Buah dan Sayur Non-organik yang Tetap Aman Dikonsumsi
Selain terhindar dari residu pestisida, buah dan sayuran ini juga menyelamatkan anggaran belanja
5 Oktober 2020
Follow Popmama untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Saat ini, banyak digalakkan untuk konsumsi buah dan sayur organik supaya terhindar dari residu pestisida dan lebih sehat tentunya.
Kualitas pun sebanding dengan harga. Produk organik yang terbilang lebih sehat pasti harganya lebih mahal daripada produk biasa.
Apabila buah dan sayur organik belum masuk anggaran belanja Mama, ada beberapa buah dan sayur yang aman dikonsumsi meski ditanam secara konvensional.
Apa saja? Popmama.com telah merangkum beberapa buah dan sayur non-organik yang tetap aman dikonsumsi sebagai berikut.
1. Alpukat memiliki kulit tebal untuk menolak residu pestisida
Dari alpukat konvensional yang diuji, kurang dari 1 persen berisi pestisida. Selain itu, buah ini memiliki kulit tebal yang baik untuk menolak residu pestisida. Pada umumnya, buah dan sayur non-organik yang aman dikonsumsi adalah yang memiliki kulit tebal.
2. Nanas non-organik super aman karena 90% yang diuji tidak ada residu pestisida
Sama seperti alpukat, nanas juga berkulit tebal yang baik untuk menolak residu pestisida. Jika ingin membelinya, buah nanas non-organik tentu super aman karena hampir semua (90%) nanas konvensional yang diuji tidak memiliki residu pestisida.
3. Pepaya yang sebagian besar telah diuji tidak memiliki residu pestisida
Sebagian besar dari pepaya yang diuji tidak memiliki residu pestisida. Kulitnya yang tebal pun menolak residu pestisida.
4. Kiwi karena umumnya tidak disemprot pestisida
Meskipun memiliki kulit yang relatif tipis, kiwi termasuk buah dan sayuran non-organik yang aman dikonsumsi karena umumnya tidak disemprot dengan pestisida.
Buah kiwi kaya akan vitamin seperti C, K dan E, antioksidan lainnya, serta terkandung banyak serat. Nikmatilah kiwi dan rasakan manfaat kesehatannya.
Editors' Pick
5. Kol warna apapun tidak menumpuk residu pestisida
Sebagian besar (86 persen) kol yang ditanam konvensional tidak memiliki residu pestisida setelah diuji. Dari 700 lebih sampel kol hanya ada 2 yang mengandung lebih dari satu residu pestisida. Dalam hal ini, kol warna apa pun juga tidak menumpuk residu pestisida.
6. Kembang Kol ramah diet dan aman dikonsumsi
Kembang kol termasuk salah satu buah dan sayur non-organik yang aman dikonsumsi. Selain ramah diet, sayuran ini dapat menggantikan kentang dan nasi. Jadi, makanlah kembang kol sebagai gantinya dan hemat karbohidrat.
7. Terong memiliki kulit ungu sederhana yang menolak residu pestisida
Kulit ungu yang sederhana dari terong menolak residu pestisida. Bahkan Mama tidak perlu mengupasnya jika ingin makan terong yang lebih muda.
8. Bawang rendah residu pestisida
Menghindari sayuran yang tumbuh di dalam tanah, biasanya merupakan ide bagus, terkecuali bawang karena rendah residu pestisida.
Dari semua bawang yang ditanam konvensional, setelah diuji terdapat kurang dari 10 persen yang mengandung residu pestisida.
9. Jagung manis salah satu makanan non-organik paling bersih
Mengenai pestisida, jagung manis adalah salah satu makanan non-organik paling bersih yang dapat Mama beli (kurang dari 2 persen yang terdeteksi memiliki residu pestisida).
10. Kacang polong beku sebagian besar yang diuji tidak memiliki residu pestisida
Sebagian 80% kacang polong beku non-organik yang diuji tidak memiliki residu pestisida. Tidak lebih dari dua pestisida yang terdeteksi.
Jika Mama menyukai kacang polong, dapat dikonsumsi secara mentah, dikukus, atau dimasak karena rasanya enak dan mengandung serat.
Dengan memilih buah dan sayur non-organik yang aman dikonsumsi, Mama dapat menghindari residu pestisida dan tagihan belanja bahan makanan yang melambung tinggi.
Baca juga:
- Hati-Hati Kasih Makan Anak, Virus Corona Tahan 21 Hari di Frozen Food
- Resep Banana Frozen Sederhana dan Bisa Jadi Menu Takjil Favorit Anak
- Buat Sendiri Yuk, Frozen Food Berbahan Ayam, Si Kecil Pasti Suka!