8 Fakta Boneka Penangkal Hujan 'Teru Teru Bozu' Asal Jepang
Boneka 'Teru Teru Bozu' punya nyanyian dengan makna menyeramkan
4 November 2024
Follow Popmama untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Penangkal hujan bisa diartikan sesuatu hal yang bisa menghindari datangnya hujan sehingga cuaca tetap cerah. Di berbagai negara dipercaya punya penangkal hujannya sendiri-sendiri, jika di Indonesia punya 'pawang hujan', di Jepang ada 'Teru Teru Bozu'.
Teru Teru Bozu disebut sebagai 'boneka penangkal hujan' yang berwujud seperti hantu berwarna putih dan digantung di luar pintu selama musim hujan di Jepang. Keberadaan boneka ini diharapkan bisa membuat cuaca di sana tetap cerah.
Bagaimana asal-usul boneka Teru Teru Bozu? Berikut ini Popmama.com bagikan fakta-fakta terkait boneka penangkal hujan Teru Teru Bozu asal Jepang.
Simak fakta selengkapnya yuk, Ma!
Kumpulan Fakta Boneka Penangkal Hujan 'Teru Teru Bozu' Asal Jepang
1. Makna 'Teru Teru Bozu' dan sosok sebenarnya
Nama boneka 'Teru Teru Bozu' memiliki arti di setiap katanya. Teru (照 る) yang berarti "bersinar" dan bozu (坊 主) yang merujuk kepada seorang pendeta Buddha (seseorang yang botak). Dari arti tersebut disimpulkan adalah kepala botak (biksu) yang berkilau.
'Teru Teru Bozu' merepresentasikan kepala botak biksu. Dibuat pada saat cuaca cerah, kepala boneka tersebut akan berkilau dan berharap akan cuaca yang cerah tanpa datangnya hujan.
2. Legenda 'Teru Teru Bozu' berasal dari sosok biksu
Banyak legenda yang mengisahkan awal mula lahirnya boneka 'Teru Teru Bozu' yang dirasa menyeramkan. Salah satu kisahnya adalah kematian tragis 'Biksu Cuaca Baik' di Jepang pada masa feodalisme.
Biksu tersebut berjanji untuk menghentikan cuaca buruk dan menyelamatkan tanah pertanian di sebuah desa yang dilanda hujan secara terus-menerus. Tetapi janjinya tersebut tak berhasil hingga tuan tanah marah.
Kemarahan tersebut disertai dengan pemenggalan kepala biksu dan membungkus kepalanya dengan kain putih. Kemudian digantung untuk mengharapkan cuaca yang baik.
Editors' Pick
3. Legenda 'Teru Teru Bozu' berasal dari Souseijou
Legenda lain awal mula Teru Teru Bozu tersebar dari Tiongkok selama periode Heian (794-1185 M). Disebutkan bahwa boneka tersebut bukanlah dari seorang biksu, melainkan seorang perempuan muda dengan sapu yang disebut 掃晴娘 (So-Chin-Nyan).
掃晴娘 (So-Chin-Nyan) diambil dari bahasa Tiongkok, sedangkan dalam bahasa Jepang disebut Souseijou.
Dikisahkan saat hujan deras seorang perempuan dikorbankan untuk menyelamatkan desa dengan cara melakukan hal simbolis menuju ke surga di mana dia menyapu awan hujan dari langit.
Sejak saat itu masyarakat mengingatnya dengan menciptakan kembali figur mirip kertas dan akan menggantungnya di luar dengan harapan cuaca yang cerah.
4. Pembuatan boneka mulai populer di zaman Edo
Boneka Teru Teru Bozu mulai populer di Jepang pada pertengahan era Edo. Saat cuaca berlangsung cerah, para penduduk membuat persembahan dengan boneka kertas.
Boneka itu dirias dengan membentuk mata, kemudian menawarkan sake suci hingga akhirnya melempar boneka tersebut dan sake ke sungai.
