Perhatikan! Ini Beberapa Hal yang Sebabkan Maag Kumat saat Berpuasa
Hindari beberapa hal ini supaya maag tidak timbul dan puasa tetap nyaman
11 Mei 2020
Follow Popmama untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Salah satu penyakit yang umumnya berkaitan dengan puasa adalah maag. Terjadi ketika asam lambung mengalir kembali ke kerongkongan, yang merupakan pipa makanan penghubung tenggorokan dan perut.
Gejala mulas biasanya sering terjadi tak lama setelah makan dan dapat berlangsung selama beberapa menit atau bahkan berjam-jam. Beberapa orang mungkin merasakan sensasi terbakar di dada atau tenggorokan, rasa asam atau pahit di mulut, atau bahkan gejala batuk.
Adapun beberapa hal yang sebabkan maag saat berpuasa. Popmama.com akan membagikan informasinya di bawah ini.
1. Konsumsi makanan pedas, asam, dan penuh lemak
Hal utama yang sebabkan maag saat berpuasa adalah mengonsumsi makanan pemicu maag, yaitu makanan pedas, asam, dan penuh lemak. Hidangan pedas dan saus tomat, dapat memicu serangan mulas yang dapat berlangsung selama beberapa jam.
Makanan dan minuman yang juga dapat memperburuk maag adalah makanan bersifat asam, seperti buah jeruk dan jus lemon.
Termasuk pula makanan berlemak, seperti gorengan, kentang goreng, burger, dan lain sebagainya. Ditambah, meneguk minuman yang mengiritasi seperti kopi, soda, dan alkohol.
2. Makan larut malam dan langsung tidur
Makan larut malam lalu tidur setelahnya dapat sebabkan maag saat berpuasa keesokan harinya karena makanan tidak tercerna dengan baik.
Berbaring dengan perut penuh membuat isi perut menekan lebih keras terhadap sfingter esofagus bagian bawah (LES - katup antara kerongkongan dan perut) yang meningkatkan kemungkinan makanan refluks.
Sebaiknya tunggu 2-3 jam setelah makan baru tidur dengan posisi kepala lebih tinggi dari perut untuk membantu mengurangi tekanan tersebut.
Editors' Pick
3. Makan berlebihan ketika sahur dan berbuka
Sebagian orang, makan sahur dalam jumlah besar karena mengira dapat menyimpan energi untuk berpuasa. Ataupun berbuka puasa secara kalap untuk balas dendam setelah tidak makan seharian.
Padahal, makan sekaligus dalam jumlah besar akan meningkatkan sekresi asam lambung dan menimbulkan rasa mulas.
Enzim pencernaan dalam perut terbatas sehingga membutuhkan waktu lebih lama untuk mencerna makanan berlebih. Ini dapat memperlambat proses pencernaan. Perut yang terisi penuh pun menyebabkan rasa sakit dan tidak nyaman.
4. Makan terlalu cepat ketika sahur dan berbuka
Telat makan sahur biasanya membuat orang jadi makan terlalu cepat sebelum waktu subuh tiba. Sementara, orang makan cepat ketika berbuka puasa akibat lapar mata dan ingin segera mencoba semua makanan yang ada.
Makan terlalu cepat membuat sistem pencernaan bekerja lebih keras dan sulit melakukan apa yang seharusnya. Itu karena makanan kasar yang masuk ke sistem pencernaan akibat tidak mengunyah makanan sampai halus.
Celakanya, bisa berakhir dengan menderita sistem pencernaan yang buruk dan meningkatkan peluang mengalami maag.
5. Stres memicu perilaku yang sebabkan maag
Stres belum terbukti benar-benar menyebabkan maag. Namun, hal itu dapat menyebabkan perilaku yang memicu sakit maag.
Selama masa-masa penuh tekanan, rutinitas normal biasanya agak terganggu, seperti hal makan, olahraga, dan obat-obatan.
Keduanya memiliki keterkaitan, stres dapat membuat sakit maag memburuk. Rasa panas terbakar pada perut juga meningkatkan stres.
6. Merokok meningkatkan refluks asam dan dispepsia
Merokok segera setelah berbuka puasa adalah kebiasaan yang sering terlihat di bulam Ramadan.
Perokok yang berpuasa, biasanya tidak merokok selama jam-jam puasa. Tetapi setelah berbuka, mereka mulai merokok dengan jumlah lebih banyak.
Perilaku tersebut dapat meningkatkan risiko refluks asam dan dispepsia.
7. Konsumsi obat-obatan dapat memberi efek samping yang sebabkan maag
Ditemukan bahwa minum obat tertentu seperti obat tekanan darah tinggi, aspirin, dan beberapa antibiotik dapat berkontribusi pada peningkatan keasaman lambung yang bisa menyebabkan maag. Sebaiknya, konsultasikan dulu ke dokter sebelum konsumsi obat-obatan tertentu.
Itulah informasi mengenai penyebab penyakit maag yang kerap timbul saat menjalani ibadah bulan puasa. Apakah Mama mengalami asam lambung yang naik saat berpuasa?
Baca juga:
- Menu Buka Puasa yang Cocok untuk Penderita Maag
- 5 Gejala Maag pada Anak Balita yang Harus Orangtua Ketahui
- Shareefa Daanish Maag dari Kecil, Ini yang Dilakukan pada Anaknya