Begini Posisi Tidur saat Asam Lambung Naik yang Disarankan Ahli
Posisi tidur yang salah dapat membuat asam lambung naik ke kerongkongan
14 Agustus 2021
Follow Popmama untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Asam lambung naik atau refluks sangat membuat tubuh tidak nyaman. Sebenarnya, bukan asam lambung yang salah dalam hal ini karena zat tersebut memiliki peranan penting dalam pencernaan dan kesehatan usus secara keseluruhan.
Hanya saja, asam lambung ini refluks pada tempat yang tidak seharusnya, yaitu ke lapisan halus kerongkongan, kadang bahkan sampai ke paru-paru, tenggorokan, dan sinus.
Bahkan refluks dapat bertambah parah pada malam hari sampai menyebabkan seseorang terbangun dari tidur akibat rasa tidak nyaman pada bagian perut dan kerongkongan.
Refluks asam lambung ini tidak langsung hilang begitu saja, tapi ada cara untuk mengatasinya agar tidur Mama tetap nyaman.
Popmama.com akan menerangkan bagaimana posisi tidur saat asam lambung naik yang disarankan ahli.
Editors' Pick
1. Mengapa asam lambung lebih buruk pada malam hari?
Pada siang hari, kemungkinan besar Mama akan lebih banyak melakukan aktivitas dengan posisi berdiri atau duduk sehingga ketika asam lambung menuju ke kerongkongan, gravitasi dan air liur dengan cepat mengembalikan zat yang berpotensi bahaya ini ke perut.
Pengembalian asam ke perut, biasanya membuat gejala yang Mama alami lebih sedikit. Ditambah, dapat meminimalisasi potensi kerusakan pada lapisan halus kerongkongan dan sekitarnya yang disebabkan paparan asam.
Sementara, malam hari adalah waktunya seseorang untuk beristirahat dan tertidur pulas. Posisi tidur saat itulah yang menjadi yang menjadi penyebab naik atau tidaknya asam lambung.
Jika Mama berbaring telentang, air liur yang ditelan menjadi lambat sehingga membuat kembalinya asam lambung ke perut lebih sulit. Karena itu, asam dapat mengalir dengan bebas dan kemudian terdiam di kerongkongan, paru-paru, tenggorokan, dan sinus.
Seiring waktu, penumpukan asam di kerongkongan dapat menyebabkan kerusakan parah, seperti tukak lambung, penyempitan, dan dalam kasus yang lebih ekstrem bisa terjadi Barrett's esophagus.
Faktanya, jika Mama mengalami refluks asam lambung pada malam hari, ada peningkatan risiko 11 kali lipat terkena kanker esofagus daripada mereka yang tidak mengalaminya pada malam hari.
Bahkan refluks asam pada malam hari juga dapat menyebabkan gangguan tidur dan sleep apnea akibat gejala refluks tersebut.
2. Posisi tidur yang harus dihindari supaya asam lambung tidak naik ke kerongkongan
Posisi tidur sangat berpengaruh terhadap refluks asam lambung. Ada 2 posisi tidur saat asam lambung naik yang harus dihindari supaya asam tersebut tidak mengalir ke kerongkongan.
1. Hindari posisi tidur telentang
Saat berbaring telentang, LES yang berfungsi buruk dapat membuat asam lambung mengalir dengan bebas ke kerongkongan. Di samping itu, penelitian juga menunjukkan bahwa gejala lebih sering terjadi dan cenderung bertahan lebih lama pada posisi tidur ini.
Tingkat keparahan gejala juga dapat meningkat jika Mama memiliki lemak perut yang menekan perut dan LES sehingga memaksa isi di dalam perut kembali ke kerongkongan dan sekitarnya.
Untuk mengurangi mulas dan mengurangi risiko terkait dengan paparan asam yang berkepanjangan, cobalah untuk menghindari posisi tidur telentang pada malam hari.
2. Hindari posisi tidur miring ke kanan
Saat tidur miring ke kanan, posisi perut Mama sebenarnya berada di atas kerongkongan sehingga berpotensi menciptakan sensasi keran bocor dengan melepaskan asam lambung ke lapisan halus kerongkongan. Hal ini bisa terjadi, terutama saat kondisi perut kenyang.
Bahkan pada posisi tidur ini, gravitasi tidak mampu berbuat apa-apa sehingga asam cenderung bertahan lebih lama di kerongkongan dan bisa menyebabkan regurgitasi atau sakit maag, nyeri dada, tersedak, kesulitan menelan, serta masalah serius lainnya.