7 Tips Memilih Kasur Tingkat untuk Anak
Bunk bed adalah solusi untuk menghemat ruangan sempit tanpa menghilangkan fungsi
7 November 2019
Follow Popmama untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Setiap orangtua pasti ingin menciptakan kamar yang menyenangkan untuk anak. Selain untuk kebahagiaannya, juga supaya anak nyaman saat tidur sendiri. Namun, bagaimana jika kamar yang ada memiliki luas ruang yang terbatas?
Tidak perlu bersedih Ma, Mama tetap bisa menciptakan kamar yang menyenangkan meski dengan luas ruang yang terbatas kok.
Gunakanlah bunk bed atau kasur tingkat sebagai solusi. Ia akan menghemat ruangan yang ada tanpa mengurangi fungsi. Mama bisa memanfaatkan bagian atas untuk tempat tidur dan memanfaatkan bagian bawah untuk yang lainnya.
Namun, memilih kasur tingkat yang tepat dapat menjadi tantangan tersendiri.
Apalagi jika sudah berkaitan dengan aspek keamanan dan kenyamanan. Mama tentu tidak mau anak terluka karena jatuh dari atas kasur tingkat bukan?
Nah, Popmama.com telah merangkum beberapa tips yang bisa Mama aplikasikan ketika memilih kasurtingkat.
Dengan tips-tips berikut, dijamin anak akan semakin senang, nyaman, dan tetap aman ketika tidur di atas bunk bed miliknya.
Yuk, simak apa saja tipsnya!
1. Pilih bunk bed dengan material yang kokoh
Material adalah poin pertama yang harus Mama pertimbangkan sebelum memilih kasur tingkat.
Tidak hanya berpengaruh pada aspek keamanan, material jugalah yang akan menentukan daya tahan dan umur bunk bed tersebut.
Ada dua jenis material yang umumnya digunakan, yaitu kayu dan besi. Masing-masing material ini tentu memiliki kelebihan dan kelemahannya masing-masing. Namun, biasanya material kayu lebih diunggulkan.
Jika Mama memilih material kayu, perhatikan ketebalan kayu yang digunakan ya, Ma.
Pilih kayu yang agak tebal supaya tidak mudah retak atau patah. Kemudian, pilih kayu dengan finishing yang halus.
Mama tentu tidak ingin anak tertusuk serpihan kayu yang mencuat kan?
2. Pilih bunk bed yang memiliki pagar pengaman
Untuk aspek keamanan, sebagian besar kasur tingkat sudah dilengkapi pagar pengaman pada bagian atas.
Mama tidak boleh menghiraukan komponen ini ya. Meskipun Mama menemukan kasur tingkat yang sangat bagus dengan harga sesuai, sebaiknya pikir dua kali jika ia tidak dilengkapi pagar pengaman.
Sebagai alternatif, Mama bisa memodifikasi dan menambahkan pagar pengaman sendiri pada bunk bed pilihan Mama.
Editors' Pick
3. Pertimbangkan ketinggian bunk bed
Setiap bunk bed tentu memiliki ketinggian yang berbeda-beda. Nah, Mama bisa menyesuaikan ketinggian tersebut dengan umur anak Mama.
Jika anak Mama masih balita, lebih baik pilih bunk bed dengan ketinggian yang rendah. Meski tidak menjamin sepenuhnya, tapi bunk bed yang lebih rendah tentu lebih aman bagi anak Mama.
Selain itu, sesuaikan ketinggian bunk bed dengan tinggi ruangan kamar.
Jika langit-langit kamar tidak begitu tinggi, jangan pilih kasur tingkat yang terlalu tinggi agar anak tidak terbentur langit-langit saat berada di bagian atas.
4. Pertimbangkan desain tangga yang tersedia
Tangga adalah komponen penting selanjutnya dari sebuah bunk bed.
Komponen inilah yang menjadi satu-satunya akses untuk naik dan turun nantinya. Otomatis, tangga akan sangat sering digunakan oleh anak Mama.
Karena pentingnya peran tersebut, Mama patut mempertimbangkan desain tangga yang terdapat pada bunk bed pilihan Mama.
Apakah tangga tersebut berdiri dengan posisi vertikal sempurna ataukah miring beberapa derajat?
Sebaiknya Mama memilih bunk bed dengan desain yang aman.
Bukan bermaksud paranoid, namun pasti ada kemungkinan anak kurang waspada saat menggunakan tangga tersebut, apalagi saat lelah ataupun saat baru bangun tidur.
Desain tangga yang aman dan mudah digunakan tentu akan meminimalisir risiko anak terjatuh.
5. Pertimbangkan ukuran kamar anak
Poin selanjutnya yang harus Mama pertimbangkan saat memilih bunk bed adalah ukuran bunk bed itu sendiri. Poin ini berkaitan dengana aspek kenyamanan.
Karena digunakan untuk tidur, tentu Mama lebih menyukai kasur tingkat dengan ukuran yang besar.
Tujuannya agar anak leluasa untuk bergerak saat tidur tanpa harus takut terjatuh.
Namun, sebaiknya Mama tetap menyesuaikan ukuran bunk bed dengan ukuran kamar anak.
Jangan sampai sebagian besar ruang kamar digunakan untuk bunk bed.
Jika demikian, kamar akan tetap terasa sempit dan tidak nyaman.
Ingat Ma, bunk bed adalah solusi untuk kamar yang sempit. Ia seharusnya memperluas kamar, bukan mempersempit kamar.
6. Pilih model bunk bed yang tepat
Tahukah Mama? ada banyak model bunk bed yang bisa Mama pilih dan sesuaikan dengan kebutuhan lho. Ada model twin on twin, complete twin, futon twin, dan desk twin.
Jika Mama membutuhkan bunk bed untuk dua anak, sebaiknya pilih bunk bed twin on twin atau complete twin yang memiliki dua buah kasur.
Jika bunk bed hanya akan digunakan oleh satu anak, Mama bisa memilih model futon twin yang dilengkapi tempat duduk ataupun desk twin yang dilengkapi meja.
Tidak hanya model-model tersebut, saat ini model bunk bed sudah sangat bervariasi.
Seperti bunk bed yang dilengkapi lemari baju ataupun bunk bed dengan bagian bawah sebagai tempat bermain. Bahkan, ada bunk bed yang dilengkapi perosotan lho, Ma!
7. Pilih bunk bed yang sesuai dengan karakter anak
Nah, poin yang terakhir ini berkaitan langsung dengan kenyamanan dan kebahagiaan anak. Jika Mama memiliki dana lebih, Mama bisa memodifikasi bunk bed pilihan Mama dan menyesuaikannya dengan karakter anak ataupun konsep kamar.
Anak-anak adalah makhluk visual, mereka mudah tertarik dengan benda-benda yang memiliki visual menarik. Oleh karena itu, anak pasti akan semakin nyaman dan senang ketika memiliki bunk bed yang lucu dan sesuai seleranya.
Itulah tips-tips yang bisa Mama aplikasikan dalam memilih bunk bed.
Sekali lagi, ingat bahwa keamanan adalah faktor yang paling penting daripada faktor biaya ataupun model. Semoga Mama berhasil menemukan bunk bed yang sesuai ya, Ma!
Baca juga:
- Agar Tidak Keliru, Kenali 5 Macam Rasa dan Fungsi Bumbu Dapur
- Sebaiknya Perhatikan 5 Poin Ini Sebelum Memilih Jasa Desain Interior
- Agar Tidak Salah, Inilah 5 Cara Mengetahui Madu Asli atau Palsu