Jika Mama punya waktu luang dan suka berkebun, mengapa tidak mencoba membuat terrarium sendiri di rumah?
Terrarium adalah sebuah taman mini yang ditata dalam sebuah wadah kaca transparan. Mama bisa bebas berkreasi dengan tanaman kesayangan Mama tanpa kepanasan akibat terik matahari.
Selain mempercantik rumah, perawatan terrarium juga terbilang sangat mudah. Mama hanya perlu menberinya air satu hingga dua kali seminggu.
Hal ini karena tanaman dan material di dalam terrarium sudah membentuk ekosistemnya sendiri yang mirip dengan kondisi asli di alam.
Bahkan terrarium yang dibuat dalam wadah tertutup tidak perlu diberi air lho, Ma.
Tapi, tidak sembarang tumbuhan dapat digunakan untuk membuat terrarium. Sebagian besar tanaman untuk terrarium merupakan tanaman sukulen atau kaktus. Berikut Popmama.comungkap tanaman-tanaman yang bisa Mama pilih:
1. Kaktus dengan duri-durinya yang indah
Pexels/Alizee Marchand
Pada habitat aslinya, kaktus tumbuh dalam kondisi kering dan tidak lembab. Oleh karena itu, tanaman yang satu ini tidak membutuhkan banyak air.
Kaktus sangat cocok untuk melengkapi terrarium dengan wadah terbuka. Sebaliknya, ia tidak disarankan untuk terrarium tertutup karena terrarium jenis ini memiliki tingkat kelembapan yang lebih tinggi.
Selain pemilihan wadah, perhatikan juga jenis tanaman lain yang ditanam bersama kaktus. Sebaiknya Mama tidak menanam kaktus bersamaan dengan tanaman yang membutuhkan banyak air.
Pasalnya, kaktus akan cepat mati jika kebanyakan air. Yang terbaik adalah mengkombinasikan kaktus dengan jenis kaktus lain.
2. Pakis dengan daun yang hijau dan rimbun
Pixabay/Wow_Pho
Tumbuhan pakis adalah tumbuhan yang memiliki sistem pembuluh sejati dan berkembang biak dengan bantuan spora.
Tumbuhan ini telah tumbuh di bumi sejak berjuta-juta tahun yang lalu lho, Ma. Fosil pakis tertua bahkan sudah berusia 360 juta tahun!
Berbanding terbalik dengan kaktus, tanaman pakis membutuhkan kelembapan yang tinggi.
Tanaman ini sangat cocok jika Mama ingin membuat terrarium tertutup. Ada banyak jenis pakis yang bisa Mama pilih. Tanaman ini juga sangat mudah ditemukan di toko tanaman.
Editors' Pick
3. Hedera helix dengan daun menyerupai bintang
Wikimedia Commons
Tanaman lain yang bisa digunakan untuk mempercantik terrarium adalah hedera helix atau lebih dikenal dengan nama ivy.
Tanaman ini merupakan tanaman rambat yang memiliki bentuk daun yang menarik. Daunnya berwarna hijau dengan bingkai warna kuning.
Sama seperti pakis, hedera helix juga membutuhkan kelembapan yang tinggi. Mama perlu menyiramnya secara rutin setiap minggu.
Tapi, perhatikan keseimbangan antara volume air dan ukuran wadah terrarium. Pasalnya, kondisi yang terlalu lembab berpotensi membuat jamur tumbuh.
4. Lidah mertua yang mampu menyerap polusi
Wikipedia
Tanaman yang satu ini sempat terkenal dalam beberapa waktu terakhir karena dipercaya mampu menyerap racun di udara dan mengurangi polusi.
Secara fisik, ia memiliki daun yang kaku dan tebal berwarna hijau dengan belang putih. Ukurannya pun beragam sehingga Mama bisa menyesuaikannya dengan ukuran wadah yang Mama miliki.
Dalam hal perawatan, lidah mertua termasuk tidak cerewet. Ia dapat ditempatkan di dalam ruangan maupun di luar ruangan. Ia juga adalah tanaman yang kuat.
Bahkan Mama tidak perlu khawatir jika lupa menyiramnya selama seminggu, lidah mertua Mama pasti masih tetap bertahan.
5. Fittonia yang kecil dan unik
Wikimedia Commons
Fittonia adalah jenis tanaman rambat dengan daun yang unik. Daunnya berbentuk bulat memanjang dengan warna dasar hijau.
Beberapa daun memiliki urat halus berwarna merah sedang yang lain berwarna putih. Tapi Mama tidak perlu khawatir, meskipun termasuk tanaman rambat, pertumbuhan tanaman ini cukup lambat kok, Ma.
Yang perlu diingat ketika merawat tanaman ini adalah menjauhkannya dari terik matahari langsung. Perawatan tanaman ini terbilang cukup sulit.
Ia membutuhkan lingkungan dengan suhu yang lembab, hangat, dan stabil. Lingkungan yang terlalu panas akan membuat daun cepat layu.
Jika memilihnya untuk terrarium, sebaiknya letakan terrarium di dalam ruangan ya, Ma.
6. Kuping gajah yang memiliki kandungan herbal
Wikimedia Commons
Kuping gajah termasuk tanaman anthurium. Warna daunnya mirip dengan daun fittonia, hanya saja ia berbentuk hati dengan ujung yang lebih lancip. Tidak hanya sebagai tanaman hias, kuping gajah juga dipercaya sebagai tanaman herbal lho. Salah satunya adalah untuk mempercepat penuaan bisul.
Agar kuping gajah yang Mama tanam tidak cepat layu, jauhkan terrarium dari sinar matahari secara langsung.
Tapi, jika Mama meletakannya di dalam ruangan, pastikan tidak meletakannya di ruangan berpendingin ya, Ma. Tanaman ini membutuhkan kelembapan yang tinggi.
Udara kering yang dihasilkan pendingin ruangan hanya akan membuat tanaman ini cepat layu.
7. Tanaman sukulen yang tidak membutuhkan banyak air
Pixnio/Toper Domingo
Sama seperti kaktus, tanaman sukulen tumbuh di lingkungan yang kering dengan curah air yang rendah. Untuk bertahan hidup, tanaman ini menyimpan air pada bagian daun, batang, dan akar.
Mekanisme ini membuat tanaman sukulen tumbuh dengan bentuk fisik yang menarik. Rata-rata daun mereka akan tumbuh dengan tampilan yang sedikit gemuk.
Karena membutuhkan lingkungan yang kering, tanaman ini cocok ditanam di terrarium terbuka. Pastikan tidak memberinya terlalu banyak air karena hal ini akan membuat tanaman ini busuk.
Ada banyak tanaman sukulen yang bisa Mama pilih lho, seperti adenium, jathropa, euphorbia, dan pachypodium. Bahkan lidah buaya yang sering Mama temui juga termasuk tanaman sukulen lho, Ma.
Itulah tanaman-tanaman hias yang dapat Mama pilih untuk ditanam di dalam terrarium.
Sebelum memilih, perhatikan cara perawatan dan kebutuhan setiap tanaman agar ia tidak cepat layu ya, Ma. Selamat berkreasi dan berkebun, Ma!