5 Waktu yang Tepat untuk Mengganti Sikat Gigi Anak
Jarang mengganti sikat gigi akan berdampak pada kesehatan si Kecil lho, Ma
23 April 2021
Follow Popmama untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Seberapa sering Mama memperhatikan kondisi sikat gigi Si Kecil nih?
Kondisi kesehatan si Kecil harus tetap dijaga ya termasuk dari kondisi sikat giginya.
Untuk menjaga kesehatan gigi bukan hanya mengajarkan si Kecil menyikat gigi saja ya, namun Mama juga harus memperhatikan kondisi sikat gigi yang dipakai.
Jangan sampai kondisi sikat gigi yang dipakai justru memicu penyakit. Mama nggak mau kan hal ini terjadi?
Ada sebagian orangtua yang belum mengetahui waktu yang tepat untuk dalam mengganti sikat gigi.
Demi si Kecil terus sehat, berikut rangkuman dari Popmama.comtentang rekomendasi waktu terbaik untuk Mama dalam mengganti sikat gigi di rumah.
1. Rutin mengganti 3 hingga 4 bulan sekali
Kondisi sikat gigi yang masih bagus bukan berarti tetap bisa dipakai ya, Ma.
Jika sudah dipakai dengan durasi yang cukup lama sebaiknya memang harus diganti. Jangan sampai terlalu sayang dengan benda yang perlu diganti nih apalagi ini demi kesehatan si Kecil juga.
Sikat gigi si Kecil yang jarang diganti justru akan membiarkan bulu sikat berantakan sehingga tidak mampu membersihkan gigi secara menyeluruh.
Ini akan menyebabkan gigi anak jadi kurang bersih dan masih meninggalkan bekas noda. Mama nggak mau kan hal ini membuat si Kecil terkena penyakit?
Perlu diingat ya Ma, waktu terbaik untuk mengganti sikat gigi berkisar antara 3 hingga 4 bulan sekali.
Baik itu yang dipakai sikat gigi biasa, sikat gigi elektrik ataupun yang kepala sikatnya bisa diganti. Intinya durasi waktu 3 hingga 4 bulan itu memang harus dipenuhi untuk menjaga kesehatan gigi si Kecil.
Editors' Pick
2. Bulu sikat sudah sangat berantakan
Keadaan lain yang mengharuskan Mama mengganti sikat gigi si Kecil yaitu saat bulu sikat sudah sangat berantakan.
Untuk itu, Mama harus lebih punya perhatian lebih terhadap benda-benda yang dipakai si Kecil apalagi kalau ini sudah menyangkut soal kesehatan ya.
Bulu sikat gigi yang sudah mekar dan terkesan berantaan tentu membuat si Kecil kurang nyaman saat sedang menyikat gigi.
Jika kondisi ini selalu dipaksakan juga bisa merusak gusi lho, Ma. Memaksakan sesuatu memang tidak baik dan membuat hasil dari menyikat gigi jadi tidak maksimal.
Belum lagi sikat yang rusak bisa melukai gusi, pedarahan pada gusi tidak boleh disepelekan. Sikat gigi anak-anak memang harus lebih sering diganti dibandingkan orang dewasa.
Ini disebabkan si Kecil sering kali menggigit sikat gigi, jadi memungkinkan sekali jika bulu sikat giginya lebih cepat rusak.
Kalau Mama sudah bulu sikat gigi si Kecil sudah sangat berantakan langsung saja diganti, tidak perlu lagi menunggu 3 hingga 4 bulan untuk menggantinya.
3. Saat sudah dipakai orang lain
Beritahu si Kecil kalau sikat gigi itu termasuk barang pribadi ya, Ma. Karena termasuk barang pribadi yang harus dimiliki setiap orang, jadi memang tidak boleh dipakai orang lain.
Tidak peduli siapapun yan memakainya termasuk anggota keluarga di rumah.
Hindari menggunakan sikat gigi secara bergantian. Meminjamkan sikat gigi ke orang lain akan lebih meningkatkan resiko infeksi. Ini dikarenakan setiap orang pada dasarnya memiliki jumlah bakteri yang berbeda.
Berbagi sikat gigi juga bisa memindahkan air liur dan bakteri dari satu mulut ke mulut ya lain, termasuk menyebabkan kerusakan pada gigi.
Mama harus usahakan agar jangan sampai si Kecil saling berganti sikat gigi dengan orang lain karena akan membahayakan kesehatannya sendiri.
4. Sikat gigi mulai mengalami perubahan warna
Selain bulu sikat, Mama juga harus memperhatikan perubahan warna pada sikat gigi si Kecil nih. Jika sikat sudah berubah warna, sudah waktunya sikat gigi di rumah perlu diganti.
Perubahan warna ini bisa terjadi saat si Kecil terbiasa mengonsumsi makanan dengan zat pewarna. Ini akan mempengaruhi kondisi warna pada sikat gigi lho, Ma.
Zat pewarna biasanya terdapat pada makanan yang manis-manis seperti permen maupun manisan. Zat pewarna yang tertempel pada bulu sikat gigi si Kecil punya bahaya tersendiri apalagi jika terus dipakai setiap hari.
Mama sendiri pasti tidak akan pernah tahu kandungan berbahaya apa saja yang ada di dalam zat pewarna ini. Ada baiknya saat sikat gigi mengalami perubahan warna segera diganti, ini semua juga demi kesehatan si Kecil.
5. Ganti sikat gigi setelah anak sakit
Saat si Kecil sembuh dari sakit, Mama harus memperhatikan barang-barang pribadinya ya seperti sikat gigi.
Ini seringkali dilupakan atau dianggap remeh dalam mengganti sikat gigi usai si Kecil sakit sehingga dirinya kembali mengalami sakit yang sama. Sikat gigi menjadi salah satu barang yang langsung bersentuhan dengan kuman-kuman yang ada pada mulut ataupun lidah.
Pergantian sikat gigi usai sembuh dari sakit ini harus dilakukan, jangan sampai anak menggunakan sikat gigi yang sama. Tujuannya agar tidak kembali sakit mengingat pasti banyak kuman penyakit yang menempel pada sikat gigi.
Mulai sekarang Mama harus mulai menganti sikat gigi anak usai dirinya sakit ya untuk mencegah masuknya bakteri ke tubuh.
Sudah tahu kan Ma, kapan waktu terbaik untuk mengganti sikat gigi anak?
Mulai sekarang Mama harus lebih memperhatikan kondisi sikat gigi si Kecil di rumah ya. Tetap semangat Ma, demi kesehatan si Kecil!
Baca juga:
- 5 Cara Menyimpan Sikat Gigi agar Tak Menjadi Sarang Bakteri
- Jangan Anggap Sepele Kebersihan Sikat Gigi!
- Jarang Diperhatikan! Ini Penyakit Akibat Sikat Gigi Anak Terlalu Kotor