Begini Cara Membuat Anak Nyaman Pindah ke Rumah Baru
Anak-anak selalu butuh waktu menyesuaikan diri dengan hal baru, tapi mereka juga cepat beradaptasi
14 November 2019
Follow Popmama untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Pindah dari rumah orangtua ke rumah baru merupakan fase yang membahagiakan bagi pasangan orangtua.
Tapi belum tentu untuk anak yang sudah terbiasa dengan keberadaan Oma dan Opa serta teman-temannya di rumah lama. Kondisi ini bisa jadi pengalaman traumatis bagi anak jika Mama tidak mendiskusikan rencana pindah rumah lebih dulu dengannya.
Butuh waktu bagi anak-anak melewati masa transisi dari rumah lama ke rumah barunya.
Untuk itu, sebelum pindah rumah, Mama dan Papa perlu memberikan penjelasan alasan pindah dan berikan informasi sebanyak-banyaknya tentang rumah baru dengan jujur.
Sehingga anak tidak berekpektasi berlebihan dengan tempat tinggalnya yang baru.
Menyiapkan mental anak agar menerima lingkungan baru, perlu disesuaikan dengan usianya. Berikut trik yang bisa Mama coba:
Editors' Pick
1. Usia toddler-preschool
Pada usia ini anak lebih mudah diajak pindah rumah, mereka belum terlalu paham dengan perubahan yang terjadi.
Meski begitu Mama perlu melakukan beberapa trik agar si Kecil mudah beradaptasi dengan lingkungan barunya:
- Ceritakan proses pindah rumah seperti apa, gunakan truk mainan untuk bermain peran.
- Saat mengepak mainan dan perlengkapan anak ke dalam kardus, jelaskan bahwa Mama bukan bermaksud membuangnya. Sertakan si Kecil merapihkan dan memasukan barang-barangnya ke dalam kardus.
- Ajaklah anak mengunjungi calon rumah barunya beberapa kali, kenalkan lingkungan di sekitar rumah agar si Kecil mulai beradaptasi. Beritahu letak taman dan area bermain di sekitar rumah, serta calon teman-temannya. Agar saat pindah rumah, dia sudah terbiasa dengan lingkungan barunya.
- Hindari melakukan perubahan drastis bagi anak di rumah baru. Atur tata letak barang-barang, terutama kamar anak layaknya di rumah lama, sehingga dia tidak merasa asing.
2. Usia 6 sampai 10 tahun
Butuh pendekatan emosional saat menjelaskan rencana pindah rumah pada anak usia sekolah. Sebab selain rumah baru, dia juga akan beradaptasi dengan sekolah dan teman-teman barunya. Mama perlu mempertimbangkan hal berikut sebelum pindah rumah agar si Anak menerima fase ini tanpa rasa khawatir.
- Perhatikan waktu pindah, yang terbaik adalah saat pergantian tahun ajaran baru. Sebab memudahkan anak dalam urusan sekolahnya. Saat tahun ajaran baru, anak-anak juga cenderung belum terlalu mengenal satu sama lain dalam satu kelas.
- Kumpulkan informasi tentang sekolah barunya mulai jarak tempuh dari rumah, fasilitas, kurikulum dan cara belajar di sekolah apakah sesuai dengan yang anak butuhkan. Ketahui juga tempat-tempat untuk kegiatan anak di luar sekolah seperti bimbingan belajar, atau tempat yang mendukung hobi anak seperti berenang, sepak bola, les musik, dan sebagainya.
- Bebaskan anak mendesain kamar tidurnya sendiri, agar dia excited dengan rencana kepindahan ini.
3. Usia remaja
Remaja pada umumnya sulit menerima perubahan yang secara tiba-tiba termasuk soal pindah rumah.
Dengarkan segala kekhawatirannya jika harus meninggalkan rumah dan teman-teman lamanya yang sudah terjalin hubungan sangat dekat.
Berikan penjelasan bahwa dia tetap bisa keep in touch dengan teman-temannya di akhir pekan jika jarak rumah baru cukup dekat dengan tempat tinggal lama.
Jika terlalu jauh atau pindah kota, media sosial bisa membantu teenager untuk berkomunikasi dengan teman-temannya.
Selain itu, berikan pemahaman bahwa situasi ini juga sebagai latihan bagi anak saat dewasa nanti untuk menghadapi masa kuliah dan dunia kerja.
Memang butuh waktu bagi anak-anak untuk beradaptasi dengan lingkungan barunya.
Orangtua harus menerimanya dan bersabar, tetap tunjukan sikap positif dan rasa gembira yang dapat ditularkan pada anak-anak, meski proses pindah rumah juga dirasa berat bagi Mama dan Papa.
Baca juga: