Tren Hunian Terbaru, Generasi Muda Lebih Pilih Hunian Sewa?

Hunian sewa menjadi jawaban tepat untuk generasi Milenial dan Gen Z untuk sekarang ini

12 Desember 2024

Tren Hunian Terbaru, Generasi Muda Lebih Pilih Hunian Sewa
Dok. Rukita

Gaya hidup generasi muda, yakni Milenial dan Gen Z yang dinamis dan serba cepat telah membawa perubahan signifikan pada tren hunian. Tidak lagi terpaku pada konsep rumah sebagai aset investasi jangka panjang, generasi muda kini lebih mengutamakan kenyamanan, fleksibilitas, dan desain yang sesuai dengan kepribadian mereka.

Jika sebelumnya membeli rumah menjadi impian utama, kini menyewa hunian justru menjadi pilihan yang lebih populer di kalangan Milenial dan Gen Z. Meningkatnya permintaan terhadap hunian sewa mendorong pertumbuhan sektor properti di segmen apartemen, kos, dan coliving

Selain itu, tren ini juga memunculkan berbagai inovasi dalam industri properti untuk memenuhi kebutuhan generasi muda yang semakin spesifik. Seperti halnya yang dilakukan oleh Rukita dalam menciptakan ‘Pergeseran Tren Hunian di Kalangan Millenials & Gen Z’.

Informasi yang diberikan seperti apa, ya? Berikut Popmama.comakan membagikan informasi seputar tren hunian terbaru generasi muda. 

Yuk, simak informasinya berikut ini!

Editors' Pick

1. Tren hunian sewa di kalangan anak muda

1. Tren hunian sewa kalangan anak muda
Popmama.com/Ilham Syakur Fidina

Di zaman sekarang, banyak generasi muda yang lebih memilih untuk tinggal di hunian sewa ketimbang membeli rumah sendiri. Seperti halnya di Rukita, di mana sudah mencapai kurang lebih 40 ribu orang di Indonesia menempati hunian sewa tersebut.

Apalagi mayoritas penghuninya berasal dari generasi muda, yaitu 55 persen Gen Z dan 45 persen Milenial. Menanggapi hal tersebut, Lika Aprilia Samiadi, Vice President of Marketing dari Rukita, menjelaskan tren ini mencerminkan preferensi hunian generasi muda saat ini.

“Tahun ini kita pernah ada survey pendapat yang hasilnya adalah ternyata 35 persen Gen Z itu memang memilih untuk menyewa, tidak membeli. Dan saat kita mau menjalankan survei ke tenant itu juga hasilnya similar,” ucap Lika.

Lika juga menjelaskan bahwa alasan di balik keputusan itu bervariasi. Banyak yang memilih tinggal di lokasi strategis untuk menghemat waktu perjalanan ke kantor dibandingkan tinggal jauh dari pusat aktivitas mereka. Selain itu, gaya hidup generasi muda yang sibuk dengan pekerjaan dan hobi membuat mereka cenderung menghindari pekerjaan domestik.

2. Tanggapan dari para penyewa untuk memilih tinggal hunian sewa

2. Tanggapan dari para penyewa memilih tinggal hunian sewa
Popmama.com/Ilham Syakur Fidina

Bagi Putu Maydea, seorang musisi sekaligus penyewa Rukita Coliving, dan Nova, penyewa Rukita Apartment, hunian sewa menjadi pilihan yang tepat karena berbagai alasan. Keduanya memiliki alasan mengapa memilih untuk tinggal di hunian sewa.

Mulai dari Nova, yang sehari-harinya disibukkan dengan kebutuhan keluarga, mengungkapkan bahwa fleksibilitas menjadi alasan utamanya.

“Karena fleksibilitasnya, bisa dekat dengan sekolah anak atau bisa pindah kapan saja, letaknya juga strategis,” jelas Nova.

Sementara itu, Putu Maydea, seorang musisi muda yang memulai kariernya setelah mengikuti X Factor Indonesia, memiliki alasan yang berbeda, tetapi tak kalah menarik.

“Sebenarnya aku pindah ke Jakarta itu karena merantau, aku aslinya dari Bali kemudian merantau ke Jakarta setelah keluar dari X Factor Indonesia. Kemudian, waktu itu saya mencari coliving yang nyaman, fasilitasnya lengkap pastinya. Terus saya menemukan Rukita, saat itu saya pikir kayak Rukita ini unik banget,” jelas Putu Maydea.

Terutama dirinya yang sebagai Gen Z, sangat penting untuknya dalam menabung untuk masa depan, termasuk membeli rumah dalam kondisi ideal.

3. Hunian sewa atau coliving yang menjadi kultur di Indonesia di masa sekarang ini

3. Hunian sewa atau coliving menjadi kultur Indonesia masa sekarang ini
Dok. Rukita

Hunian sewa atau coliving kian menunjukkan perkembangan positif, khususnya di Indonesia. Sabrina Soewatdy, CEO dan Founder Rukita, menjelaskan bahwa konsep coliving sudah menjadi bagian dari kultur masyarakat. 

Bahkan, meski sempat mengalami tantangan selama pandemi, permintaan terhadap hunian sewa terus meningkat dan menunjukkan pertumbuhan yang stabil hingga saat ini.

Menurut Sabrina, jika dibandingkan dengan apartemen, coliving memiliki keunggulan dari segi stabilitas permintaan penyewa. 

“Mungkin kalau kita compare dengan apartment, coliving itu terus sangat stabil dari sisi tenant yang men-demand-nya, tetapi dari sisi pertumbuhannya itu cukup pesat,” ujar Sabrina Soewatdy.

Sabrina menambahkan bahwa perubahan kebutuhan tempat tinggal yang memiliki lokasi strategis dengan kualitas dan harga yang bagus di kalangan generasi Milenial dan Gen Z menjadi faktor utama di balik perkembangan ini. 

“Kita lihat di sini memang betul coliving itu menjawab daripada tren perubahan ini, yang kita rasakan di Milenial dan Gen Z yang di mana kita mau tempat tinggal yang lebih strategis, tapi bagaimana dengan kualitas dan harga yang lebih aksesibilitas, yang bagus,” tambahnya.

Hal senada disampaikan oleh Sarah Soewatdy, COO dan Founder Rukita. Ia menekankan bahwa kebutuhan akan hunian tidak semata soal gaya hidup, melainkan kebutuhan mendasar.

“Karena hunian kita tahu selalu diperlukan, ini bukan lifestyle atau bagaimana, kita selalu memerlukan tempat tinggal,” ungkap Sarah Soewatdy.

Itulah informasi seputar tren hunian terbaru generasi muda. Kalau kamu sendiri lebih memilih untuk langsung membeli rumah atau tinggal di hunian sewa dulu, nih?

Baca juga:

The Latest