Cara Merayakan Lebaran #DiRumahAja saat Pandemi Covid-19
Untuk mencegah penyebaran Covid-19, Mama dapat merayakan lebaran di rumah dengan cara ini
22 Mei 2020
Follow Popmama untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Lebaran atau hari raya Idulfitri saat dilanda Covid-19 tentu akan mengalami penyesuaian dalam perayaannya.
Biasanya saat lebaran, seluruh umat Islam melaksanakan salat Id serta silaturahmi untuk saling bermaaf-maafan kepada tetangga, kerabat, dan keluarga.
Namun, kini pemerintah mengimbau kepada masyarakat agar melaksanakan salat Id dan silaturahmi sesuai dengan protokol kesehatan dan mengikuti aturan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB). Itu berarti, sebaiknya aktivitas tersebut dilakukan #DiRumahAja.
Dikhawatirkan terjadi lonjakan kasus penyebaran Covid-19 jika melaksanakan salat Id dan silaturahmi ke manapun di luar rumah.
Lalu, bagaimana cara merayakan lebaran kali ini? Popmama.com akan memberitahu cara merayakan lebaran #DiRumahAja saat pandemi Covid-19 yang telah dirangkum sebagai berikut.
1. Mandi, mengenakan pakaian terbaik, dan bagi laki-laki memakai parfum
Cara merayakan lebaran di tengah pandemi Covid-19 hampir sama dengan tahun sebelumnya, terutama soal mandi pada pagi hari.
Ali bin Abi Tholib RA (radhiyallahu ‘anhu), meriwayatkan bahwa mandi yang dianjurkan adalah mandi pada hari Jumat, hari Arafah, hari Iduladha dan Idulfiri (HR Al Baihaqi 3/278).
Hadis lain yang sependapat mengatakan, Abdullah bin ‘Umar biasa mandi di hari Idulfitri sebelum ia berangkat pagi-pagi ke tanah lapang (HR Malik dalam Muwatho’ 426).
Meskipun Mama dan keluarga tidak pergi ke masjid atau meninggalkan rumah, tetap laksanakan mandi, mengenakan pakaian terbaik, dan memakai parfum. Ini akan membuat lebaran di tengah pandemi Covid-19 tetap terasa istimewa.
2. Jangan lupa membayar zakat fitrah
Zakat fitrah wajib hukumnya bagi umat Islam yang memiliki harta berlebih untuk diberikan kepada orang lain. Jika sudah berkeluarga maka wajib pula menunaikan zakat fitrah bagi istri dan anak-anaknya.
Zakat fitrah dapat dibayarkan pada awal dan akhir bulan Ramadan. Tapi waktu wajibnya, dibayarkan setelah matahari terbenam pada akhir bulan Ramadan dan dianjurkan sampai sebelum berangkat salat Ied.
Jika dibayarkannya setelah salat Ied maka tidak terhitung sebagai zakat fitrah hanya dianggap menjadi sedekah.
Abdullah bin ‘Umar RA, mengatakan bahwa Nabi Muhammad SAW memerintahkan orang-orang untuk membayar zakat fitrah sebelum berangkat shalat Id (HR Bukhari).
Di Indonesia, jumlah zakat fitrah yang diwajibkan sebesar 2,5 kg atau 3,5 liter beras per orang. Beras yang dizakatkan harus sama dengan yang biasa dimakan sehari-hari oleh pembayar zakat.
Pembayaran zakat fitrah pun dapat dikonversikan dalam rupiah, yaitu sejumlah harga beras yang dimakan pembayar zakat sehari-hari.
3. Makan sebelum melaksanakan salat Id
Umat Islam disunahkan untuk makan sebelum melaksanakan salat Ied. Hal ini, untuk menandakan bahwa bulan Ramadan telah berakhir dan 1 Syawal merupakan salah satu hari yang dilarang untuk berpuasa.
Mulailah dengan makan kurma dalam jumlah ganjil. Dikatakan bahwa dahulu Nabi Muhammad SAW memakan kurma dalam jumlah ganjil sebelum pergi ke tempat salat Ied. Tapi, jika tidak ada kurma, Mama dapat menggantinya dengan hidangan lain.
