5 Tips Menjaga Kebersihan Dinding agar Rumah Tetap Sehat
Kebersihan dinding tidak bisa disepelekan ya, Ma!
10 April 2021
Follow Popmama untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Rumah merupakan lingkungan utama untuk keluarga termasuk si Kecil.
Jika belum banyak kegiatan di luar rumah, anak-anak bisa menghabiskan 8 hingga 20 jam setiap harinya di dalam rumah, sehingga keamanan rumah harus tetap diperhatikan secara menyeluruh.
Bukan hanya lantai rumah saja yang harus dibersihkan setiap hari, namun kebersihan dinding juga harus dijaga.
Ini dikarena dinding termasuk salah satu area atau medium penularan bakteri. Namun, banyak orang yang justru tidak peduli terhadap kebersihan dinding rumah.
“Dari survey independen kepada orangtua, sebanyak 76% orangtua setuju bila dinding rumah dijadikan tumpuan ketika anaknya belajar berdiri atau berjalan dan 80% orangtua juga menyebutkan bahwa anak mereka kontak langsung dengan dinding ketika bermain. Meski demikian, 80% orangtua mengakui tidak memperhatikan kebersihan dinding layaknya lantai,” ujar Jon Tan Hon Yiu selaku CEO Decorative Paints PT. Nipsea Paint and Chemicals (Nippon Paint Indonesia) saat ditemui 2 Oktober 2018 lalu di Sekretariat PB Ikatan Dokter Indonesia.
Menurut dr. Ulul Albab, SpOG selaku Perwakian Pengurus Besar Ikatan Dokter Indonesia (PB IDI) ada berbaga bakteri di area dinding rumah seperti bakteri E. coli, MRSA hingga Staphylococcus.
Bakteri-bakteri inilah yang harus bertanggung jawab saat si Kecil terkena penyakit diare, iritasi kulit, demam bahkan infeksi saluran pernapasan.
Sebelum berbagai bakteri ini mengenai si Kecil, ada baiknya orangtua perlu mengurangi potensi terhadap penyebaran bakteri di dalam rumah termasuk pada dinding.
Demi memenuhi standar sebagai rumah sehat dan aman untuk si Kecil, berikut rangkuman tips dari Popmama.com dalam menjaga kebersihan dinding di rumah.
1. Membersihkan debu pada dinding rumah
Untuk Mama yang berencana membersihkan debu pada area dinding, ada baiknya menggunakan kain mikrofiber saat berkeinginan menyingkirkan berbagai debu.
Pastikan juga untuk mulai membersihkan kotoran hingga jaring laba-laba yang menempel pada dinding rumah.
Namun, sebelum berusaha membersihkan debu pada dinding, ada baiknya untuk menutup hiasan dinding agar tidak mudah kotor dan justru secara tidak sengaja hanya akan menempelkan debu ke tempat lain.
Dengan menutup barang-barang di sekitar dinding, ini juga akan membuat Mama semakin fokus terhadap bagian yang sedang terbuka yaitu dinding.
Bersihkan secara perlahan menggunakan kain agar debu-debu terhapus dari dinding rumah.
Jika area dinding cukup tinggi untuk diraih, gunakanlah kepala sapu yang diselimuti oleh kain agar bisa membersihkan atas dinding.
Cara ini cukup membantu saat ingin membersihkan jaring laba-laba di sudut dinding.
Editors' Pick
2. Periksa kembali kondisi dinding
Kondisi dinding yang mengalami kerusakan tentu berbeda-beda masalahnya.
Ada yang memang rusak karena coret-coretan si Kecil menggunakan pewarna, cat berkerut atau memudar, berjamur bahkan dinding terlihat sangat kusam.
Setelah mengetahui kondisi dinding yang sebenarnya, Mama baru bisa memprediksi apa saja yang perlu dilakukan terhadap dinding rumah.
Jika ada cat yang mengelupas, lakukan pengerokan cat dinding hingga lapisan cat lama terkelupas.
Setelah bersih dan permukaan dinding telah kering secara sempurna itu berarti bisa dilakukan pengecatan menggunakan cat baru.
Baca juga: 6 Tips Merapikan dan Membersihkan Rumah