Berat Badan Tidak Pernah Turun? Ini Penyebab yang Jarang Diketahui
Sering berolahraga tapi berat badan tidak turun juga? Mungkin ini alasannya, Ma
22 April 2020
Follow Popmama untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Beragam hal sudah dilakukan untuk menurunkan berat badan, seperti berolahraga, mengonsumi makanan sehat, dan diet makanan. Namun, hasilnya nihil dan berat badan tetap seperti biasa atau bahkan bertambah.
Menurut para ahli, banyak juga perempuan dengan pengalaman serupa merasa kebingungan.
Kenapa begitu? Mungkin ada yang salah dengan caranya sehingga berat badan tidak turun. Berikut Popmama.com berikan alasan kenapa berat badan tidak pernah turun. Jarang ada yang tahu, Ma.
1. Kurang minum air putih
Perlu Mama ketahui, air putih berperan penting dalam menurunkan berat badan. Air putih bantu menekan nafsu makan sehingga kecil kemungkinan makan berlebih.
Ditambah lagi, cukup air putih membuat kita mengurangi konsumsi soda, jus, dan minuman lain yang diproduksi dengan gula.
Hal sebaliknya akan terjadi ketika tubuh tidak memenuhi kebutuhan air putih. Tubuh yang dehidrasi menyebabkan ginjal tidak berfungsi dengan baik sehingga tubuh beralih ke hati untuk mendapat dukungan tambahan.
Itu membuat hati bekerja sangat keras dan membuat banyak lemak yang dikonsumsi tersimpan daripada terbakar sehingga berat badan tidak turun.
Pamela Wartian Smith, M.D., penulis buku Why You Can't Lose Weight mengatakan kita membutuhkan air minum sekitar setengah berat badan dalam ons setiap hari, terutama jika habis berolahraga. Jadi, aturan delapan cangkir sehari hanya berlaku untuk yang tidak banyak bergerak.
Jika mengonsumsi serat dalam jumlah yang banyak pun kebutuhan airnya lebih banyak lagi. Jika tidak, dapat menyebabkan sembelit.
Editors' Pick
2. Melakukan diet tinggi protein
Ketika Mama memilih daging tanpa lemak, tahu, dan kacang-kacangan, pastikan makanan yang dikonsumsi cukup protein. Terutama saat mengurangi kebutuhan protein secara keseluruhan.
Pastikan protein dengan skala rendah akan menurunkan lemak, bukan otot sehingga penting untuk mendapatkan protein yang memadai dalam diet kita.
Sebuah studi menemukan bahwa diet dengan konsumsi protein 15-25 persen dari kalori harian mereka, menyimpan 45 persen kelebihan kalori sebagai otot. Sementara yang mengonsumsi protein hanya 5 persen dari kalori harian, menyimpan 95 persen kelebihan kalori sebagai lemak.
Menurut Cari Coulter, R.D., direktur program Wellspring Weight Loss Camp di Kenosha, Wisconsin, tubuh mengeluarkan lebih banyak energi untuk memetabolisme protein daripada karbohidrat atau lemak. Jadi diet tinggi protein membuat kita membakar sedikit lebih banyak kalori.
3. Terlalu banyak konsumsi makanan sehat
Ahli diet terdaftar, Brooke Schantz dari Loyola University Health System, mengatakan konsumsi buah-buahan bernutrisi terlalu banyak bisa menyebabkan kenaikan berat badan.
Banyak pasiennya yang melaporkan bahwa mereka mengonsumsi buah sepanjang hari, tapi merasa bingung karena berat badan tidak turun.
Schantz melaporkan bahwa konsumsi berlebih makanan sehat mudah dilakukan, tetapi berlaku aturan yang sama seperti junk food. Jika asupan kalori total kita lebih tinggi dari energi yang dibakar dalam sehari, berat badan akan naik. Namun, jika lebih rendah, berat badan akan turun.
Perlu Mama ketahui, label mungkin menuliskan makanan atau minuman rendah lemak atau bebas lemak.
Tapi tetap perhatikan jumlah yang dikonsumsi sehingga tidak makan terlalu banyak. Makanan yang mengandung klaim kesehatan, mungkin saja mengandung gula dan kalori yang tinggi.
4. Melakukan olahraga yang tidak berbeda
Olahraga adalah cara yang bagus untuk menurunkan berat badan. Tetapi, penting untuk diketahui bahwa olahraga harus beragam. Setiap jenis olahraga memengaruhi tubuh dengan cara tertentu. Oleh karena itu, kita tidak harus memberikan pilihan hanya untuk kardio atau peregangan.
Mama bisa menambahkan olahraga dengan intensitas tinggi dan berkekuatan, berenang, dan bahkan seni bela diri.
Jangan pula berpikir bahwa olahraga hanya mungkin dilakukan di gym dengan peralatan olahraga. Mama bisa melakukannya di rumah atau di jalanan sekitar rumah. Asal dilakukan tanpa terbebani.
Ingat, jangan membebaskan diri dengan makanan apapun meski sudah melakukan olahraga. Itu tidak akan membantu berat badan turun.
5. Mengalami stres berlebih
Stres memiliki efek buruk bagi seluruh tubuh, khususnya masalah berat badan. Ini memengaruhi diet dan kondisi emosional serta kondisi fisik bersamaan dengan kualitas latihan. Selain itu, kadar hormon stres (kortisol) yang tinggi meningkatkan pembentukan lemak.
Ketika mengalami tekanan, kita cenderung meraih kudapan tidak sehat dan berkalori tinggi untuk membuat perasaan jadi nyaman. Kemungkinan kita makan ketika tidak benar-benar lapar dan itu membuat berat badan tidak turun.
Gunakan setiap kesempatan untuk mengurangi stres, seperti mencoba lebih santai, melakukan hobi, dan bergaul dengan teman-teman. Ketika merasa santai, kita memiliki motivasi lebih untuk mengatasi pengurangan lemak perut.
Sekarang, Mama sudah tahu alasan berat badan tidak pernah turun, meskipun sudah berolahraga dan konsumsi makanan sehat.
Oleh karena itu, Mama perhatikan kembali aturan diet, konsumsi makanan, dan olahraga yang dijalani sehingga sesuai untuk penurunan berat badan.
Baca juga:
- 4 Jenis Diet Paling Populer, Mana yang Cocok untuk Orang Indonesia?
- Ketahui 5 Pola Diet Ini, Ternyata Sering Bikin Gagal Turun Berat Badan
- Eksklusif: Gista Putri Ungkap Tips Diet dan Perawatan Tradisional Setelah Persalinan