7 Tips Dekorasi Rumah dengan Konsep Go Green
Cintai lingkungan mulai dari rumah
16 Agustus 2018
Follow Popmama untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Sebagai orangtua, Mama pasti memahami betul kalau faktor lingkungan turut memengaruhi proses tumbuh kembang anak mama yang sangat penting untuk diperhatikan. Itu kenapa, Mama terus berupaya untuk menciptakan suasana rumah yang terbaik.
Salah satu indikasi yang mengacu pada suasana rumah tersebut adalah ketika rumah Mama bersih dari polusi yang mengganggu kesehatan keluarga.
Sayangnya, kita tentu sadar bahwa hal tersebut terbilang sulit untuk diwujudkan karena ruang dan lingkup udara yang luas dan tak terbatas.
Keadaan rumah yang eco-friendly atau berkonsep go-green nyatanya dapat meminimalisir toxic pada udara.
Untuk itu, berikut adalah beberapa tips dekorasi rumah dengan konsep go-green yang dapat Mama ikuti, sebagaimana dilansir dari laman thespruce.com. Mari kita lihat dan pelajari bersama-sama di bawah ini.
1. Pastikan cat dinding bersifat eco-friendly
Saat Mama hendak mendekorasi rumah, Mama pasti berharap suasana rumah turut memberi efek yang natural dan hidup.
Untuk mewujudkannya, Mama dapat memanfaatkan penggunaan cat pada dinding di setiap ruangan yang merupakan faktor utama terkait hal tersebut.
Akan tetapi, dalam menggunakan cat, Mama sebaiknya memperhatikan kandungan bahan kimia yang terkandung.
Pasalnya, kandungan bahan kimia pada cat, seperti senyawa organik volatile atau VOC, dapat berterbangan dan menyatu dengan udara.
Alhasil, saat Mama dan Si Kecil menghirupnya, kalian dapat mengalami efek samping yang menyebabkan gangguan kesehatan seperti pusing, mual dan sakit kepala.
Hal tersebut tentu akan berdampak jauh lebih buruk apabila jumlah takaran yang dihirup terbilang banyak.
Atas dasar itu, Mama sangat disarankan untuk memilih produk cat dinding yang bersifat eco-friendly.
Produk cat dinding yang baik ini terbuat dari minyak tumbuhan dan ekstrak alami lainya yang baik untuk kesehatan. Hasil yang diberikan pun nggak kalah mengesankannya dari cat umum lainnya.
2. Penggunaan furnitur kayu
Hal pertama yang sangat dianjurkan untuk diperhatikan Mama dalam menciptakan keadaan rumah yang eco-friendly adalah dengan memanfaatkan penggunaan furnitur berbahan alami. Salah satunya, kayu disebut dapat dijadikan pilihan terbaik dalam perihal ini.
Kayu dinilai dapat menciptakan lingkungan rumah sehat sebagaimana yang diharapkan oleh Mama.
Tentu, hasil yang maksimal akan terasa apabila Mama memilih untuk menggunakan bahan kayu yang dipanen secara lestari.
Hal ini sangat dianjurkan untuk digunkana oleh Mama ketimbang memanfaatkan penggunaan furnitur yang terbuat dari bahan buantas seperti plastik.
Yuk, Ma, kita dominasi setiap ruangan dengan furnitur-furnitur kayu.
Editors' Pick
3. Penggunaan barang berbahan wool yang alami
Saat kita berbicara mengenai perihal terkait dekorasi rumah, kita tentu tidak hanya serta merta fokus pada pemilihan furnitur, seperti meja, bangku, pajangan dan hal semacam lainnya. Sebaliknya, kita juga membicarakan benda-benda seperti, bantal, kasur, karpet dan lainnya.
Masing-masing benda tersebut sangat rentan dengan debu dan kotoran yang bisa menyebabkan alergi dan asma.
Karena itu, sebagai solusi, Mama disarankan supaya memastikan bahwa benda-benda tersebut terbuat dari bahan wool yang alami.
