Diskon Tarif Listrik Bulan Januari-Februari 2025 Habiskan Rp13,6 T
Uang Rp13,6 triliun digelontorkan pemerintah untuk diskon tarif listrik Januari-Februari 2025
18 Maret 2025

Follow Popmama untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Pemerintah telah mengestimasikan total anggaran yang diperlukan untuk menanggung biaya diskon tarif listrik 50 persen yang sudah berlangsung di bulan Januari-Februari 2025 lalu.
Kabarnya, total biaya tersebut mencapai Rp13,6 triliun dengan rincian periode Januari senilai Rp7 triliun dan bulan Februari Rp6,6 triliun.
"Total anggaran yang diperlukan kita masih dalam proses estimasi, angka sementara adalah Rp13,6 triliun," ujar Wakil Menteri Keuangan, Suahasil Nazara, dalam konferensi pers, Kamis (13/3/2025), dilansir IDN Times.
Kabar selengkapnya mengenai diskon tarif listrik bulan Januari-Februari 2025 habiskan Rp13,6 T telah Popmama.com rangkumkan secara detail berikut ini.
Yuk, disimak!
1. Sebanyak 135,9 juta pelanggan telah nikmati diskon tarif listrik
Wamenkeu Suahasil menjelaskan, sebanyak 135,9 juta pelanggan sudah menikmati diskon tarif listrik yang digelar pemerintah pada Januari-Februari 2025.
Rinciannya, sebanyak 71,1 juta pelanggan tercatat menikmati diskon tarif listrik pada Januari, dan 64,8 juta pelanggan merasakan diskon di bulan Februari.
2. Diskon tarif listrik diberikan dengan tujuan menekan inflasi
Suahasil juga menjelaskan, diskon tarif listrik yang pemerintah berikan kepada masyarakat bertujuan untuk menekan inflasi pada kelompok harga yang diatur pemerintah atau disebut administered price.
"Jadi, kalau harga listrik turun, dia langsung nanti menyumbang ke inflasi administered price yang juga turun. Ini yang kami bilang inflasi administered price itu turun akibat kebijakan," jelasnya.
Sebelumnya, Kepala Badan Pusat Statistik (BPS), Amalia Adininggar Widyasanti, menjelaskan bahwa diskon tarif listrik 50 persen pada Januari-Februari telah memberikan kontribusi besar terhadap deflasi di Februari 2025.
Tercatat, deflasi pada Februari 2025 adalah sebesar 0,09 persen secara tahunan (year-on-year/yoy), 0,48 persen secara bulanan (month-to-month/mtm), serta 1,24 persen secara tahun kalender (year-to-date/ytd).