Siapa yang tak tahu jamur crispy? Cemilan enak nan renyah itu menjadi favorit banyak orang.
Meski jamur sering dianggap sebagai sayuran, namun jamur juga terdapat berbagai macam nutrisi yang biasanya ditemui di dalam daging.
Jamur pun mengandung protein sehat, asam amino esensial, biotin, riboflavin dan sangat sedikit gula. Jamur rupanya juga bermanfaat mencegah diabetes dan menurunkan kolesterol.
Nah, berikut akan dibahas lima jenis jamur yang tumbuh di Indonesia dan aman untuk dikonsumsi. Langsung cek yuk!
1. Jamur enoki
Freepik/ user7222390
Jenis jamur yang bisa dimakan salah satunya adalah jamur enoki. Bentuknya yang panjang dengan batang berwarna putih, jamur ini pun dapat diolah menjadi sup jamur enokitake atau dicampurkan dalam berbagai masakan lainya.
Jamur enoki banyak dijumpai di negara musim dingin, di Indonesia sendiri juga banyak yang mulai membudidayakannya.
Maka dari itu tak heran jika harganya sedikit lebih mahal dibanding jamur lain.
Di sisi lain kandungan di dalam 100 gram jamur enoki mentah terdapat air, energi, karbohidrat, protein, serat, kalium (potassium), fosfor, magnesium, niacin, selenium, folat, vitamin D, zinc, dan zat besi.
Selain itu jamur enoki juga kaya akan antioksidan yang bisa mencegah efek buruk radikal bebas.
Mungkin kamu tertarik ingin menanam jenis jamur ini. Ikuti yuk langkahnya:
Pertama-tama kamu siapkan botol plastik yang sudah dibersihkan dan kemudian campurkan media tanam seperti serbuk gergaji dan bongol jagung di dalamnya.
Langkah kedua, buatlah sebuah rak penompang dari kayu atau bambu dan susun dengan kuat agar tidak mudah rusak serta mudah untuk dipindahkan.
Lalu kamu harus siapkan ruangan bersuhu 150 derajat celcius dengan kelembapan sekitar 70% dalam waktu sekitar 30 hari ya.
Jika ruangan kurang lembap, maka kamu bisa menyemprotkan air di sekitar ruangan tersebut. Hal ini sangat penting untuk menjaga pertumbuhan jamur enoki.
Usahakan memakai media tanam yang terlindung dari sinar matahari dengan baik, dengan begitu pertumbuhan jamur enoki bisa tumbuh maksimal dan terus tumbuh ke atas.
Jangan lupa lakukan proses penyiraman untuk menjaga kelembapan media tanam setiap 3 hari sekali ya.
Editors' Pick
2. Jamur kancing
Freepik/bearfotos
Selain jamur enoki, jamur kancing juga aman dikonsumsi dan mudah ditemui di pasaran.
Bentuknya bulat yang menyerupai kancing serta berwarna putih, coklat dan krem ini bisa dijadikan bahan isian dalam masakan seperti lumpia atau sebagai topping pizza.
Rasanya yang lezat, jamur kancing pun memiliki serat, kalium, dan vitamin C yang dapat menjaga tekanan darah dan kolesterol.
Mengonsumsi jamur kancing pun bisa menurunkan risiko terjadinya penyakit kardiovaskuler dan hipertensi lho!
Untuk bisa mengonsumsinya setiap hari, kamu bisa menanam jamur kancing di rumah. Berikut cara menanamnya:
Sebagai langkah awal kamu sebelumnya kamu sudah menyediakan bibit jamur kancing F3. Kamu bisa mendapatkannya di toko pertanian atau koperasi tani.
Siapkan media dengan suhu 320 derajat celcius, lalu buka bungkus bibit jamur kancing secara perlahan dan jangan sampai tumpah.
Langkah ketiga tebarkan perlahan dan secara merata ke atas media budidaya dan usahakan kamu sudah membuat rak tanam dengan ketinggian 20cm, untuk panjang dan lebar kurang lebih 3 cm x 1 m. Perlu anda ketahui untuk bibit yang diperlukan sekitar 10 hingga 14 botol dengan isi 220 cc dalam sekali tebar.
Lalu biarkan dan tunggu hingga meselium tumbuh, biasanya ini akan tumbuh pada hari ke 14 setelah bibit di tebar. Namun jika melebihi batas waktu tidak terdapat miselium, jangan khawatir. Kamu bisa mencobanya kembali ya.