Editors' Pick
4. Ucapkan takbir Idul fitri bersama keluarga
Mengucapkan takbir lebaran termasuk cara merayakan lebaran di tengah pandemi Covid-19. Menurut Majelis Ulama Indonesia (MUI) dalam Fatwa Nomor 28 Tahun 2020, takbir dapat dilakukan sendiri atau bersama keluarga dengan suara pelan atau keras.
Meskipun tidak dapat pergi ke tanah lapang untuk melaksanakan salat Id, tapi Mama dan keluarga masih bisa mendapatkan pahala dengan mengucapkan takbir lebaran di rumah.
Waktu pelaksanaan takbir dimulai sejak tenggelamnya matahari pada akhir bulan Ramadan sampai menjelang dilaksanakannya salat Idulfitri.
Takbir Idul fitri yang diucapkan adalah Allahu akbar, Allahu akbar. La illaha illallaauh wallaahu akbar. Allahu akbar wa lillaahil hamd.
5. Melaksanakan salat Ied baik sendiri maupun berjamaah dengan keluarga
Menurut Fatwa MUI Nomor 28 Tahun 2020, salat Idul fitri boleh dilaksanakan di rumah, baik sendiri maupun berjamaah dengan keluarga.
Hal ini, untuk mencegah penyebaran Covid-19. Untuk tata cara lengkap salat Id di rumah, Mama bisa melihatnya di sini.
6. Melakukan panggilan video dengan keluarga
Idul fitri menjadi ajang silaturahmi untuk memperkuat ikatan keluarga. Hanya pada saat itu, biasanya orang-orang jarang memiliki alasan untuk tidak bersilaturahmi.
Namun, kini silaturahmi bertatap muka disarankan untuk diganti melalui panggilan video atau telepon demi mencegah penyebaran Covid-19. Kita pun tetap dapat merayakan lebaran di tengah pandemi Covid-19 bersama keluarga.
Mama mungkin bisa melakukan panggilan video bersama keluarga besar menggunakan aplikasi seperti Zoom, Google Hangouts, dan lain-lain. Jika ingin dapatkan waktu yang lebih berkualitas, buatlah jadwal panggilan dengan membagi kelompok 4-5 orang.
Manfaatkan untuk bermaaf-maafan atau sekadar berbagi cerita saat menghabiskan waktu di rumah.
7. Berikan hadiah kepada orang lain lewat online
Nabi Muhammad SAW menganjurkan kita untuk memberikan hadiah agar saling mencintai. Mungkin kita tidak bisa memberikan hadiah kepada orang lain secara langsung. Tapi, sekarang apapun bisa dilakukan dengan online.
Berikan hadiah kepada kerabat atau orang-orang yang membutuhkan melalui online, misalnya mengirimkan kue kering, baju, atau uang. Membuat orang lain senang akan memberi keberkahan bagi kita.
8. Menciptakan suasana layaknya lebaran
Walaupun merayakan #DiRumahAja, tapi Mama dan keluarga boleh berdandan, menghias rumah, dan menyiapkan hidangan seperti lebaran tahun-tahun sebelumnya. Ciptakan suasana layaknya lebaran untuk dapatkan semangat Idulfitri.
Rencanakan kegiatan menyenangkan untuk anak-anak. Misalnya, berfoto bersama, menikmati hidangan lebaran, dan lain sebagainya. Bersenang-senang di rumah, menikmati dan mensyukuri segala yang ada.
Selamat merayakan lebaran untuk Mama dan keluarga. Taqabbalallahu Minna Wa Minkum (yang artinya semoga Allah menerima (puasa dan amal) dari kami dan (puasa dan amal) dari kalian.
Baca juga:
- Jalani Lebaran di Negeri Orang, Bagaimana Rasanya?
- Tips Menggunakan Aplikasi Zoom untuk Halal Bihalal Lebaran
- Fatwa MUI: Begini Tata Cara Salat Idul Fitri di Rumah saat Pandemi