3 Mitos yang Perlu Diketahui tentang Dishwasher
Katanya pakai dishwasher bisa bikin biaya listrik melonjak, apakah itu benar?
5 Maret 2022
Follow Popmama untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Tidak terasa masa pandemi Covid-19 seperti saat ini sudah mengubah perilaku kehidupan masyarakat. Hal ini membuat anggota keluarga jadi lebih sering berada di rumah, mulai dari Papa yang bekerja, hingga si Anak yang menjalani pembelajaran jarak jauh.
Dikarenakan memang lebih sering berada di rumah, tentu aktivitas yang berkaitan dengan konsumsi seperti makan, minum, bahkan memasak sering dilakukan oleh Mama. Adanya aktivitas ini, tentu akan membuat piring kotor jadi menumpuk di dapur, ya.
Nah, kalau sudah begini pasti mencuci piring pun semakin terasa berat untuk dilakukan. Tenang, masalah ini dapat dituntaskan secara cepat dengan penggunaan dishwasher atau mesin pencuci piring, lho.
Namun, banyak orang yang masih ragu memakai dishwasher karena adanya banyak mitos. Mulai dari mencuci piring dengan tangan jauh lebih bersih, hingga katanya konsumsi listrik lebih boros karena memakai dishwasher.
Lantas, apakah mitos tentang dishwasher itu benar adanya? Supaya tidak lagi keliru, kali ini Popmama.com telah rangkum dari pernyataan Martino Arlandi selaku sales manager, Bosch Home Appliances Indonesia secara lebih detail.
Editors' Pick
1. Mencuci piring dengan tangan jauh lebih bersih
Mungkin Mama pernah berpikir bahwa mencuci piring dengan tangan lebih bersih daripada menggunakan dishwasher. Namun, ternyata hal tersebut merupakan mitos. Martino mengatakan bahwa mencuci piring menggunakan dishwasher lebih bersih daripada dengan tangan, lho.
“Ini yang paling sering ditanyakan, saya bisa katakan bahwa hal ini adalah mitos. Karena, mencuci piring dengan menggunakan dishwasher itu jauh lebih bersih dibandingkan dengan menggunakan tangan,” jelas Martino dalam acara webinar Bosch Home Appliances Media Session, Dishwasher Launch, pada Rabu (2/3/2022) lalu.
Hal ini dikarenakan aktivitas mencuci piring secara manual biasanya menggunakan spons. Padahal spons bekas pakai rawan menjadi sarang bagi kuman dan bakteri, Ma.
Apalagi jika spons cuci tersebut digunakan untuk bermacam peralatan makanan atau masak secara sekaligus. Maka tak mengherankan jika piring atau gelas sering tercium aroma amis atau sisa sabun.
Berbeda dengan cuci konvensional, dishwasher memanfaatkan air panas bersuhu konstan 70 derajat Celcius. Selain itu, semburan air yang dikeluarkan oleh dishwasher cukup kencang, sehingga piring lebih bersih dan tidak ada bakteri dan sisa makanan yang tertinggal.
2. Menggunakan dishwasher lebih boros air
Mitos berikutnya perlu Mama hindari, nih. Pasalnya, mencuci menggunakan dishwasher ternyata lebih irit penggunaan air dibandingkan dengan cara cuci yang konvensional menggunakan tangan.
Mencuci dengan dishwasher hanya membutuhkan 10 liter air dalam sekali siklus pencucian. Hal ini jauh berbeda dengan cara cuci konvensional yang malah membutuhkan hingga 60 liter air dalam satu siklus pencucian.
“Perlu dinote bahwa 10 liter air yang dikonsumsi ini untuk mencuci full kapasitas dishwasher tersebut. Jadi bisa memasukan sampai dengan 60 piring disitu,” jelas Martino.
Ia juga menambahkan, pada umumnya orang yang mencuci piring dengan menggunakan tangan akan melakukannya di bawah air yang mengalir. Terkadang ada yang tidak mematikan keran saat menyabuni piring. Hal inilah yang justru membuat penggunaan air jadi lebih boros.
“Umumnya ketika sedang menyabuni (piring) ada (orang) yang tidak mematikan keran. Jadi airnya akan terus mengalir,” ujar Martino.