Kucing persia terkenal menggemaskan. Kucing yang berasal dari nama lama Iran ini sudah populer di kalangan pecinta kucing. Karakteristik kucing persia memang khas dan ini yang membedakannya dengan kucing jenis lain.
Tubuh kucing persia umumnya gemuk, tambun, dan besar. Bentuk hidungnya juga lebih pesek dan berwajah bulat.
Bulu panjang adalah ciri utama yang membuatnya tampil beda. Bicara soal sifat, kucing persia dikenal manja, lembut, dan tenang. Ia juga termasuk kucing yang penuh kasih sayang dan mudah beradaptasi di lingkungan baru.
Tak heran jika memelihara kucing persia jadi favorit anak-anak. Apalagi, Mama juga nggak perlu khawatir kucing ini suka keluar rumah karena ia lebih betah berada dalam ruangan guna memelihara kondisi bulu-bulunya yang lebat.
Nah, kalau Mama tertarik memelihara seekor kucing persia, cek dulu yuk 7 tips dari Popmama.comcara merawat kucing persia berikut.
1. Siapkan kandang dan jaga kebersihannya
Pexels/Craig Cumming
Kandang bisa jadi tempat tepat untuk kucing persia beristirahat. Usahakan kandang tersebut memang diperuntukkan bagi kucing persia, artinya ukuran kandang tepat dan terdapat ventilasi udara yang cukup.
Mama bisa menempatkan kandang di ruangan agak terbuka, agar sirkulasi udara dalam kandang juga lancar, plus sinar matahari juga tetap bisa masuk.
Selain itu, pastikan kandang kucing selalu terjaga kebersihannya. Mulai dari membersihkan sisa-sisa makanan yang berjatuhan hingga membersihkan kandang secara rutin.
Kandang kotor dan tidak terawat bisa menjadi sarang penyakit, terlebih lagi kucing persia lebih mudah terkena penyakit daripada kucing kampung (domestik short hair).
2. Sediakan tempat makan dan minum khusus
Pexels/Mircea Iancu
Meski sifatnya aksesoris, ternyata tempat makan dan minum khusus membantu Mama menjaga kebersihan rumah. Kucing pun bisa makan tanpa berantakan atau tercecer ke mana-mana.
Lebih baik cari tempat makan yang juga mempunyai tempat minum. Dalam satu wadah ada dua lubang, satu untuk pakan, satu untuk air minum. Pastikan lubang tersebut nggak terlalu cekung ya, Ma, mengingat lidah kucing persia tergolong pendek.
Taruh tempat makan di posisi yang sama. Jadi, kucing juga bisa mengenal di mana ia bisa mencari makanannya.
Editors' Pick
3. Berikan makanan yang sehat dan bergizi
Pexels/Freestock.org
Sama seperti anak, kucing persia juga butuh makanan sehat dan bergizi. Bukan sembarang makanan, seperti makanan sisa. Memberi kucing makanan berkualitas juga mendukung pertumbuhan dan kesehatan kucing, terutama menjaga kesehatan tulang dan bulu-bulunya.
Beberapa makanan kucing yang disarankan adalah:
Daging, seperti daging ayam, bebek, dan sapi, serta ikan (ikan tawar atau ikan laut). Daging bisa direbus dulu dan dicacah halus supaya lebih mudah dikunyah.
Makanan buatan pabrik. Biasanya tersedia dalam dua jenis, yaitu makanan kering dan makanan basah/kaleng. Beberapa merek yang dikenal berkualitas baik adalah Royal Canin, Whiskas, Pro Plan, Me-O, Friskies, dan Maxi.
Sementara itu, Mama juga perlu menyediakan air putih untuk minum kucing. Kalau mau memberi susu pun tidak bisa sembarang susu. Pakai susu khusus kucing, jangan susu untuk manusia karena kandungan di dalamnya berbeda.
4. Memandikan kucing satu kali seminggu
Pexels/Inge Wallumrød
Mama tentu tahu kucing punya kemampuan menjaga kebersihan badannya sendiri dengan menjilati bagian-bagian tubuhnya. Namun, cara ini kadang tidak cukup membuat tubuh kucing bersih sempurna.
Maka, Mama perlu memandikan kucing persia satu kali seminggu dengan sampo khusus kucing. Usai dimandikan, keringkan bulunya dengan handuk bersih dan hair dryer. Lalu, sisir bulu-bulunya agar rapi dan mengangkat bulu-bulu yang sudah mati.
5. Menyiapkan pasir, tempat pasir, dan serokan
maxpixel.net
Kalau Mama biasa memelihara kucing, tentu nggak asing dengan fungsi pasir. Pasir kerap dipakai sebagai medium mengurangi bau dan mengeringkan kotoran kucing. Untuk kucing persia, Mama bisa memakai pasir jenis zeolit.
Mama juga disarankan mengganti minimal 3 hari sekali, mengingat fungsinya menjadi tempat kucing buat kotoran. Kalau Mama tidak mengganti pasir ini, bisa membuat kucing tidak nyaman dan stres karena kebersihan lingkungannya terganggu.
6. Bersihkan bagian-bagian kucing yang sulit ia jangkau
Pexels/Pixabay
Ada beberapa bagian tubuh kucing yang sulit dijangkau sendiri dan mudah kotor. Misalnya, pada bagian mulut, telinga, dan mata.
Pada bagian mulut, terutama gigi, kucing kerap mengalami pembengkakan di gusi. Kadang muncul karang gigi karena menyantap makanan basah. Membersihkan setiap usai makan bisa meminimalisir risiko kucing terkena penyakit.
Lalu, telinga sering berkutu dan ada kotoran. Bersihkan memakai cotton bud yang basah dengan hati-hati.
Sementara, jika ada bulu yang rontok, mata kucing persia bisa mengeluarkan air mata dan iritasi. Mama bisa memakai cotton bud untuk membersihkan matanya.
7. Rutin memberi vaksin
catster.com
Ya, kucing persia juga butuh vaksin, Ma. Selain kontrol berkala ke dokter hewan, pemberian vaksin membantu menjaga kekebalan tubuh kucing. Jadi, ia aman dari serangan virus atau penyakit lainnya.
Selain vaksin, kucing persia juga perlu diberi obat cacing. Obat ini berguna menjaga pencernaan kucing. Kalau pencernaannya terganggu (misal karena diare), bisa membuat nafsu makan kucing turun dan tubuhnya sulit menggemuk. Mama tentu nggak mau hal ini terjadi pada kucing kesayangan, kan?
Nah, itulah 7 tips merawat kucing persia. Memang memelihara kucing persia butuh kesabaran dan ketelatenan, Ma.
Mama bisa mengajak si Kecil untuk terlibat dalam pembagian tugas perawatan kucing ini. Jadi, selain menjadi teman bermain bagi si Kecil, kehadiran kucing sekaligus membantunya belajar bertanggung jawab. Gimana, mau coba, Ma?