WHO Ubah Himbauan Wajib Masker, Cek Video Membuat Masker di Rumah
Sederhana dan lebih murah, buat di rumah yuk
7 April 2020
Follow Popmama untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Masker yang semula hanya dipakai pada orang kurang sehat di tengah pandemi dan petugas medis penanganan pasien Covid-19, kini dihimbau untuk digunakan pada siapapun manusianya yang hendak berpergian ke ruang umum atau publik.
Sabtu (4/4) World Health Organizatio (WHO), melalui Kepala Program Darurat Kesehatannya, Michael Ryan, menyatakan bahwa masker bedah harus disediakan untuk petugas medis.
Sementara masyarakat umum, dihimbau untuk menggunakan masker berbahan kain untuk menutup wajah bila harus berpergian ke ruang publik
Senada dengan hal itu pemerintah Indonesia juga telah mendukung himbauan tersebut.
Situasinya di negeri ini, bila ada himbauan baru, itu artinya akan ada 'harga baru' juga untuk barang yang dihimbau tersebut alias naik.
Untuk menyiasati hal tersebut Ma. Yuk, kita simak bagaimana cara membuat masker secara mandiri di rumah lewat video tutorial yang telah Popmama.com himpun berikut ini.
Di seluruh penjuru dunia kini sudah membuatnya secara mandiri. Agar lebih semangat yuk kita simak videonya bersama-sama.
Jenis Kain yang Tepat untuk Masker Buatan Rumah
Dilansir dari nytimes.com, Dr. Scott Segal, ketua anestesiologi di Wake Forest Baptist Health baru-baru ini mempelajari tentang masker buatan sendiri. Menurutnya untuk mendapatkan kualitas masker yang baik sebaiknya pilih yang tahan dengan cahaya yang terang.
“Jika cahaya melewati serat dengan sangat mudah dan kamu hampir dapat melihat seratnya, itu bukan kain yang bagus. Jika itu adalah tenunan yang lebih padat dari bahan yang lebih tebal dan cahaya tidak terlalu banyak melewatinya, itu adalah bahan yang bagus," katanya.
Para peneliti mengatakan penting memastikan bahwa kain yang kita gunakan untuk masker minim kebocoran atau celah celah cahaya yang masuk. Dan, sementara tingkat penyaringan untuk beberapa masker buatan sendiri tampaknya rendah, kebanyakan dari kita yang tinggal di rumah dan berlatih menjaga jarak sosial di depan umum tidak memerlukan tingkat perlindungan tinggi seperti yang diperlukan untuk pekerja medis.
Yang lebih penting, semua masker lebih baik daripada tidak sama sekali, terutama jika dikenakan oleh orang yang memiliki virus tetapi tidak mengetahuinya.
Tantangan terbesar untuk memilih bahan masker buatan rumah adalah menemukan kain yang cukup padat untuk menangkap partikel virus, tetapi kita bisa tetap bernapas sehingga kita bisa memakainya dengan baik.
Yang Wang, asisten profesor teknik lingkungan di Universitas Sains dan Teknologi Missouri, bekerja dengan mahasiswa pascasarjana untuk mempelajari berbagai kombinasi bahan berlapis, termasuk filter udara dan kain.
"Kamu membutuhkan sesuatu yang efisien untuk menghilangkan partikel, tetapi kamu juga perlu bernapas," kata Dr. Wang.
Dalam The New York Times disebutkan bahwa para ilmuwan di seluruh negeri telah melakukan penelitian mengenai jenis kain yang baik dalam menyaring partikel mikroskopis.
Dalam tes baru-baru ini, kain sarung bantal/kain katun dan kain flanel juga bisa menjadi pilihan untuk masker buatan rumah.
Filter kopi kain/coldbrew coffee filter yang ditumpuk memiliki skor sedang. Bahan syal dan bandana memiliki skor terendah karena masih menangkap sebagian kecil partikel. Namun, jika ingin menggunakan syal dan bandana, kita bisa melipatnya dan menyelipkan tisu di bagian tengahnya.
Tutorial Membuat Masker di Rumah:
Editors' Pick
1. Membuat masker dengan karet ikat rambut dan kain
Ini sangatlah mudah dan simpel. Mama hanya perlu siapkan satu buah kain panjang sekitar 30 x 30 cm dan dua buah ikat rambut atau karet gelang.
Lihat cara melipat kainnya di video unggahan akun instagram @quiltedkoala agar masker dapat menjadi tiga lapisan. Lalu sematkan karet ikat rambut atau karet gelang dan selesai.