu, keluarga di Jerman dan AS bisa bergerak ke arah melayani lebih banyak pilihan tanpa daging di meja makan malam keluarga.
Laporan tersebut menyatakan bahwa orang-orang "berperilaku lebih hijau" dan "mencari lebih banyak makanan nabati dalam upaya mengurangi konsumsi daging mereka."
Dengan pandangan terhadap ramah lingkungan dan kesadaran kesehatan yang semakin tinggi, inti keseluruhan laporan ini memperjelas bahwa keluarga di seluruh dunia semakin memahami apa yang ditawarkan alam dan banyak orang memprioritaskan kesehatan fisik, mental, emosional, - serta kesehatan bumi ini.
Selamat datang di tahun 2020, semoga Mama sekeluarga bisa menemukan cara hidup yang lebih sehat ya, Ma.
Baca juga:
- Praktis! Yuk, Bangun Gaya Hidup Sehat dengan Aplikasi Kesehatan
- Penyebab Kanker Payudara: Warisan Hingga Gaya Hidup
- Memperkenalkan Aturan Makan Pada Anak untuk Memulai Gaya Hidup Sehat