5 Faktor Mengejutkan yang Bisa Menyebabkan Serangan Jantung
Selain keturunan dan gaya hidup, Mama juga harus waspada dengan 5 faktor ini
3 Maret 2021
Follow Popmama untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Serangan jantung adalah kondisi tersumbatnya aliran darah yang menuju ke jantung. Penyumbatan sering kali terjadi karena penumpukan lemak, kolesterol, dan zat lain yang membentuk plak di arteri sebagai pemberi makan jantung (arteri koroner).
Terkadang, plak tersebut bisa pecah dan membentuk gumpalan yang menghalangi aliran darah. Aliran darah yang terputus akan merusak atau menghancurkan sebagian dari otot jantung.
Banyak faktor yang dapat menyebabkan seseorang terkena serangan jantung, seperti gaya hidup, keturunan (riwayat keluarga terkait serangan jantung), usia, tembakau, kurangnya olahraga, dan obesitas.
Selain beberapa hal yang telah disebutkan tadi, ada 5 faktor mengejutkan yang bisa menyebabkan serangan jantung juga. Mungkin Mama ada yang belum mengetahuinya. Untuk itu, Popmama.com akan menjelaskannya sebagai berikut.
Editors' Pick
1. Tanda dan gejala serangan jantung yang umum
Menurut American Heart Association ada beberapa tanda dan gejala serangan jantung yang umum, seperti di bawah ini.
1. Terasa nyeri, tekanan, atau sensasi meremas di bagian tengah atau kiri dada yang berlangsung lebih dari beberapa menit atau hilang dan timbul.
2. Merasa lemah, pusing, atau pingsan.
3. Keringat dingin.
4. Merasa nyeri atau tidak nyaman pada leher, rahang, atau punggung.
5. Merasa nyeri atau tidak nyaman pada salah satu atau bahkan kedua lengan atau bahu.
6. Sesak napas yang bisa terjadi sebelum atau selama terasa tidak nyaman di dada.
Dari beberapa tanda tersebut, tidak semua orang memiliki gejala serta tingkatan parah yang sama. Sebagian orang mengalami nyeri ringan, sementara yang lainnya mengalami nyeri hebat.
Ada orang yang mengalami serangan jantung secara tiba-tiba, tapi ada juga yang memiliki gejala peringatan lebih dulu selama berjam-jam, berhari-hari hingga berminggu-minggu.
Peringatan paling awal mungkin berupa nyeri dada atau angina (penyakit radang di dalam rongga hulu kerongkongan) yang dipicu oleh aktivitas, namun bisa berkurang dengan istirahat. Angina disebabkan oleh penurunan sementara aliran darah ke jantung.
2. Faktor mengejutkan yang bisa menyebabkan serangan jantung
Selain riwayat kesehatan keluarga, gaya hidup, obesitas, serta usia, ada lagi 5 faktor mengejutkan yang bisa menyebabkan serangan jantung. Berikut yang dapat Mama perhatikan.
1. Mengidap penyakit autoimun
Jika Mama memiliki riwayat penyakit autoimun, seperti lupus, radang sendi, atau radang sendi psoriasis maka akan lebih mungkin mengalami serangan jantung.
Hal itu, disampaikan oleh Nieca Goldberg, MD, seorang ahli jantung dan direktur medis dari Joan H. Tisch Center for Women's Health di New York University (NYU) Langone. Bahkan, menurutnya, kondisi autoimun saat kehamilan yang paling berisiko.
2. Memulai program olahraga baru
Sanjiv Patel, MD, seorang ahli jantung di MemorialCare Heart and Vascular Institute di Orange Coast Medical Center mengatakan bahwa jika Mama tidak biasa olahraga dan langsung latihan dengan intensitas tinggi, malah dapat mengakibatkan serangan jantung.
Dalam hal ini, terjadi perubahan mendadak pada hormon stres sehingga menyebabkan aliran darah ke jantung tidak stabil dan berpotensi terkena serangan jantung.