Setelah miselium tumbuh, kemudian lapisi miselium dengan tanah setebal 5 cm untuk media pembentukan tubuh jamur kancing dan mengurangi kerusakan kompos yang terjadi. Cara ini juga membantu cepatnya proses pertumbuhan dan mengurangi penguapan air yang terjadi walau di ruangan tertutup sekali pun.
Untuk langkah terakhir, saat memanennya kamu harus tepat waktu lho. Kamu tidak boleh terlambat sehari pun, hal ini karena sifat jamur yang mudah layu.
3. Jamur kuping
Organic Facts
Tentunya kamu sudah sering memakan jamur kuping bukan? Ya, jamur kuping merupakan jenis yang paling familier.
Teksturnya yang renyah dan kenyal mirip jeli membuat jamur kuping ini jadi favorit banyak orang.
Sementara jamur kuping sendiri terdiri dari tiga jenis yaitu jamur kuping putih, jamur kuping hitam, dan jamur kuping merah. Ketiga jenis jamur ini sering dijadikan olahan makanan yang lezat dan bergizi.
Biasanya blackfungus diolah menjadi tumisan atau sup jamur.
Sementara satu mangkuk jamur memiliki 1,7 mg zat besi, mineral yang sangat penting untuk memproduksi sel darah merah.
Selain itu juga terkandung riboflavin, fungsinya sebagai antioksidan yang melindungi tubuh dari kerusakan akibat radikal bebas.
Budidaya jamur kuping yuk! Berikut proses penanaman jamur kuping:
Langkah awalnya kamu bisa mendapatkan bibit dari petani jamur kuping atau membelinya di toko, pastikan juga membelinya bibit jenis f4 yang telah siap pakai. Tentunya akan lebih praktis dan tidak memakan waktu yang cukup lama.
Langkah kedua, usahakan suhu pada medianya normal ya. Lalu semprotkan terlebih dahulu alkohol dengan kadar 70% ke tangan anda agar steril dan mencegah bakteri atau kuman menggagalkan proses budidayanya.
Kemudian gunakan besi atau kawat sepanjang 30 cm hingga 45cm untuk menebarkan bibit jamur dengan memanaskannya ke dalam api pembakaran spirtus dan juga semprotkan dengan alkohol agar lebih steril.
Langkah selanjutnya untuk menebarkan bibit, kamu bisa memulai dengan mencelupkan besi atau kawat ke dalam botol bibit ke dalam mulut ring dan menggoyangkannya hingga bibit menyebar secara rata ke permukaan media budidayanya. Tutup ring kembali dengan rapat.
Jangan lupa menggunakan lampu 60 watt untuk penyinarannya dalam satu ruangan budidaya ya. Biarkan jamur tersebut selama 1 hingga 2 bulan.
Nah, masa panen jamur kuping dapat dipanen sebanyak 4 kali. Kamu pun bisa memanennya dengan cara mencabut jamur kuping hingga ke akarnya. Cara tersebut agar akar tidak mengganggu pertumbuhan jamur yang sedang tumbuh.
4. Jamur merang
Freepik/nipapornnan
Nah, jamur yang satu ini tumbuh berkembang di iklim tropis dan sub tropis.
Jamur merang pun mudah dibudidayakan. Bentuknya bulat merupakan makanan yang cukup lezat sebagai pengganti daging.
Diolah menjadi capcai atau tumis pun akan menggunggah selera makanmu.
Jamur ini juga memiliki kandungan protein yang cukup tinggi sehingga sangat baik dan aman untuk dikonsumsi.
Di mana jamur merang dapat melawan lemak jahat yang mengakibatkan naiknya kolesterol dalam darah.
Tak hanya jamur kuping, kamu pun juga bisa budidaya jamur merang di rumah. Caranya mudah kok.
Sebagai langkah awal kamu pun harus membuat rumah untuk jamur atau yang dinamakan kumbung. Sementara kumbung bisa di buat dari rangka besi serta dinding plastik, rangka bambu dinding serta atap plastik, rangka bambu dinding daun nipah serta atap plastik, maupun bangunan batu permanen. Pada umumnya ukuran kumbung yang ideal yaitu 6 m x 4 m dengan tinggi 2, 5 m. Agar suhu kumbung supaya terus panas, usahakan dinding kumbung dilapis dengan styrofoam.
Kedua: fermentasi utuk media tumbuhnya yaitu memakai berbentuk kombinasi limbah kapas serta jerami dengan perbandingan 2 : 1 atau 1 : 1, serta 3-4% kapur pertanian. Bahan ini digabung rata, lalu di rendam di air sepanjang 2-3 jam atau bila perlu 24 jam. Selanjutnya diperas dan ditumpukkan pada ruang dengan dasaran lantai untuk membuat timbunan dengan ukuran 1, 5×1, 5×1, 5 m3. Timbunan tersebut ditutup dengan selubung plastik. Biarkan fermentasi berlangung sepanjang 2-4 hari.
