Masalah yang Terjadi pada Tubuh Ketika #DiRumahAja saat WFH
Berdiam #DiRumahAja bisa sebabkan masalah kesehatan, cobalah hirup udara segar setiap pagi
21 April 2020
Follow Popmama untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Pandemi Covid-19 masih terus berlanjut. Kegiatan WFH atau work from home pun diperpanjang.
Tambahan pula penerapan PSBB (pembatasan sosial berskala besar) di sejumlah wilayah. Semua hal itu membuat Mama dan keluarga menjadi sering berada #DiRumahAja.
Sebenarnya, tidak harus selalu berdiam atau melakukan aktivitas di dalam rumah saja. Hal itu, justru membuat kondisi kesehatan tubuh menurun. Kurangnya paparan sinar matahari dapat mengurangi produksi vitamin D pada tubuh.
Seperti yang Popmama.com lansir dari thelist, banyak masalah yang terjadi pada tubuh ketika #DiRumahAja saat WFH. Apa saja? Berikut ini penjabarannya.
1. Merasakan sakit dan nyeri yang mengganggu
Selama #DiRumahAja, pernahkah Mama mengalami kram kaki, leher kaku, dan sakit kepala? Menurut para ahli, ketika kita tidak pergi ke luar maka tidak mendapatkan cukup vitamin D sehingga yang tubuh lebih rentan terhadap rasa sakit yang mengganggu ini.
Vitamin D dikenal sebagai vitamin sinar matahari karena diproduksi di dalam kulit ketika tubuh terpapar sinar matahari. Jika Mama hanya tinggal di dalam rumah untuk waktu yang lama tentunya mengurangi produksi vitamin D pada tubuh.
Kadar vitamin D yang rendah berkaitan dengan segudang rasa sakit dan nyeri.
Apabila anak-anak juga tidak mendapatkan cukup vitamin D, bisa memiliki efek yang berbahaya, Ma. Salah satunya rakhitis yang ditandai dengan kelemahan otot parah, nyeri tulang, dan kelainan bentuk sendi.
2. Dapat memperburuk alergi
Bagi Mama yang memiliki alergi, keluarlah dan hirup udara di sekitar rumah. Selain untuk relaksasi, juga dapat kurangi alergi. Menurut beberapa profesional medis jika kita tidak pergi keluar rumah bisa membuat alergi bertambah buruk.
Ahli alergi dan imunologi Dr. Daniel More, mengatakan bahwa vitamin D yang diproduksi ketika tubuh terpapar sinar matahari dapat mengaktifkan sel untuk mencegah pelepasan bahan kimia yang akan memperburuk reaksi alergi.
Itu berarti, keluar rumah menjadi salah satu obat alergi terbaik.
Editors' Pick
3. Mengalami masalah pada perut
Perlu diketahui, Vitamin D berperan dalam kondisi usus yang sehat dan berfungsi. Jadi, jika Mama dan keluarga hanya #DiRumahAja tanpa keluar, bisa mengalami beberapa masalah perut.
Dr. Margherita T. Cantorna, seorang ahli mikrobiologi dan imunologi medis menjelaskan vitamin D ditemukan untuk meningkatkan dan mendiversifikasi mikroba usus yang berfungsi meningkatkan kesehatan usus serta mengurangi peradangan di seluruh tubuh.
Rendahnya tingkat vitamin D yang disebabkan oleh kurangnya paparan sinar matahari telah dikaitkan dengan perkembangan penyakit radang usus.
Para peneliti pun menemukan bahwa orang-orang di Jepang yang menderita penyakit radang usus menunjukkan lebih banyak gejalanya selama musim dingin. Mungkin saat itu mereka tidak menghabiskan banyak waktu di luar rumah.
4. Meningkatkan risiko kanker
Terlalu lama terkena sengatan sinar matahari tanpa perlindungan SPF telah terbukti menyebabkan melanoma, kanker kulit yang dapat berakibat fatal jika tidak terdeteksi pada tahap awal.
Namun, penelitian juga menunjukkan bahwa terlalu sedikit terpapar sinar matahari dapat meningkatkan risiko kanker. Dibutuhkan vitamin D yang cukup untuk menjaga pertumbuhan sel agar tidak berkembang biak terlalu cepat sehingga terdorongnya pertumbuhan tumor.
Berdasarkan temuan peneliti dari Commonwealth Medical College, tiga perempat pasien dengan berbagai jenis diagnosis kanker memiliki kadar vitamin D yang rendah.
5. Terjadi perubahan besar terhadap suasana hati
Mungkin Mama dan keluarga merasa nyaman dan gembira bersantai bersama keluarga #DiRumahAja. Sayangnya, berada di dalam rumah terlalu lama dapat memberikan efek negatif pada suasana hati.
Penelitian dari Baker Research Institute di Melbourne, Australia menemukan bahwa kurang terpapar sinar matahari secara langsung berdampak pada turunnya serotonin, zat kimia baik dan neurotransmitter yang diyakini dapat menstabilkan suasana hati secara alami.
Kadar serotonin yang rendah melemahkan komunikasi antara bagian-bagian tertentu dari otak dan sering kali mengakibatkan perasaan agresivitas.
Sebaliknya, tubuh akan meningkatkan serotonin ketika berada di luar rumah dan terpapar sinar matahari. Jadi, kalau Mama kesal dengan Papa dan anak-anak bisa berjalan santai di sekitar rumah.
6. Merasa stres dan tertekan
Berada #DiRumahAja dalam waktu yang cukup lama bisa mengakibatkan stres. Ditambah lagi, paparan berita negatif soal Covid-19 serta kondisi perusahaan yang mungkin berdampak buruk bagi perekonomian keluarga.
Naluri manusia jika merasa tertekan mungkin bersembunyi di dalam ruangan, meringkuk di sofa, dan membiarkan movie online streaming memberikan hiburan. Padahal, para ahli menyarankan kita ke luar rumah untuk mendapatkan kesejahteraan mental.
Menghirup udara segar di luar rumah bisa meningkatan serotonin dan dopamin, hormon yang terasa enak sehingga membantu perasaan lebih tenang dan lebih bahagia.
Menurut psikolog klinis Stephanie J. Wong, tinggal di dalam rumah untuk jangka waktu yang lama juga dapat memperburuk gejala depresi serta menurunkan semangat untuk melakukan kegiatan lain.
Yuk, Ma. Ajak Papa dan anak-anak berjalan santai. Tidak perlu jauh-jauh, Mama bisa manfaatkan jalanan di area sekitar rumah. Supaya tubuh dan mental tetap sehat.
Baca juga:
- Eksklusif: 7 Tips Menjaga Keuangan Selama WFH dari Dzulfikar Fahlevi
- Sudah Bosan WFH? Simak Meme Ini yang Bisa Bikin Kamu Semangat Kembali!
- Masih WFH? Ini 6 Cara Gunakan Kemampuanmu untuk Menolong Sesama