3. Menderita kanker
Menurut Goldberg, hubungan antara penyakit jantung dan kanker adalah ketika terapi. Sebab, radiasi ke dada (terutama dada kiri) untuk terapi kanker tertentu dapat meningkatkan penyakit arteri koroner.
Hal itu, dapat meningkatkan kemungkinan Mama terkena serangan jantung. Di samping itu, obat kanker, seperti Adriamycin dan Herceptin juga meningkatkan risiko gagal jantung.
4. Terpapar kualitas udara yang buruk
Patel menjelaskan bahwa paparan kronis terhadap polusi udara dari waktu ke waktu dapat menyebabkan serangan jantung akibat peradangan yang terjadi ketika Mama menghirup zat pengiritasi.
Saat paru-paru teriritasi, tubuh Mama harus bekerja lebih keras sehingga dapat menyebabkan serangan jantung atau strok. Tinggal di daerah yang udaranya buruk juga membuat Mama jarang keluar rumah dan lebih sedikit bergerak. Ini pun bisa memicu.
5. Mengalami kram kaki terus-menerus
Jika hampir setiap kali berjalan kaki dalam jarak dekat Mama mengalami kram pada kaki dan kram terasa lebih baik setelah duduk maka itu bisa menjadi tanda penyakit arteri perifer. Kram kemungkinan disebabkan oleh aterosklerosis.
Jika tidak diobati, ini dapat menyebabkan gangren (pembusukan daging pada bagian tubuh yang tidak lagi dialiri darah), amputasi, atau berakhir pada penyakit arteri koroner dan serangan jantung.
Selain faktor mengejutkan yang bisa menyebabkan serangan jantung ini, Goldberg menekankan pentingnya untuk tidak mengabaikan gejala tradisional penyakit jantung.
Gejala ini, termasuk sesak dan atau tekanan dada, sesak napas, detak jantung cepat, pingsan atau hampir pingsan, dan tekanan dada yang lebih rendah. Disarankan untuk segera mencaricari pertolongan medis jika Mama mengalami salah satu dari gejala tersebut.
3. Cara mengurangi risiko terkena serangan jantung
Jangan terlalu terbawa panik, Mama bisa mengurangi risiko terkena serangan jantung dengan melakukan beberapa cara berikut.
1. Berhenti merokok karena perokok memiliki risiko lebih dari 2 kali lipat terkena serangan jantung daripada bukan perokok dan lebih mungkin meninggal jika menderita serangan jantung.
2. Mengelola faktor risiko serangan jantung, seperti tekanan darah tinggi, kolesterol tinggi, dan diabetes.
3. Gaya hidup aktif dan nutrisi yang baik juga terbukti membantu mencegah serangan jantung. Orang yang tidak berolahraga memiliki tingkat kematian dan penyakit jantung yang lebih tinggi daripada orang yang melakukan aktivitas fisik ringan hingga sedang.
4. Makan makanan sehat, kaya vitamin, dan nutrisi lainnya, terutama antioksidan yang terbukti menurunkan risiko penyakit jantung. Ditambah dengan nabati, seperti buah dan sayuran, kacang-kacangan, serta biji-bijian.
5. Mencapai dan mempertahankan berat badan yang sehat. Sebab, menurut penelitian obesitas dapat meningkatkan risiko penyakit jantung
6. Stres dan amarah yang tidak terkontrol dapat menyebabkan serangan jantung dan stroke. Karena itu, belajar mengelola stres dan amarah untuk menurunkan risiko. Contohnya, dengan mempelajari, teknik relaksasi, meditasi, atau yoga.
Ini penting mengingat pandemi masih ada di Indonesia dan di negara-negara lainnya, supaya kondisi kesehatan kita juga tidak bertambah buruk. Semoga sehat selalu ya, Ma!
Baca juga:
- Rutin Mandi Air Dingin Bagus untuk Kesehatan Fisik dan Mental
- Manfaat Sehat Asam Keranji, Salah Satunya Kurangi Kadar Kolesterol
- 8 Minuman yang Dapat Mengurangi Nyeri Sendi dan Lutut