Ketiga: sebarkan bibit pada semua permukaan kompos. Untuk bagian raknya yaitu sekitar panjang 3 m, lebar 1 m. Untuk proses ini diperlukan 4-6 botol bibit berkapasitas 500 ml. Sesudah bibit ditempatkan, lalu tutup jendela atau pintu selama 3 hari. Usahakan agar temperatur dalam ruang tidak ada mengalami perubahan, tujuannya untuk miselium tumbuh.
Untuk langkah selanjutnya kamu harus melakukan proses pengairan dan penyiraman. Caranya yakni semprotkan air dengan sprayer pada permukaannya. Sebelumnya campurkan urea pada air yang akan disemprotkan sekitar 2-3 sendok makan urea ke dalam 20 liter air.terlebih dahulu.
Proses berikutnya pemeliharaan. Di mana kamu harus melindungi suhu dan kelembapannya. Usahakan suhunya 30-35 derajat celcius ya. Sementara kelembapan sekitarnya sekitar 80-90%. Jangan lupa untuk menuntaskan jamur-jamur liar yang ada di sekitarnya.
5. Jamur tiram
Freepik/nipapornnan
Jenis jamur lainnya yaitu jamur tiram. Jamur yang bentuknya putih, lebar, tumbuh bergerombol seperti payung ini mudah ditemukan di pasaran.
Kebutuhan akan jamur tiram ini selalu tinggi, karena tekstur dan rasanya disukai semua kalangan masyarakat. Maka tak heran jika banyak orang tertarik untuk memulai usaha budidaya.
Jamur tiram pun lebih lezat jika dibuat pepes atau jamur crispy yang crunchy.
Jamur yang harganya sangat terjangkau ini pun juga bermanfaat untuk mencegah anemia dan meningkatkan sistem imunitas dan sebagai sumber vitamin B3 (niacin) yang baik bagi tubuh.
Kamu penggemar jamur tiram? Kenapa nggak coba budidaya jenis jamur ini di rumahmu? Ikuti caranya ya!
Sudah pasti langkah awalnya kamu harus mendapatkan bibit jamur tiram membeli bibit F1 dari toko penyedia bibit jamur.
Untuk langkah kedua siapkan media tempat pertumbuhan jamur tiram dengan menggunakan baglog. Baglog ini bisa terbuat dari bekatul, serbuk gergaji dan kapur. Campuran tiga bahan inilah yang nantinya bisa mengeluarkan jamur tiram.
Langkah yang satu ini cukup penting dilakukan sebelum kamu menanam jamur tiram, yaitu dengan proses fermentasi. Cara ini akan menghasilkan jamur yang akan dipanen. Caranya cukup diamkan media tumbuh tersebut selama kurang lebih 5 hingga 10 hari. Tujuannya agar proses pelapukan atau pengomposan pada material tanah sudah terjadi. Pada proses ini pun pastikan suhu udara di sekitar media tumbuh jamur meningkat hingga 70 derajat celcius ya.
Selanjutnya adalah proses sterilisasi baglog jamur tiram. Yang pasti kamu membutuhkan beberapa drum. Drum pertama, isi drum dengan air sekitar 30-50 cm dari dasar drumnya. Kemudian panaskan air dalam drum sampai mengeluarkan uap dan tutuplah drum yang sudah dilubangi, lalu diisi selang besar untuk dihubungkan dengan drum ke-dua. Aliran uap masuk ke drum ke-dua dari bawah. Kemudian bagian atas ditutup dengan pengguncang dari besi yang diberi lubang untuk dihubungkan dengan drum ke-3. Drum ke-3 prosedurnya pun sama seperti langkah di atas. Sampai pada drum terakhir harus pada plastik yang diikat dengan tali tambang.
Setelah proses sterilisasi baglog jamur tiram selesai kamu lakukan, selanjutnya pindahkan baglog tersebut ke tempat inokulasi dan biarkan selama 1×24 jam agar kembali ke suhu normal. Pastikan bahwa sirkulasi udaranya di tempat tersebut berjalan dengan baik untuk mencegah baglog tercemar bakteri atau spora pathogen.
Jenis jamur yang bisa dikonsumsi pada umumnya mengandung aneka nutrisi yang bermanfaat seperti protein, air, kalori, karbohidrat, zat besi, kalsium, vitamin B, vitamin C dan serat.