5 Cara Efektif Mencegah Percikan Air Hujan Masuk Rumah
Meski sedikit, percikan air yang masuk ke rumah cukup mengganggu
26 Maret 2021
Follow Popmama untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Saat musim hujan sedang mencapai puncaknya, terkadang hujan yang turun juga disertai angin kencang. Alhasil, sebagian percikan air pun ‘berhasil’ masuk ke dalam rumah.
Umumnya, balkon atau teras adalah daerah yang paling sering terkena percikan air hujan ini. Namun, tidak menutup kemungkinan juga percikan air dapat masuk dari sela-sela jendela atau pintu utama.
Meski tidak banyak, percikan air yang masuk tentu akan membuat lantai dan furnitur Mama basah. Mama pun terpaksa mengepel genangan air yang muncul akibat percikan air tersebut.
Nah, ternyata masuknya percikan air bisa disebabkan oleh desain rumah lho, seperti kemiringan atap yang kurang memadai ataupun ketiadaan kanopi.
Agar rumah Mama bebas dari percikan air hujan, berikut Popmama.com ungkap cara efektif untuk mengatasinya:
1. Memasang lidah atap tambahan
Teras adalah salah satu bagian rumah yang rawan terkena percikan air hujan. Walaupun memiliki atap, terkadang panjang atap tidak memadai untuk menghalau percikan air hujan.
Sebagai solusi, Mama bisa memasang lidah atap tambahan. Agar fungsinya maksimal, pasang lidah atap dengan kemiringan 30 derajat ya, Ma.
Sesuaikan juga panjang lidah atap dengan teras Mama. Sebaiknya lidah atap dibuat sedikit lebih panjang daripada teras Mama.
Editors' Pick
2. Memasang kanopi tambahan
Meski sudah ditutup, terkadang percikan air hujan dapat masuk ke rumah melalui celah kusen jendela, apalagi saat hujan turun disertai angin kencang.
Nah, Mama dapat mengatasi hal tersebut dengan memasang kanopi tambahan di jendela rumah Mama. Kanopi akan menghalau air hujan sehingga rumah terbebas dari percikan air.
Kanopi juga bisa menjadi bagian dari desain rumah Mama lho. Saat ini, ada banyak desain kanopi yang bisa Mama pilih.
3. Memasang tirai bambu
Memasang tirai bambu bisa menjadi solusi murah meriah jika memasang lidah atap maupun kanopi belum sesuai dengan budget Mama. Umumnya, tirai ini dijual dengan harga ratusan ribu saja.
Nah, Mama bisa memasangnya di teras ataupun di jendela sesuai kebutuhan Mama. Tirai bambu hampir tidak bercelah sehingga efektif melindungi rumah Mama dari percikan air.
Saat hujan sudah berhenti, Mama pun bisa menggulungnya agar sinar matahari bisa masuk ke rumah. Praktis sekali kan?
Tidak hanya bermanfaat saat musim hujan, tirai bambu juga bisa menjaga agar rumah tetap sejuk saat musim kemarau nanti lho, Ma!
4. Menyisipkan kain di celah kusen jendela dan pintu
Meski sudah diukur sedemikian rupa, terkadang kusen jendela dan pintu masih menyisakan celah.
Nah, cara paling mudah untuk mengatasi percikan air yang masuk melalui celah tersebut adalah dengan menyisipkan kain.
Pilih kain yang tidak terlalu tebal namun dapat menyerap air dengan maksimal. Cara ini bisa menjadi solusi darurat ketiba hujan lebat tiba-tiba datang lho, Ma.
5. Memerhatikan desain rumah
Cara paling efektif agar rumah terhindar dari percikan air hujan adalah dengan memerhatikan desainnya.
Jika Mama menggunakan atap beton, idealnya atap tersebut memiliki kemiringan 30-35 derajat agar air bisa turun dengan mudah dan tidak masuk ke rumah. Sedangkan untuk atap asbes, kemiringan yang disarankan adalah 15-25 derajat.
Selain atap, perhatikan ketinggian rumah. Sebaiknya bagian dalam rumah lebih tinggi beberapa cm daripada teras supaya Mama tidak perlu khawatir genangan air yang terkumpul di teras masuk ke rumah.
Jika Mama sedang membangun rumah atau ingin melakukan renovasi, perhatikan ketentuan-ketentuan ini ya.
Itulah tips efektif yang bisa Mama lakukan agar rumah terhindar dari percikan air hujan. Selain melakukan tips di atas, jangan lupa menjauhkan furnitur kayu atau kain dari jendela atau pintu agar tidak rusak akibat percikan air ya, Ma.
Baca juga:
- Waspada Hipotermia Saat Musim Hujan pada Anak, Ini Cara Menanganinya
- 5 Tips Rumah Anti Bocor Saat Musim Hujan
- 5 Bagian Rumah yang Harus Diperhatikan Ketika Masuk Musim Hujan