Alasannya, bahan yang organik ini memiliki kemampuan untuk mencegah kandungan negatif yang bisa memberi reaksi tidak baik pada kulit.
Selain itu, bahan yang sangat dianjurkan ini juga disebut lembut sehingga Mama dan Si Kecil akan merasa nyaman saat menyentuhnya.
4. Energy-efficient lighting
Selain benda-benda di atas, kita tentu membutuhkan lampu yang wajib difungsikan pada setiap ruangan.
Mama sebaiknya mengetahui terlebih dahulu bahwa penggunaan bola lampu pijar menghasilkan panas dan karbon dioksida dalam jumlah yang besar.
Untuk itu, Mama dianjurkan untuk memilih menggunakan lampu dengan karakteristik energy-saving LED.
Jenis produk lampu ini menawarkan fungsi penarangan yang tidak terlalu panas sehingga tidak berpotensi menyebabkan karbon dioksida pada ruangan di rumah Mama.
Sebagai tambahan, Mama dapat membuat sakelar lampu untuk meminimalisir penggunaan lampu sekaligus jumlah gas karbon dioksida dan polusi yang dapat dihasilkan.
Agar lebih praktis, Mama bisa mencoba produk lampu yang turut menawarkan kemampuan untuk redup dengan sendirinya.
5. Jendela yang lebar
Suasana rumah yang go-green atau ramah lingkungan turut ditandai dengan seberapa sering dan banyaknya sinar matahari dan udara dari luar yang dapat masuk ke dalam ruangan di rumah Mama.
Untuk mewujudkannya, Mama dapat memanfaatkan penggunaan jendela yang lebar pada setiap sudut ruangan Mama.
Desain jendela ini akan memberi jalur bagi sinar matahari untuk masuk ke dalam rumah Mama yang sangat membutuhkannya.
Selain itu, saat Mama membuka pintu jendela pada siang hari, pertukaran udara yang kotor dengan udara sehat dapat semakin efektif berjalan.
Alhasil, udara segara yang dibutuhkan akan menghiasi setiap ruangan di rumah Mama.
6. Manfaatkan atap berpanel surya
Atap berpanel surya atau solar-paneled roofs merupakan suatu keharusan untuk mewujudkan rumah yang ramah lingkungan. Atap jenis ini tidak menimbulkan emisi atau kandungan berbahaya lainnya.
Sebagai gantinya, atap yang mulai digalakkan untuk digunakan di zaman modern ini disebut dapat menciptakan energi yang positif dan reusable yang sangat dibutuhkan oleh Mama dan keluarga saat beraktivitas di rumah.
Karena itu, tidak ada salahnya apabila Mama mencoba menggunakanatap berpanel surya Saat menggunakannya Mama dapat sekaligus menghemat keuangan karena fungsinya yang dapat dimanfaatkan dalam rentang waktu yang lama hingga 20 tahun.
7. Tanaman di dalam rumah
Berikutnya, Mama disarankan untuk memastikan bahwa kondisi setiap ruangan di rumah Mama dipenuhi dengan udara yang sejuk.
Tentu, selain memanfaatkan penggunaan jendela yang lebar, Mama dianjurkan untuk meletakkan berbagai macam tanaman di dalam rumah.
Tanaman ini akan membantu menghilangkan segala kandungan negatif, seperti karbon dioksida yang bersumber dari lampu maupun senyawa organik volatile sebagai salah satu kandungan kimia dari cat dinding.
Dengan melakukan masing-masing cara di atas, Mama tidak hanya membantu upaya kesadaran akan permasalahan global warming yang terjadi di era milenial sekarang ini.
Sebaliknya, Mama juga menciptakan keadaan rumah ramah lingkungan yang mendukung proses tumbuh kembang si Kecil dengan positif.
Baca juga: Yuk, Cinta Lingkungan dengan Melakukan Hal Ini di Rumah