Tak Hanya Mencegah Banjir, Begini 5 Manfaat Lubang Biopori
Lubang biopori akan menyuburkan tanah dan meningkatkan cadangan air
7 Mei 2021
Follow Popmama untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Saat hujan lebat terus turun, potensi banjir di beberapa tempat meningkat karena kurangnya resapan air yang baik.
Kondisi tersebut tentu membuat Mama khawatir. Tidak hanya menghambat transportasi, air banjir yang masuk ke rumah juga berpotensi merusak perabotan dan mengotori rumah dengan lumpur.
Agar banjir tidak terjadi lagi, sama-sama berusaha untuk menciptakan lingkungan yang lebih baik yuk, Ma. Ternyata, Mama bisa melakukannya dengan tindakan sederhana seperti membuat lubang biopori lho!
Lubang biopori adalah lubang berbentuk silinder yang dibuat secara vertikal ke dalam tanah. Lubang ini mampu meningkatkan daya resap tanah terhadap air sehingga mengurangi potensi banjir.
Namun, tidak hanya mencegah banjir, memiliki lubang biopori di rumah juga akan memberi Mama manfaat-manfaat lain lho! Berikut Popmama.com telah merangkum manfaat dari lubang biopori.
Disimak yuk, Ma!
1. Sebagai tempat pembuangan sampah organik
Setiap rumah tangga pasti memproduksi sampah. Umumnya, sampah-sampah tersebut dapat dibedakan menjadi dua macam, yaitu sampah organik dan sampah anorganik.
Sampah organik terdiri dari benda-benda yang dapat terurai secara alami, seperti sisa bahan makanan dan dedaunan. Sedangkan, sampah anorganik adalah sampah yang membutuhkan penanganan khusus agar dapat terurai, seperti plastik dan kaleng minuman.
Nah, Mama bisa membantu mengelola sampah dengan memiliki lubang biopori di rumah. Lubang ini dapat dijadikan tempat pembuangan sampah organik.
Editors' Pick
2. Sebagai tempat membuat pupuk kompos
Lubang biopori bukan tempat pembuangan sampah organik biasa. Sampah-sampah organik yang Mama buang ke dalamnya akan diurai oleh biota tanah. Setelah tiga bulan, sampah tersebut akan berubah menjadi pupuk kompos.
Nah, Mama bisa menggunakan pupuk kompos tersebut untuk menyuburkan tanaman Mama. Tentunya, cara ini lebih hemat dibandingkan membeli pupuk di toko bukan?