5. Pembuatan boneka relatif mudah
'Teru Teru Bozu' dibuat melalui handmade sehingga tergolong mudah. Hal yang pertama disiapkan adalah dua potong kain berukuran sama atau gunakan dua lembar kertas tisu dan satu karet gelang.
Kemudian remas-remas salah satu potongan kain menjadi bentuk bola yang akan digunakan untuk bagian kepala. Hasilnya bungkus bentuk bola tersebut tepat di tengah dan putar kain hingga terbentuk wujud seperti kepala yang bulat.
Yang terakhir adalah menggunakan karet gelang untuk menjaga kepala tetap di tempatnya, kemudian gantung di jendela atau pintu depan rumah.
6. Selalu dinyanyikan oleh anak-anak di Jepang
Secara khusus boneka Teru Teru Bozu dipopulerkan di kalangan anak-anak Jepang dan pertama kali dikenalkan kepada mereka saat duduk di taman kanak-kanak.
Anak-anak di sana percaya dengan boneka tersebut hingga tak lupa menggantung saat satu hari sebelum mereka pergi berkegiatan di luar ruangan atau piknik.
Tak ketinggalan, anak-anak di Jepang juga selalu menyanyikan lagu Teru Teru Bozu saat sedang membuat boneka tersebut dengan harapan agar esok hari menjadi lebih cerah dari hari sebelumnya.
7. Lagu 'Teru Teru Bozu' dengan arti yang menyeramkan
Teru-teru-bōzu, teru bōzu
Ashita tenki ni shite o-kure
Itsuka no yume no sora no yō ni
Haretara kin no suzu ageyo
Teru-teru-bōzu, teru bōzu
Ashita tenki ni shite o-kure
Watashi no negai wo kiita nara
Amai o-sake wo tanto nomasho
Teru-teru-bōzu, teru bōzu
Ashita tenki ni shite o-kure
Sorete mo kumotte naitetara
Sonata no kubi wo chon to kiru zo
Itu adalah lirik lagu 'Teru Teru Bozu' yang sering dinyanyikan oleh anak-anak di Jepang. Jika mendengarkan alunannya, lagu tersebut diiringi dengan lantunan piano dengan melodi yang tenang.
Biksu biksu botak, biksu botak
Buatlah esok hari menjadi cerah untukku
Seperti mimpiku pada suatu waktu
Jika cerah, kuberi kamu bel emas
Biksu biksu botak, biksu botak
Buatlah esok hari menjadi cerah untukku
Kabulkan keinginanku
Lalu kita minum sake
Biksu biksu botak, biksu botak
Buatlah esok hari menjadi cerah untukku
Kalau mendung dan kamu hujan
Kan kupotong kepalamu
Lirik di atas merupakan lagu 'Teru Teru Bozu' dalam artian bahasa Indonesia. Pada bait akhir terlihat kalimat, "kalau mendung dan kamu hujan kan kupotong kepalamu."
Seram sekali ya!
8. Seringkali tampil dalam film dan anime Jepang
Kepopuleran boneka Teru Teru Bozu mengantarkannya pada sejumlah film dan anime di Jepang. Salah satu yang paling populer adalah film 'Weathering with You' (Tenki no Ko) yakni animasi romantis yang disutradarai oleh Makoto Shinkai.
Singkatnya film tersebut mengisahkan tentang seorang remaja SMA yang pergi ke Tokyo dan berteman dengan perempuan yatim bernama Hina Amano. Perempuan yatim tersebut memiliki kemampuan memanipulasi cuaca.
Dari sinopsisnya terdapat peran penting Teru Teru Bozu yang dinilai bisa mencerahkan cuaca dengan waktu yang singkat.
Itulah 8 fakta boneka penangkal hujan 'Teru Teru Bozu' asal Jepang yang dinilai bisa membuat cuaca cerah. Apakah Mama mengetahui boneka tersebut?
Baca juga:
- 5 Tips Merawat dan Membersihkan Rumah saat Hujan Turun
- 6 Tips agar Cucian Cepat Kering saat Musim Hujan
- Rara Isti Ungkap Aksinya Jadi Pawang Hujan di MotoGP