Mitos dan Fakta tentang Penangkal Petir

Katanya penangkal petir dapat menarik petir, apakah benar adanya?

8 Desember 2024

Mitos Fakta tentang Penangkal Petir
Pexels/Tsvetoslav Hristov

Suara yang menggelegar dan mengagetkan dari petir pasti membuat sebagian orang merasa nggak nyaman, ya. Di musim hujan, petir sering sekali dapat muncul secara tiba-tiba.

Bahaya dari sambarannya pun sangat serius dan tidak main-main, mulai dari membakar suatu objek hingga dapat menewaskan orang lain. Untuk menghindari tersebut, setiap rumah sangat dianjurkan memasang alat proteksi tambahan berupa penangkal petir.

Penangkal petir sendiri sebenarnya sudah menjadi salah satu alat yang tidak terpisahkan dari sebuah bangunan, termasuk rumah. Namun karena adanya mitos yang beredar terkait penangkal petir, membuat sebagian orang jadi enggan untuk memasangnya di rumah.

Supaya tak lagi keliru, ada baiknya mengetahui fakta dan mitos tentang alat penangkal petir. Nah, kali ini Popmama.com sudah mengumpulkan informasinya secara lebih detail, lho.

Yuk, cari tahu fakta dan mitos tentang penangkal petir berikut ini!

Kumpulan Mitos dan Fakta tentang Penangkal Petir

Editors' Pick

1. Penangkal petir dapat menarik petir

1. Penangkal petir dapat menarik petir
Pexels/Philippe Donn

Salah satu mitos yang paling sering ditemukan mengatakan bahwa penangkal petir dapat menarik petir. Faktanya hal ini sangat keliru, lho. Penangkal petir tidak dirancang untuk menarik sambaran petir.

Sistem proteksi yang ada pada penangkal petir hanya menangkap dan memotong sambaran petir. Sesudah itu, penangkal petir akan mengalirkan sambaran tersebut ke dalam tanah.

Selain itu, sambaran petir akan menghampiri penangkal dengan sendirinya jika sudah berada di lokasi atau jarak yang sangat dekat.

2. Penangkal petir tidak benar-benar berfungsi

2. Penangkal petir tidak benar-benar berfungsi
Pexels/Ezra Comeau

Mungkin sebagian orang beranggapan bahwa alat penangkal petir yang dipasang pada sebuah bangunan tidak berfungsi sama sekali.  Faktanya hal tersebut hanya mitos belaka.

Bila alat penangkal petir dipasang dengan standar keselamatan, sistem proteksi petir akan melindungi bangunan dengan baik untuk menahan banyak sambaran petir.

Namun sebaliknya, bila tidak dipasang dengan benar, alat penangkal petir yang ada tidak dapat berfungsi dengan baik sebagaimana fungsinya.

3. Rumah yang memiliki struktur atap lebih rendah tidak perlu penangkal petir

3. Rumah memiliki struktur atap lebih rendah tidak perlu penangkal petir
Pexels/Binyamin Mellish

Siapa bilang hanya bangunan tinggi yang perlu penangkal petir? Faktanya, rumah dengan struktur atap yang lebih rendah juga perlu alat proteksi penangkal petir. Hal ini tentu ada alasan tersendirinya, lho.

Tingkat dan struktur atap yang lebih rendah ternyata sering menjadi sasaran sambaran petir. Ini disebabkan petir hanya mencari jalur resistensi terendah ke tanah.

Para ilmuan sendiri mengatakan bahwa petir tidak akan mencapai target penghentian sambarannya sampai dalam jarak 150 kaki dari titik serang. Jadi meski rumah memiliki struktur atap yang lebih rendah sekalipun, tetap dipasangkan alat penangkal petir demi keselamatan.

4. Penangkal petir dapat ‘melepaskan’ awan badai

4. Penangkal petir dapat ‘melepaskan’ awan badai
Pexels/Moritz Böing

Mitos ini mungkin pernah didengar, ya. Beberapa orang menganggap bahwa penangkal petir dapat melepaskan awan badai. Namun, ternyata hal tersebut ialah mitos belaka.

Faktanya, sistem proteksi yang baik pada penangkal petir hanya berfungsi untuk mengalihkan sambaran petir ke dalam tanah. Sementara untuk melepaskan atau menguras muatan dari badai, penangkal petir tidak dapat melakukannya.

Mitos ini sendiri sebenarnya muncul ke permukaan karena banyak orang yang beranggapan bahwa muatan petir pada awan badai dapat terkuras atau dipengaruhi oleh benda-benda yang berada di dalam tanah.

Nah, itulah beberapa mitos dan fakta tentang penangkal petir. Semoga informasi ini bermanfaat dan menjadi sebuah pengetahuan baru, ya.

Baca juga:

The Latest